02 : lah si calum?

3.6K 399 250
                                    

pagi ini diawali flora dengan sangat madesu. bagaimana tidak? hari senin yang menjadi hari pertama dia masuk sekolah diawali dengan pelajaran mtk. dia sekarang sudah kelas 12 dan ia memikirkan un yang coming soon.

sebenarnya otak flora itu lumayan, tapi dia sangat goblok di pelajaran mtk. saat ini, pak liyam sedang tidak ada dikelas, jadi flora bisa tidur.

"heh ler minjem pulpen dong." kata michael yang menghampiri flora yang duduk sendiri dibelakang.

madesu kan?

jomblo kan?

ngenes kan?

sebenarnya ia duduk dengan hailee, teman ceweknya yang hari ini sedang tidak masuk.

karena flora tidak merespon michael sama sekali, michael pun langsung mengobrak abrik tempat pensil flora yang tidak ada isinya itu.

"gembel nyet." kata michael frustasi sambil melempar tempat pensil itu.

lalu michael pun mengambil pulpen yang sedang flora pakai. flora tidak sadar karena pulpennya ada di atas meja dan flora sedang menutup matanya.

"selow atuh goblog." kata flora yang akhirnya bangun.

"udah beres belom?" kata pak liyam yang tiba tiba masuk.

blm nyedh, ngerjain satu aja belom.

batin flora.

"pada belom ya? yaudah taro dulu pulpen nya. ini akan ada teman baru yang akan masuk ke kelas ini." kata pak liyem pano.

lalu si orang itu pun masuk. flora berharap itu adalah cogan yang bisa digebet karena dia belum bisa mupon dari si shawn the sheep, mantannya.

flora merasa sudah familiar dengan wajah anak baru itu. tapi dia lupa, dimana ya ketemunya?

mukanya mirip amang tukang nasgor yang kemaren lewat sih. eh tapi gatau deng masa iya si?

"halo guys. gue calum hood, betewe gue jualan nasi goreng nih sekarang. bagi yang mau order, entah buat ulang tahun, hajatan, atau apa silahkan pc line ya @calumnasgor." katanya.

intro yang calum pun mengundang tawa dari seluruh penjuru kelas. flora pun sangat terkejoed. yakali woy lo satu sekolah sama tukang nasi goreng yang baru aja kemaren lo beli.

"hahaha lucu kamu calum. nanti endorse saya yah hehe. udah gih sono duduk dimana aja boleh." kata pak liyem.

tempat duduk kosong hanya ada di barisan belakang. by the way, disini anaknya random. yang didepan pun tidak selalu pintar, dan yang dibelakang tidak goblok juga.

calum pun jalan dan menduduki bangku di belakang flora. calum belum sadar kalau ada flora disitu. flora pun lega karena calum tidak duduk disebelahnya.

"kamu duduk sama depan kamu aja tuh, kasian jomblo."

weh anjer sembarangan si panu.

culangung memang si flora manggil gurunya itu panu.

"ih jangan pak, kan disini mah ada si hailee entar." kata flora.

"ya nanti kalo si hailee masuk suru pindah aja." kata pak liyem.

lalu calum pun pindah. lumayan, kan calum juga jadi tidak jomblo karena duduk sendirian.

"nah gitu kan ena. yaudah lanjutin yah, saya mau ke kantin dulu ngopi manjah." kata pak liyem.

"oh iya, calum tugasnya tanya aja ya sama temen kamu." lanjut pak liyem.

sebenarnya dia tergolong kepada guru yang baik bin gaul gitu, ganteng lagi. idaman deh.

"emang disuru apa?" tanya calum. biasa anak baru mah so rajin gitu.

"eh lu teh yang kemaren beli nasgor terus piringnya pecah yah?" kata calum tiba tiba.

"iya hehe. gue tadinya ga percaya loh lo masi sekola mang." kata flora nyengir.

btw si amang terlihat 20 tahun lebih muda kalo make seragam.

"ih jangan manggil amang keles."

"iya maap, kebiasaan hehe. btw kerjain halaman 5."

"lo ga ngerjain?" tanya calum.

"males. lo aja ya, nanti gue nyontek. nanti malem gue beli nasi goreng lagi deh."

"gue minjem buku paket lo ya, ga bawa, hehe." kata calum.

ternyata benar, calum mengerjakan soal soal itu dengan teliti. setelah selesai calum pun menoel noel flora.

"woy gua udah beres nih, mau nyontek ga?" kata calum. benar benar chairmate goals, padahal baru kenal.

"oke, makasi yak. entar gue borong nasi goreng lu hehe, tapi boong. ga punya duit gue." kata flora yang tidak jelas itu.

saat flora mau mulai menyalin jawaban calum, flora sadar pulpennya hilang. ia pun segera menghampiri michael, karena memang sudah biasa michael melakukan ini.

"heh memeg, pulpen gua siniin. kaga nulis juga kan lu ah." kata flora, tapi michael malah ikut ikutan ke mejanya flora.

"wih gila lu, udah beres ajon. gue nyontek yah gangerti puyeng. mana si luek pelit banget lagi jijay ew." kata michael sambil menyalin jawaban calum make pulpen calum juga tentunya.

"btw ko lu bisa pindah kesini sih?" lanjut michael.

"eh apa apaan si lu mek? so kenal banget jing."

"jan mau temenan sama si mekel yah, sesat nanti." kata flora.

"dih orang kita emang udah kenal yakan." kata michael.

"apa apaan sih kenal darimana goblog." kata flora.

"kalo tanding putsal kan suka tanding ama sekolah nya si calum yang lama. sama luke, ash, anak putsal laen juga lu udah kenal kan." kata michael.

"iya, makanya gue pindah kesini. soalnya sebagian anak sini gue udah kenal." kata calum.

"ogt." kata flora spj.

skip.

flora sudah pulang sekolah, dan ia sedang nonton spongebob di ruang depan bersama kakaknya, zayn. mereka hanya beda 1 tahun btw. dan zayn adalah alumni sekolah flora juga.

"woi jen masa yah tadi ada anak baru di kelas gua." kata flora.

"iya terus?"

"ternyata tukang nasgor baru yang kemaren lewat coba. pas lu gaada sih, lu lagi nonton sama pacar lu."

"apasi gajelas lu lor."

"anjir, serius woy. nanti deh kalo dia lewat pas malem."

"terus katanya dia tuh anak futsal sekolah sebelah yang sering tanding ama sekolah gue, dia udah kenal sama mekel dkk coba."

"namanya calum, lo kenal ga? kan lu juga pas masi di sma suka tanding putsal kan?"

"lah emang orangnya gimana? ada sih yang namanya calum. tapi dia mah sekolah nya kaya di sekolah elit gitu. yakali dia jualan nasgor." kata zayn.

"mukanya kaya orang cina, lucu sih kaya unyu unyu gitu."

flora memang mengakui kalau si calum ini orangnya lumayan.

"lah iya woy, masa sih? beda calum kali."

"gatau ah, emangnya lu ga deket sama calum yang lu bilang?"

"ngga terlalu, cuma tau cukup kenal aja gitu."

wah ko si calum misterius yah?

✨✨✨
bayangin pepsos satu sekolah sama lu, mulmed ena tu.

yodah makanya vomments biar di next ya hehehe.

kang nasgor • cthWhere stories live. Discover now