part 18^^

17.8K 594 9
                                    

olla I'm come back huft..maaf ya baru bisa update hari ini oz beberapa hari yang lalu lagi kurang sehat hehehe *garuk kepala. Well-dari coment yang dibaca kemarin emm.. sedikit sedih juga bacanya karena ternyata alurnya kecepatan dan kependekan but it's oke wae hidup aja terus berlanjut begitu juga ceritaku ini akan aku usahakan berlanjut hingga selesai hihihi... Oh ya lupa buat vote dan comment ceritaku maksihhh banyak big love and hug for you guys *meski tangan authornya pasti pegel hug segitu banyak hahaha.. udah ah kok jadi ngelantur kemana-mana..

Enjoy

****

    Sudah seharian aku diruangan menyeramkan ini,sendirian dan dingin. Aku merasa lelah dan lapar tapi aku sama sekali tidak bisa tidur dan makan bukan karena aksi protesku tapi karena ruangan ini dan makanan yang disajikan benar-benar tidak bisa kumakan. James datang membawa bantal dan selimut padaku,dia melirik ke arah makanan yang tadi dia bawa.
    "Kenapa kau tidak memakannya? Bukankah kau sangat menyukai bubur?" Aku hanya diam,tidak ada tenaga untuk berdebat padanya hanya mataku memancarkan penolakan. Dia bilang dia mencintaiku tapi makanan yang tidak kusukai dia anggap aku menyukainya.
    Dahulu aku pernah memakannya hingga habis namun beberapa menit kemudian aku memutahkannya kembali hingga tidak ada lagi sisa-sisa dari bubur sialan tersebut dan kali ini aku tidak akan mau memakannya kembali.
Dia membawa pergi semua mangkuk dan sendok yang telah disuapkan untukku,kemudian dia kembali dengan seringaiannya.
    " Kau sudah makan,kini saatnya kau membakar semuanya."
    " Pergi kau,jangan dekati aku"
    " Kau tidak akan pernah bisa menolakku saat kau telah mengandung benihku nanti" Aku terkesiap mendengar ucapannya. Oh.. God tolong aku,aku tidak ingin dia menaburkan benihnya ke dalam diriku.
Dia semakin mendekat kearahku dan aku semakin menghindar darinya dan bekas bubur yang masih berceceran hingga aku tersudut. Dia mencengkram tanganku ke belakang dengan satu tangannya,satu tangannya lagi berada di rambutku mendekatkan tubuhku yang sudah berjongkok tepat di depan penisnya yang masih terselimuti oleh celana miliknya.
    " Buka resleting celanaku dengan bibir sexymu lilianne"
 Aku masih diam saja dan menahan air mata yang sedikit lagi akan menetes. James masih tidak sabar dengan tindakanku hingga dia menginjakku yang tengah berlutut dan semakin menempelkan bibirku ke miliknya. Terasa miliknya berdenyut-denyut dan semakin membesar. Dia menarik rambutku dengan kasar hingga ada beberapa helai yang terlepas dari akarnya,kemudian dia menutup bibirku dengan lututnya yang berada didaguku dengan keras dan ditahan sehingga gigiku mengigit resletingnya kemudian dia menarik kepalaku ke bawah dengan rambut yang masih dicengkramnya. Melepaskan cengkraman pada rambutku,dia mengeluarkan miliknya yang telah membesar kemudian  mengarahkan ke bibirku. Dia memencet hidungku hingga mau tak mau aku membuka bibirku kemudian dia memasukannya kedalam bibirku,tangannya yang tadi berada di hidungku kembali mencengkram rambutku mengarahkan maju,mundur bahkan kadang memutar sehingga bibirku yang tadinya hanya seperti luka tergores menjadi sobek dan terdapat darah. Dia melakukan itu hingga dia keluar,setelah keluar dia ikut berlutut didepanku kemudian menciumku dengan ganas dan bringas dia menggigit bibirku dan mencecapnya tidak peduli ada darah disana. Dia mendorongku hingga aku terbaring dilantai hingga mau tidak mau tubuhku terkena sisa-sisa bubur yang berceceran. Mencengkram pergelangan kakiku dan memaksanya untuk membuka. Dia mencoba memasukan miliknya ke dalam milikku,aku mengalihkan wajahku tidak berani melihat apa yang akan terjadi.
