Part 5

92 5 3
                                    

Author POV

Mentari malu-malu menyapa, Keila mengerjap-ngerjapkan matanya, memfokuskan pengelihatannya pada satu titik. Jam menunjukkan pukul 06.00 membuatnya bergegas bangun dan bersiap. Tentu ia tak ingin terlambat untuk yang kedua kalinya bukan?

Sambil memeluk manja mamanya "pagi mama, hari ini Kei nggak telat lagi, hehehe."

Sambil membalas pelukan Keila "tumben, udah deh, kamu sarapan dulu terus berangkat sekolah"

Keila duduk, ia menatap semua makanan yang terlihat lezat di meja makan. Ia mengambil nasi goreng serta segelas susu, melahapnya hingga suapan terakhir

"Mamaaaaa, nasi gorengnya enak, aku mau bawa bekal, yaa ma yaa?" Pinta Keila pada Mamanya

"Serius mau bawa bekal? Yaudah ntar Mama siapin. Kamu pakai sepatu aja dulu" ucap Ratna Mamanya Keila

Keila dengan sigap menuju rak sepatu, mengambil sepatu sekolahnya, dan memastikan bahwa kali ini dia tidak salah mengenakan sepatu. Tentu ia tak melupakan sepatu milik Radit, yang sejak semalam telah ia siapkan di dalam ranselnya.

Sambil menyodorkan kotak bekal ke arah Keila "ini bekal kamu, jangan lupa dihabisin "

"Siap komandan" ucap Keila sambil mencium punggung tangan milik Ratna. Tak lupa, ia juga membungkukkan badannya sebagai rasa hormat.

Keila POV

Pas gue dateng, keadaan sekolah masih sepi, yaa mungkin gue terlalu lebay karna takut terlambat. Akhirnya gue memutuskan buat nunggu di taman, sambil menatap kolam ikan. Seenggaknya gue nggak  terlihat seperti jomblo ngenes kalau cuma nunggu di dalam kelas sendirian

Sangat mengasyikan melihat ikan-ikan hias yang cantik itu berenang ke sana kemari. Gue fokus memperhatikan kolam, sampai gue baru sadar kalau ada seseorang yang duduk di samping gue.

"Baru liat kolam ikan ya?" Tanya orang itu padaku

Sontak gue menoleh kearah sumber suara "demi upil Lisa Black Pink, kakak udah lama duduk disini?

"Hahahah, nggak baru aja tadi" jawabnya

Gue kembali menatap kolam ikan, sambil senyum ngeliat  ikan-ikan.

Sambil ikut menatap kolam "gara-gara ikan, gue dikacangin sama adek kelas"

Gue ngeliat wajah kak Radit sambil nahan tawa "yaah, masa kak Radit iri sama ikan? yaa lagian mana berani aku ngacangin senior, whahaha"

"Ciah, malah ketawa. Ehh, tumben nih nggak telat" tanyanya padaku

"Yaelah masa mau terlambat terus, kan kemarin itu sebuah kesalahan, jadi cuma dilakukan satu kali. Kalo hari ini telat lagi, namanya itu kebiasaan" jawabku sambil tertawa kecil

"Iya deh" jawabnya

Tak ada lagi pembicaraan, keadaan sekarang menjadi canggung. Kak Radit ikut menatap ikan-ikan sedangkan gue sibuk berpikir mencari pembicaraan. Untungnya gue di anugrahi otak yang berpikir cepat dalam keadaan mepet, alias the power of kepepet

"Kak, ini sepatu kakak. Mmm udah aku cuci loh ya, jadi nggak bakalan kotor, terus udah wangi juga. Makasih banget yaa kak udah minjemin sepatu" ucapku memecahkan keheningan

zona BAPERWhere stories live. Discover now