Mendatangi Kegelapan

2.1K 343 22
                                    

Lana mendesah, sekarang ia berdiri di depan rumah yang diyakininya sebagai tempat tinggal Taehyung. Tadi, dia langsung diberikan alamat rumah Taehyung oleh Pak Frian.

.
.
.

"Berubah bagaimana Pak?"

Pak Frian tersenyum, "Saya sudah mendengar kalau kamu selalu bisa menolong siapa saja. Jadi, saya harap kamu juga bisa mengabulkan permintaan tolong saya ini."

"Ta-tapi Pak, sa-saya kan ti-tidak-"

"Tenang saja," Pak Frian memutus terlebih dahulu ucapan Tzuyu, "Kamu hanya perlu melakukan tiga hal."

"Tiga hal apa Pak?"

Pak Frian membuka buku yang diyakini Tzuyu sebagai catatan BK. Beliau menunjuk ke catatan absen, "Raven saat kenaikan kelas mendapatkan skors selama seminggu karna kesalahannya. Tapi, anak itu justru menambah liburnya sampai hampir sebulan lebih."

Tzuyu tak bisa menyembunyikan kekagetannya saat mendengar penuturan Pak Frian, pantas saja dia merasa asing dengan wajah Raven.

"Dia sudah hobi membolos, ditambah hobi berantem. Dia mendapatkan hukuman skorsing karna berkelahi dengan Kakak kelas. Jadi, saya minta kamu bisa membuatnya rajin ke Sekolah, mau mengikuti pelajaran dan tidak berkelahi lagi."

"Kakak Kelas?"

Pak Frian mengangguk, "Saya tidak pernah mengetahui alasannya karna tiap ditanya Raven cuma berdecak dan memilih bungkam. Selain itu, dia juga berhasil membuat Kakak-Kakak kelasnya mesti berada di rumah sakit selama beberapa hari karna perbuatannya."

Tzuyu merasa ketakutan, tapi tatapan Pak Frian membuatnya tak bisa berkutik.

"Ke-keluarganya Pak?"

Pak Frian tampak semakin lelah, "Saya juga tak tahu pasti mengenai hal ini, tapi Raven tampaknya sudah tak tinggal bersama orang tuanya."

.
.
.

Tzuyu sudah menekan bel berkali-kali, namun tetap saja tak mendapatkan jawaban apapun. Dia hampir pergi dari sana ketika melihat seseorang yang mengendarai motor masuk ke pekarangan rumah.

Lelaki itu melepas helm yang dikenakannya lalu mendekat ke arah Tzuyu. "Lo ngapain?"

Tzuyu jadi mengkerut ketakutan, belum apa-apa dia sudah mendapat penolakan secara langsung.

"Di-disuruh Pa-Pak Frian."

Lelaki itu berdecak kemudian membuka pintu rumah dan masuk tanpa membalas perkataan Tzuyu sebelumnya. Tzuyu masih berdiri di posisinya sampai mendengar suara teriakan dari dalam rumah.

"Ngapain berdiri disana? Lo mau minta sumbangan? Masuk!"

Tzuyu langsung berlari kecil ketika mendengar teriakan Taehyung. Lelaki itu terlihat sudah mengganti bajunya dengan kaos berwarna gelap. Rambutnya masih berantakan sebagaimana penampilan Taehyung ketika di Sekolah.

"Kenapa lihat-lihat?!"

Tzuyu menggeleng ketakutan, lelaki dihadapannya ini benar-benar terlihat menyeramkan.

"Jadi, guru sialan itu bilang apa sama lo?"

Tzuyu terdiam dengan wajah bingung, "Gu-guru si-sialan siapa?"

"Ck!" Lelaki itu langsung berdecak kesal melihat jawaban bingung Tzuyu, "Lo tuh! Maksud gue Pak Frian."

Tzuyu mengangguk paham, dia tak menyangka kalau lelaki didepannya ini bisa berkata tidak sopan mengenai wali kelasnya.

#20 (Complete)Where stories live. Discover now