Part 15^^

17.6K 565 11
                                    

Olla aduduh baru update *author garuk" kepala.. di part ini ada sedikit kejutan dari author semoga aja berhasil ...

Author mau berterima kasih dengan semua reader yang telah mengikuti cerita ini hingga part 15^^ pelukan maha dahsyat aku berikan pada kalian yang udah vote dan comments di lapakku ini. Terima kasih yang teramat dalam buat @Azumi_Ryunae sahabat yang udah beri semangat n buah pikirannya saat otak lagi buntu,@nkaskr follower keduaku, @ readers n fo;;owerku yang sudah memberi semangat.

Vote...Comment... llow.... 

Enjoy

***

Ketika aku sadar aku telah berpindah tempat, yang awalnya aku berada disebuah rumah sederhana yang bangunannya didominasi kayu kini aku berada disebuah ruangan sempit berwarna putih. Tidak ada jendela atau barang apapun selain tempat tidur  dan sebuah pintu yang terkunci membuat tempat ini menjadi pengap dan dingin. Aku berteriak sekuat tenaga memanggil nama Albert sambil memeluk diriku sendiri tapi semua terasa sia-sia. Tempat ini mengingatkanku seperti sebuah rumah sakit jiwa di film yang pernah kulihat. Pintu terbuka dan saat terbuka aku melihat James datang dengan seringainya.

            " Hai Cantik,akhirnya kau milikku hanya milikku."

            " Pergi kau James,aku bukan milikmu"

            " Kau salah kau sudah jadi milikku saat aku membelimu dari pria gay itu."

            " Albert tidak mungkin sejahat itu."

“ Ya, dia sejahat itu. Kamu benar-benar tidak berubah tetap Lilianne yang polos dan menganggap semua orang baik”

“ Aku tahu mana yang benar James. Kau jahat dan Albert tidak.”

“ Harus berapa kali aku minta maaf dan meminta agar kau kembali”

“ Kembali? Bermimpilah kau”

“ Kau akan memikirkannya lagi perkataanmu” kata James dengan menyentuh pipiku dengan selembut mungkin,kemudian pergi.

Aku hanya berdoa dalam hatiku semoga Tuhan selalu memberi kekuatan padaku agar aku tetap bertahan hingga ada seseorang menyelamatkanku. Aku merindukan mereka semua Ge,Emma terutama Dean Finland sedang apa mereka sekarang apakah mereka sadar aku menghilang.

***

Adiknya menelponku dengan suara sumbang seperti sedang menangis. Aku memang memberinya nomor ponselku agar dia bisa memberi kabar apapun tentang wanita yang aku cintai Lilianne. Apakah kalian tahu bagaimana rasanya kehilangan orang yang kau cintai untuk kedua kalinya? Kuharap kalian tidak akan merasakannya. Aku benar-benar marah pada semua orang yang begitu ceroboh membiarkannya sendirian saat dia sedang diincar oleh seseorang,aku juga marah pada diriku sendiri yang lebih memilih rapat sialan yang membosankan daripada menemaninya seharian. Aku juga menyalahkan dia dan adiknya yang tidak segera mengambil sikap untuk tinggal bersamaku. Dengan kalut aku mulai mencarinya hampir diseluruh kota untuk mencarinya tapi nihil. Jakson mungkin akan membantu saat ini tapi sebelum aku menelponnya Emma kembali menelponku dan memintaku untuk ke rumahnya.

Kini aku telah duduk di meja makan dengan secangkir teh di depanku.

“ Ada apa Emm?”

“ Ge tadi melihat Lilianne bersama dengan Albert”

“ Kau melihatnya?” dia mengangguk,emosiku kembali naik

“ Kalau kau melihatnya kenapa kau tidak mengikutinya Bodoh ! Lihat kini dia harus sendirian tidak tahukah kau dibalik sikapnya yang tegar dia serapuh kelopak bunga?” kataku dengan nada yang telah meningkat lebih dari satu oktaf dan tangan mencengkram kerah kemejanya.

Albert sialan belum cukupkah dia mengambil uang jerih payahnya selama ini dan bersikap baik sebagai seorang sahabatnya.

“ Dean,lepaskan dia kau harus tenang agar dapat memikirkan langkah selanjutnya. Kemarahan akan menghambat kinerja otak.”

“ Kau benar, kini kita sudah tahu dia bersama siapa kita hanya harus menelusurinya lebih jauh.”

Akhirnya aku menelponnya dan meminta Jack menyusuri lokasi terakhir ponselnya dan melacak keberadaan Albert. Beberapa menit berikutnya ada kabar jika ponsel itu terakhir berada di sebuah perkebunan tua. Tapi setelah berada disana hanya ada tas milik Lilianne yang sepertinya sengaja ditinggalkan. Sialan.. aku kembali mengumpat karena telah terlambat satu langkah,kemudian ponselku kembali bergetar Jack memberitahu keberadaan Albert sekarang yang ternyata sedang bersiap-siap keluar negeri

***

the Cherrys- book of lilianneМесто, где живут истории. Откройте их для себя