Prolog

5.5K 297 14
                                    

Suara nyanyian seorang gadis menyambut datangnya pagi yang sudah terdengar sejak dua puluh menit yang lalu.

Aroma wangi masakan juga sudah menyebar keseluruh penjuru rumah milik seorang pengusaha muda, Cho Kyuhyun.

"Omo-" pekik gadis itu langsung menutup kedua telinganya dengan cepat.

Prangg klontangg

Gadis itu menaikkan bahunya terkejut walaupun dia sendirilah yang menyebabkan keterkejutan itu.

"Yak, kenapa kau tidak bisa tenang sedikit? Kau sangat berisik. Bahkan aku tidak pernah mengeluarkan suara seperti itu ketika jatuh."

Kata gadis itu sambil mengambil tutup panci yang jatuh tadi. Ia bahkan sempat memukul tutup panci itu sekali sebelum akhirnya ia menutupkannya pada panci berisi bubur yang tengah ia masak.

Ia kembali bersenandung ria. Ia berlalu menuju kulkas dan mengeluarkan beberapa buah-buahan dari sana. Gadis itu mencucinya dan segera mengupas satu per satu buah yang baru saja ia cuci.

Sesekali, kedua bola matanya melirik ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ia berdecak kesal mengetahui belum ada tanda-tanda dari seseorang di dalam kamarnya sudah bangun atau belum.

Gadis itu segera meninggalkan aktivitasnya untuk segera mengeringkan kedua tangan dan segera mematikan kompor. Ia melangkahkan kakinya menuju sebuah kamar yang sudah tidak asing untuk ia lihat.

Benar dugaannya, gadis itu membuang nafas kesal melihat seseorang yang sangat ia hafal masih memejamkan kedua matanya dengan nafas teratur di atas tempat tidur.

"Kau benar-benar," gumam gadis itu.

Gadis itu meniup poni depannya sebelum akhirnya ia mengeluarkan senyum sinis dan berlari ke arah seorang laki-laki yang masih berada di alam mimpi itu.

Brukk

"Arrgghhhh." Pekik laki-laki itu terkejut dengan sesuatu yang menimpa tubuhnya secara tiba-tiba.

Gadis itu langsung tersenyum senang melihat aksinya yang terbilang sangat berhasil itu. Ia langsung menduduki perut laki-laki itu dan menepuk-nepuk kedua pipi laki-laki di depannya itu.

"Cho sajangnim, ppalli ireona," ( Direktur utama Cho, cepat bangun.)

Laki-laki yang dipanggil Cho itu malah semakin menutup matanya menggunakan bantal, tanda ia masih ingin tidur.

"Cho sajangnim, ireona."

Laki-laki itu tidak bergerak sama sekali, ia seperti pasrah dengan kelakuan gadis yang sedang menduduki perutnya saat ini. Cho Kyuhyun, bahkan sekarang laki-laki itu menahan bantalnya yang ditarik paksa.

Tak mendapat respon, gadis itu langsung berhenti dan terlihat memikirkan cara lain untuk membangunkan seorang Cho Kyuhyun. Mendapat ide setelah ia berpikir cukup keras, ia kembali menampakkan senyum menyeringainya.

Gadis itu turun dari perut Kyuhyun dan berjalan keluar dari kamarnya. Merasa beban berat di perutnya sudah menghilang, Kyuhyun membuka bantal yang menutupi kedua matanya dan melongok ke arah pintu, tak melihat gadis itu, Kyuhyun tersenyum dan kembali melanjutkan tidurnya dengan menutup matanya lagi dengan bantal.

Dilain tempat, gadis itu terlihat mencari sesuatu di dalam lemari alat memasaknya. Ia tersenyum senang begitu ia mendapatkan apa yang ia mau.

Ia kembali berjalan santai ke arah kamar diiringi senandung nyanyian dari bibirnya.

Ia berhenti saat ia sudah berdiri tepat di samping Kyuhyun yang kini sudah kembali masuk ke alam mimpi. Gadis itu menyeringai dan mengangkat kedua benda keramat di tangannya.

Gadis itu melepas pegangannya dari kedua benda keramat itu, ia langsung menutup kedua telinganya sendiri.

Praanggg klontangg klontangg klontangg

Seketika itu Kyuhyun yang masih memejamkan matanya langsung terbangun dari tidurnya dan dengan reflek menutup kedua telinganya. Ia menghela nafas pasrah, ia tidak habis pikir dengan kelakuan gadis yang sekarang tengah tersenyum bahagia itu.

Melihat raut kesal di wajah Kyuhyun, gadis itu segera menahan tawanya dan duduk di dekat Kyuhyun dan menampakkan wajah bersalah.

"Ohh, oppa. Kau terbangun? Hmm, bagaimana ini? Kau jadi terbangun karena kesalahanku, Cho sajangnim, mianhae."

Kyuhyun tidak bisa berkata apa-apa lagi dengan sikap gadis di depannya ini. Meskipun raut wajah bersalah sedang dikeluarkan gadis itu, justru Kyuhyun seperti melihat wajah yang tengah menertawakannya.

Kyuhyun hanya menghela nafas pasrah. Gadis di depannya itu sedang melancarkan jurus aegyo andalannya pada Kyuhyun. Tentu saja hal itu membuat Kyuhyun tidak bisa marah.

"Hyerin-ah,"

"Waeyo??" (Kenapa??)

"Kau-"

Kyuhyun menghentikan perkataannya karena melihat gadis yang dipanggil Hyerin itu menatapnya dengan kedua mata yang ia kedipkan berulang kali.

"Aku sudah bangun. Jadi, aku akan mandi sekarang. Bisa tolong kau bawa kembali kedua tutup panci itu ke dapur? Hmm?" Ucap Kyuhyun dengan lembut.

Gadis bernama Hyerin itu langsung menganggukkan kepalanya dengan senyum merekah yang terlihat seperti mengatakan 'aku menang' pada Kyuhyun.

Gadis itu langsung mengambil kedua benda keramatnya dan membawanya keluar dari kamar. Kyuhyun melihat kepergian Hyerin dengan sedikit frustasi.

"Dia benar-benar ajaib." Gumam Kyuhyun sambil mengusap wajahnya.

To be continue...
31 May 2018

Semoga responnya bagus, jadi bisa diterusin 😂 😍

My Hypnotic Husband (SUDAH TERBIT) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang