Bab 4

2.1K 175 8
                                    

Hyerin duduk bersandar di tempat tidurnya sambil menoleh ke arah jendela besar yang menampakkan pemandangan di luar kamarnya. Dia hanya diam tanpa melakukan apa-apa. Pikirannya menerawang jauh entah karena apa.

Hyerin menghela nafas panjang sambil memejamkan kedua matanya. Ia menoleh ke arah suaminya yang sudah tertidur pulas, ia tahu karena deru nafas Kyuhyun terdengar teratur.

Hyerin menyibak selimut yang menutupi tubuhnya dan beranjak turun dari tempat tidurnya, ia memunguti pakaiannya yang berserakan dan mulai memakainya kembali. Hyerin mengambil ponselnya dan berjalan keluar dari kamarnya.

Hyerin melangkahkan kedua kakinya menuju ruang kerja Kyuhyun. Di sana, Hyerin mendekati rak-rak yang berisi banyak buku karena memang selain kantor pribadi suaminya juga ada perpustakaan mini di dalam ruangan Kyuhyun.

Hyerin menyentuh deretan buku-buku yang tersusun rapi dengan pandangan yang berbeda dari biasanya. Hyerin seperti menyimpan sesuatu dalam hatinya yang tidak bisa ia ungkapkan pada siapapun.

Tingg

Sebuah pesan masuk membuat Hyerin melihat ponselnya dengan seksama. Hyerin membuka pesan itu dan membacanya di dalam hati.

"Hyerin-ah, ini akan segera dimulai. Tunggu tanggal mainnya."

Hyerin yang semula sedikit menunduk menatap layar ponselnya. Kini ia menegakkan kepalanya dan menatap lurus ke depan dengan raut wajah yang terlihat tanpa ekspresi.

***

"Morning,"

Sapa Hyerin pada Kyuhyun yang sudah rapi dengan setelan kantor. Kyuhyun yang kini sudah dekat dengan Hyerin langsung tersenyum dan mencium kening Hyerin sebagai jawaban atas sapaan tadi. Hyerin yang mendapat perlakuan seperti itu dari Kyuhyun langsung tersenyum penuh arti. Kyuhyun melihat senyuman itu dan tertawa kecil.

"Apa?" Tanya Kyuhyun masih dengan senyum yang mengembang.

Hyerin yang sedang membawa sepiring potongan buah apel langsung menolehkan kepalanya ke kanan dan sedikit maju mencondongkan pipi kirinya ke arah Kyuhyun. Kyuhyun kembali tertawa kecil karena ulah Hyerin. Mengerti maksud istrinya itu, Kyuhyun langsung memberikan kecupan di pipi kiri Hyerin.

Lalu Hyerin melakukan hal yang sama pada pipi kanannya, Kyuhyun pun mengerti dan memberikan kecupan lagi di pipi kanan Hyerin. Hyerin meletakkan piring berisi apel itu di meja dan mendekat ke arah Kyuhyun, kedua tangan Hyerin menyentuh leher belakang Kyuhyun.

Kyuhyun terlihat semakin senang, Kyuhyun meletakkan tas kantornya dan merengkuh pinggang Hyerin. Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada Hyerin dengan mata terpejam. Kurang beberapa senti lagi tiba-tiba Hyerin menutup mulut Kyuhyun dengan telapak tangannya.

"Oppa, aku mau membenarkan dasi mu. Jangan bergerak."

Kedua mata Kyuhyun terbuka sempurna. Kesenangan Kyuhyun pun hilang seketika. Ia tak percaya dengan apa yang dikatakan Hyerin. Bagi Kyuhyun, istrinya itu baru saja memberikannya sebuah harapan palsu.

"Selesai." Kata Hyerin tersenyum puas sambil melihat hasil kerja tangannya pada dasi Kyuhyun.

Kyuhyun yang masih merengkuh pinggang Hyerin hanya diam dan terus melihat istrinya itu dengan wajah kesal. Hyerin mengernyitkan dahinya ditatap seperti itu.

"Waeyo?" (Kenapa?) Tanya Hyerin tanpa rasa bersalah.

***

C.K Corp. Perusahaan terbesar di Korea yang dikelola oleh seorang pengusaha muda berumur 28 tahun itu kini telah menambah perluasan bisnisnya di bidang konstruksi, makanan, hiburan, jasa keuangan, properti, perhotelan, bahkan kimia di seluruh belahan dunia.