    Terdengar bunyi berdebum dari pintu, Emma,Ge,dan Dean ada disini untuk  menolongku. Thanks to god telah mengirimkan mereka untuk menolongku, James yang kaget buru-buru memasukan miliknya ke dalam celananya. Melihat ada celah kosong,aku berlari kearah Emma,sial.. dia telah mendahuluiku dengan menggenggam tanganku dan memutarnya sehingga dia berada dibelakangku.
    " Mundur, atau akan kulukai dia" mereka semua mundur
    " Jangan.." teriak mereka bersama-sama.
James perlahan-lahan mendorongku selangkah demi selangkah menuju pintu yang sudah terbuka. Saat kami sudah menjauh dari pintu terdengar bunyi tembakan cengkraman James mengendur,pisau yang berada di leherku sudah tidak ada lagi  tapi aku mencium bau darah kemudian semuanya menjadi gelap.
***
    "Apa yang kau lakukan setelah ini?" itu suara Emm
    " Aku akan membawanya pulang bersamaku"
    "  Aku yakin,kau bisa menjaganya tapi jika dia mengeluarkan sedikit saja air mata karenamu maka aku akan mencarimu kemanapun kau pergi"
    " Aku mengerti,sampai kapan dia begini? "
    " Dokter bilang dia akan siuman sebentar lagi "
Ketika aku bangun,tidak ada siapapun disini mungkin Dean,Emma sedang ada di luar. Kemudian ada suara pintu terbuka,Dean keluar dari balik pintu kamar mandi.
    " Thanks God kau sudah sadar "
    " Hai,kau baik-baik saja?"
    " Kenapa kau bertanya padaku seperti itu?"
    " Wajahmu terlihat berbeda"
 aku mengulurkan tanganku yang diinfus untuk membelai wajahnya. Dia mendekatkan wajahnya kemudian menutup kedua mata indahnya.
    " Kau tahu Li?"
    "Hmm..."
    " Aku selalu ingin dibelai oleh tanganmu yang lembut"
    " Dean... aku sudah memutuskan"
    " Memutuskan apa?"
    " Aku ingin kita memulai hubungan kita tapi aku ingin perlahan"   
    " Kau serius?" dia membuka matanya dengan tiba-tiba,matanya memancarkan kebahagiaan yang menjadikannya lebih indah
    " Yeah,asal perlahan" " apapun " dia mendekatkan wajahnya dan memandangku dengan pandangan 'Apakah aku boleh menciummu?' Aku mengangguk dan dia menciumku dengan sangat manis.
    " Terimakasih telah menungguku" " Terimakasih telah menerimaku"
    " Eheem.." suara dehaman membuat kami sedikit menjauh
***
    Sesosok pria berjas putih memasuki ruangan, aku kaget bukan karena dokter itu masuk saat jarak antara aku dan Dean yang sedang berdekatan karena sosok dokter yang ada di hadapanku bukan orang asing. Dia Harold  Rean teman salah satu teman smaku,dia sosok yang tampan rambutnya berwarna brunette, berkulit putih dan bermata sebiru laut.
    " Lilianne,lama tidak bertemu"
    " Harold,kau terlihat berbeda dengan jas doktermu"
    " Kau juga sudah banyak berubah"
    " Tidak..tidak aku sama sekali tidak berubah,kau yang berubah lihat dirimu kau terlihat lebih tampan dan mapan"
    " Aw.. Thanks,secara fisik tidak berubah tapi Lilianne yang galak kini berubah"
    " Yeah.. dulu aku galak supaya terhindar dari pria bajingan yang malah aku dapatkan saat itu,kini aku berubah untuk mendapatkan pria mempesona disebelahku ini" Kulihat Dean tersenyum dengan sedikit malu-malu
    " Sayang sekali,aku terlambat untuk kedua kalinya" Seketika raut wajah Dean terlihat masam,tangannya terasa menegang digenggaman tanganku dengan ujung ibu jari kuusap tangannya mencoba menenangkan
