part 20

16.8K 546 10
                                    

        Hallo eppery bodieh hahah... I'm Back Jangan Lupa Voment thanks uda ngikutin ...

***

Aku terbangun dengan perasaan sedikit bingung pada awalnya kemudian aku merasakan sebuah lengan kokoh yang sedang merengkuhku. Dia terlihat damai ketika tidur,aku ingin menyentuhnya merasakan setiap guratan wajahnya dengan jari-jariku. Menyusuri wajahnya mungkin akan menjadi salah satu kesenanganku wajahnya benar-benar sempurna,aku menyusuri kedua mata indahnya yang terpejam,turun ke arah hidungnya,menyebar ke arah kedua pipinya dan terakhir bibir indahnya. Dengan sengaja aku berlama-lama di bibir indahnya, bibirnya terbuka kemudian aku merintih saat dengan sengaja dia menggigit salah satu jariku sehingga menimbulkan denyutan di salah satu tubuhku.

            " Selamat pagi.." Aku tersenyum tulus ke arahnya

            " Hmm.. pagi, kau terlihat sangat mempesona." Aku terkekeh mendengar ucapannya.

            " Dengan pakaian tidur ini.. Kau pasti seorang perayu yang hebat Mr. Dean Finland"

            " Kau terlihat cantik memakai apapun terlebih saat kau naked di tempat tidurku"

            " Jaga mulutmu Dean ini masih terlalu pagi untuk mulut kotormu." Dia terkekeh geli.

Dia bangkit dari tempat tidur,mencium dahiku kemudian kulihat dia tersenyum misterius. Tuhan.. apa yang akan dia lakukan padaku.. Secara tiba-tiba dia menggulungku menggunakan selimut seperti sebuah egg roll raksasa dan menggendongku di bahunya yang kuat. Aku terpekik kaget dan meronta supaya dia menurunkanku dan melepaskanku. Dia menampar pantatku,sialan.. sejak kapan dia menjadi penampar pantat.

            " Berhentilah meronta jika kamu tidak ingin terjatuh"

            " Lepaskan aku Dean.."

Kami berada di kamar mandinya yang terlihat mewah dengan suasana abu-abu gelap. Dia mendudukanku di sebelah wastafel miliknya dengan tubuh masih terbelit selimut.

            " Berkumurlah" Dia memberiku sebuah gelas berisi air.

            " Say aa..." kemudian dengan telaten dia menggosok gigiku kemudian memberikan gelas berisi air lagi.

Kemudian dia kembali menggendongku dan memindahkanku di depan wastafel. Aku mengernyit bingung kemudian dia mengambil sebuah sower dan membasahi wajahku,mengambil sabun muka milikku, dia mencuci mukaku dengan lembut, membilasnya dan mengeringkan dengan sebuah handuk kecil.

            " Dean,kakiku yang retak bukan tanganku. Aku bisa melakukannya sendiri."

            " Aku tahu tapi aku ingin melakukannya terutama untuk memandikanmu"

Aku cemberut tapi sebelum aku protes lagi dia sudah membalikkan badanku dan menyiram rambutku dengan shower,mencuci dengan shampoo kemudian membilasnya.

            " Kau ingin aku memandikanmu juga?"

            " Berhentilah menggodaku Dean,lihat selimutmu jadi basah semua"

            " Aku bisa mencucinya,kau bisa mandi sendiri?"

            " Bisa,sekarang pergilah."

            " Aku akan membawakan pakaianmu."

Dia kembali dengan membawa pakaianku dan sebuah kursi kecil. Pipiku sedikit bersemu merah saat membayangkan dia memilihkan pakaian dalamku.

            " Kau kenapa?"

            " Hah.. aku tidak apa-apa,sekarang pergilah. Dean Terima kasih" dia hanya tersenyum kemudian pergi.

the Cherrys- book of lilianneWhere stories live. Discover now