part 4

1.3K 44 13
                                    


Karna rasa nyaman
berawal
dari komunikasi yang santai
-Zona Baper

****

"Jangan lupa pegangan ya, pegang pundak aja atau kalo mau pinggang juga bisa" ucap kak Radit yang membuat wajahku memanas

Motor kak Radit mulai melaju membelah jalan raya, menyisakan angin bercampur polusi. Sedangkan posisiku sangat amat tidak nyaman. Disatu sisi gue harus tetep megangin rok gur supaya nggak terbang, dan disatu sisi gue harus jaga keseimbangan biar nggak jatuh, yaa soalnya gue duduk miring, lengah dikit bisa terjun bebas dah. Kak Radit hanya melirikku melalui kaca spionnya. Sedangkan motornya mulai melambat, memberikan tanda-tanda akan berhenti, dan yaaa motor kak Radit berhenti sempurna. Kak Radit mulai mematikan mesin motornya dan turun dari motor. Ia mengulurkan tangannya padaku memberi isyarat agar aku turun. Aku turun berlahan dari motornya. Sedangkan kak Radit tengah membuka jaketnya. Jujur, muka gua pada saat itu udah kagak karuan dah... yaa jelas gue  mulai mikir yang nggak-nggak. Sampai akhirnya kak Radit memberikan jaketnya ke gue!

"Nih pakai buat nutupin betis kamu" tawar Kak Radit

"Eh!" Celetukku terkejut

Sambil menarik tanganku "udah, nih ambil! Daripada kamu sibuk dan nggak nyaman dengan harus megangin rok kamu kan?"

"Ma..makasih kak" jawabku pelan

Kak Radit mulai menunggangi kembali kuda besinya. Begitu pula denganku. Dengan Posisi yang sama namun dengan keadaan yang berbeda. Jaket kak Radit yang menutupi paha hingga betisku sangat amat membuatku nyaman.

"Kan tangan kamu udah nggak sibuk mengangin rok, nah sekarang alih fungsikan buat pegangan d pinggang gua" ujar kak Radit yang membuatku kaget

"Apaan sih kak!" Jawabku seadanya.

Motor terus melaju, dan sekarang berada di dekat taman kota. Tapi, aku melihat ada yang ramai di sana. Alunan musik K-Pop mulai terdengar, dan bisa di tebak itu adalah Dance Cover. Secara nggak sadar gua teriak di atas motor, dan teriakan gua udah cukup buat kak Radit berhenti tiba-tiba. Untungnya nggak ada kendaraan d belakang kami.

"Kenapa teriak?" Tanyanya bingung

"Dance cover kak! " ucapku sambil menunjuk kerumunan itu

"Mau mampir?" Tanya kak Radit padaku

"Huaaahhh mau banget! Tapi nggak papa nih kalo kita mampir?" Tanyaku tak enak

Kak Radit hanya memberikan anggukkan tanda setuju dan memarkirkan kuda besinya. Ia berjalan mendahuluiku dan tentunya gue dengan girang malah lari.

****

Mataku mulai membulat saat melihat gerakan yang bersemangat dari anak-anak dance cover di depanku hmm ralat, di atas panggung yang berada di depanku. Lagu yang sangat indah, membuatku tanpa sadar ikut menari. Bahkan gerakan gue lebih lincah daripada mereka. Kak Radit yang berada di sebelahku hanya tersenyum melihat gue yang tanpa rasa malu joget di tengah kerumunan orang.

Gue lagi asyik sendiri, sampai akhirnya salah satu dari anak dance cover turun dari atas panggung dan justru menghampiriku. Dia ngajak gue naik ke atas panggung untuk bergabung bersama anak-anak dance cover lainnya. Ntahlah, mungkin dia terkesima dengan gerakan gue, hahahaha.

Yaa gue langsung nge iyain ajakan kakak itu, menurutku, kapan lagi bisa di ajak kolaborasi sama anak dance cover yakan?? Yaa sebenernya gue tuh udah lama mau ikut dance cover K-Pop tapi mama ngelarang, katanya buang-buang waktu, alhasil gue belajar sendiri.

zona BAPERWhere stories live. Discover now