    " Kau ini selalu melucu disetiap kesempatan.oh.. kenalkan dia Dean Finland dan Dean dia Harold Rean temanku saat Sma"
    " Dean Finland kekasih Lilianne" mendengar ucapannya aku hanya bisa memutar mataku
    " Harold Rean teman Sma Lilianne dan dokternya saat ini"
    " Jadi bagaimana kondisiku saat ini"
    " Luka-lukamu, retak di kakimu akan sembuh dalam beberapa minggu untuk sementara kau harus memakai kursi roda dan satu lagi kau harus berlibur dari semua aktivitas modelmu itu"
    " Bagaimana kau tahu kalau aku menjadi model"
    " Tidak sulit mencari nama 'Lilianne Cherrys' di dalam google kan?"
    " Oke,terimakasih dokter" kata Dean dengan nada seperti mengusir.
    " Senang bertemu dengan kalian,sampai jumpa"
Setelah Harold keluar,aku melihat kearahnya yang masih terlihat sebal.
    " Dean.. em.. James?" menyebutkan nama James tidak semudah sebelumnya,badanku sedikit berguncang karena ketakutan tapi sebisa mungkin aku menenangkan diriku dan melupakan semuanya aku tidak ingin membuat orang lain susah seperti saat masa mudaku dulu..
    " Dia ada di salah satu ruangan dirumah sakit ini,sayang sekali peluru jack tidak mengenai jantungnya."
    " Jack? aku tidak melihat orang lain selain kau emm dan ge"
    " Dia ada disana li, dia bersembunyi tentu saja kami berjaga jaga kalau dia menggunakanmu sebagai alat melarikan diri"
    " Sekarang tidurlah,aku akan tetap disini menjagamu"Aku menggelengkan kepalaku dan dia memberikan tatapan tajam kepadaku. Aku hanya menepuk sebelah sisi tempat tidurku.. dia tersenyum dan memposisikan dirinya disebelahku.
    "ah.. ini salah.."
    "salah? apa yang salah?"tanyaku yang penuh dengan kebingungan
    "Posisi ini jika aku salah bergerak sedikit aja kau bisa terjatuh"
    "emm..lantas aku harus bagaimana?"
    "Kemarilah.." dia membantuku menaiki tubuhnya dengan amat sangat perlahan dan sebisa mungkin tidak menyentuh kakiku yang retak.
    " Lilianne..."
    "Hmm.."
    "Aku sangat mencintaimu" Aku menengok kearah wajahnya yang sangat tampan itu aku tersenyum
    " aku juga" "Aku ingin kau mengatakannya Lilianne"
    " Dasar laki-laki serakah" dia memperlihatkan ekspresi cemberut yang lucu dan juga menggairahkan.
    " Ok..ok aku juga mencintaimu lelaki tua yang serakah"
    "Lelaki tua manakah yang beruntung mendapatkan pernyataan cinta dari model cantik ini" aku dapat meresakan senyum lebarnya dalam setiap patah kata yang terucap.
    " Hanya lelaki tua yang ada di ujung jalan" dia mulai menggelitiki tubuhku dengan tangan yang tadi  memelukku.
    " Oh.. God apa yang kau pikirkan"
    " Apa? aku tidak melakukan apa-apa" tanya dia dengan nada bingung ada disana
    " Milikmu..itu berada di emmmm... lupakan"
    " Ok..ok maaf tapi aku tidak dapat mengontrolnya,dengan melihatmu saja sudah membikin milikku..."
    " Yah.. aku mengerti sebaiknya kita bersebelahan saja supaya milikmu yang nakal itu tidak melakukan yang tidak-tidak." dia tidak menjawab tapi hanya merapatkan pelukannya padaku.
Sejujurnya aku hanya menggodanya,aku sendiri tidak ingin menjauh darinya dan melihat reaksinya yang seperti itu membuatku tersenyum. Aku menggeliat untuk berada di lehernya dan menikmati aromanya.
    "Menyukai apa yang kau hirup baby?"
    "Hmm.."
    "Padahal aku belum mandi" sialan.. dia menggodaku


***

Sudah berusaha di panjangkan kalau merasa kurang panjang maafkan sang author ya....

Vote... Comment... Follow.... dan satu yang terbaru share ya kalau perlu.....

ok bye *cling ^^

the Cherrys- book of lilianneحيث تعيش القصص. اكتشف الآن