Banyak yang sudah dikorbankan oleh seorang Cho Kyuhyun untuk mengembangkan perusahaannya setelah ayahnya meninggal enam tahun lalu. Ditengah-tengah perjalanannya itu, akhirnya ia bertemu dengan istrinya, Lee Hyerin. Yang ia nikahi dua setengah tahun lalu.

Tok tok tok

"Masuk."

Eunhyuk masuk dengan tergesa-gesa dan memberikan ponselnya pada Kyuhyun.

"Apa ini?"

"Bacalah."

Kyuhyun menurut.

"Pendapatan hotel menurun? Bagaimana bisa?" Tanya Kyuhyun bingung.

"Para karyawan melakukan aksi protes karena gaji mereka yang semakin lama semakin menurun. Hal itulah yang membuat para pelanggan enggan untuk menginap di hotel perusahaan kita."

"Apa maksudnya dengan gaji yang semakin turun? Bukankah kita baru menaikkan gaji mereka dua bulan lalu?"

"Aku sedang mencari tahu."

Tok tok tok

"Masuk."

Seorang laki-laki berumur 35 tahunan itu masuk dengan tergesa-gesa dan dengan wajah yang terlihat ketakutan.

"Park Taegu-ssi, wae? Ada masalah? Kenapa ketakutan seperti itu?" Tanya Hyukjae.

"Itu, Cho sajangnim. Salah satu apartemen kita yang ada di Gangnam, tiba-tiba terbakar."

Brakk

Kyuhyun berdiri dari duduknya setelah ia menggebrak meja dengan keras.

"APA!! BAGAIMANA BISA TERBAKAR? APA YANG KALIAN LAKUKAN SEHINGGA KALIAN TIDAK BECUS DALAM BEKERJA!!"

Hyukjae terkejut dengan amarah Kyuhyun kali ini. Kyuhyun memanglah seseorang yang dingin dan memiliki tempramen buruk kepada siapapun yang membuat masalah padanya. Ia tidak segan-segan untuk turun tangan sendiri mendisiplinkan para karyawannya. Tapi itu dulu sebelum ia menikah dengan Hyerin. Hyerin lah yang berhasil menidurkan sifat dingin dan tempramen buruk Kyuhyun.

Kyuhyun mulai bersikap baik pada karyawannya setelah ia mengenal Hyerin. Tapi Hyukjae tidak tau jika dengan masalah inilah sikap tempramen Kyuhyun kembali bangkit. Mungkin memang karena apartemen di Gangnam adalah apartemen yang pembangunannya dulu menghabiskan puluhan triliun dana.

"AKU TIDAK MAU TAU APAPUN SEKARANG CEPAT BERESKAN SEMUANYA!!"

Laki-laki bernama Park Taegu itu ketakutan dan melirik ke arah Hyukjae, Hyukjae menganggukkan kepalanya tanda ia harus menuruti presider mereka sekarang. Park Taegu memberikan hormat sebelum akhirnya ia mengundurkan diri meninggalkan ruangan Kyuhyun.

"Kyu-ah, kendalikan emosimu itu. Kau membuat karyawanmu ketakutan."

Kyuhyun kembali duduk dan mengusap kasar wajahnya. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tiba-tiba ada dua masalah sekaligus, masalah yang bahkan tidak pernah terjadi sekalipun dalam bisnisnya.

"Aku akan mencari tau semuanya." Kata Hyukjae segera mengundurkan diri dari hadapan Kyuhyun. Kyuhyun memejamkan kedua matanya dan mencoba meredam emosinya.

"Sial." gumam Kyuhyun.

Merasa emosinya sudah stabil, Kyuhyun menekan salah satu tombol di telpon.

"Ne, sajangnim,"

"Woobin-ah perketat penjagaan di seluruh bisnis yang dimiliki perusahaan baik dalam maupun luar negeri, tingkatkan pengawasan dan keamanan tanpa mengganggu kenyamanan pelanggan. Kirim juga beberapa penjaga ke rumahku. Sekarang!"

"Ne sajangnim, algeseumnida." (Saya mengerti.)

Tutt tuttt

Kyuhyun menatap lurus ke depan dengan sorot mata yang terlihat bisa melumpuhkan siapapun.

"Siapa yang berani bermain-main dengan Cho Kyuhyun?"

To be continued..
11 June 2018

My Hypnotic Husband (SUDAH TERBIT) ✔️Where stories live. Discover now