1.2

112K 26.2K 8.3K
                                    

Use your headphone if you wanna read satisfied ><

° ° °

🔸12.00 am🔸

Malam ini aku tidak bisa tidur. Hanya terbaring di ranjang dengan dilapisi selimut sembari menatap langit langit kamar yang gelap karena lampunya kumatikan.

Aku ulang sekali lagi.

Aku

Tidak

Bisa

Tidur.

Padahal seingatku, aku tidak ada minum kopi atau sesuatu yang berkafein.

Aku kira dengan menutup mata saja aku sudah bisa tidur sampai besok pagi. Ternyata tidak. Oh sampai kapan aku harus begini terus? Aku lelah. Mataku lelah. Tapi nyawaku menolak untuk tidak tidur.

Ya. Cuaca cukup dingin dan diluar sana sedang hujan lebat. Cukup berani untuk anak seusiaku tidur di rumah yang notabenenya masih rumah orang tua dalam kondisi sendirian. Benar benar sendiri.

Huh.

Sejujurnya aku benci punya orangtua yang super sibuk. Padahal aku tidak butuh uang. Aku cuma butuh mereka untuk bisa ada di rumah bersamaku. Nonton tv di ruang keluarga bersama sambil tertawa karena acaranya cukup konyol.

Atau makan malam bersama di meja makan sembari menceritakan kegiatannya masing masing pada hari ini.

Aku bahkan belum pernah merasakannya.

Atau mungkin tidak akan pernah merasakannya..?

Aku membalikkan badanku ke sebelah kiri. Menghadap ke jendela. Tepat di sebrang sana adalah jendela kamar Hendery.

Kamarnya gelap.

Oh tidak tidak. Aku refleks segera berbalik badan lagi menghadap ke kanan dimana aku hanya bisa melihat lemariku.

Aku tidak mau kejadian janggal itu terjadi padaku lagi. That's creepy.

Aku mencoba menutup mata. Ya semoga saja aku bisa tertidur pulas setelah ini.







Tuk.. Tuk.. Tuk..

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Aku kembali membuka mata.

Sial. 

Disaat seperti ini aku harus terbangun lagi karena mendengar suara yang cukup mengangguku. Seperti suara ketukan. Kayaknya dari jendela.

Oh apa sebentar..

Jendela?

Aku mencoba membalikkan badan secara perlahan. Memastikan bahwa ketukan itu memang berasal dari jendela atau bukan.

Tidak ada apa apa. Yang kulihat hanya air hujan yang turun sangat lebat dan juga hembusan angin yang cukup kencang. Aku menghela napas. Syukurlah bukan apa apa.

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Tuk.. Tuk.. Tuk..

Baru saja aku menghela napas, suara ketukan itu terdengar lagi.

Tapi bunyinya seperti terdengar menjauh.

Aku memicingkan mata dan refleks menutup mata dengan tanganku meraba pelipis ketika ada sesuatu yang terang muncul tiba - tiba di luar jendelaku.

Kamar Hendery menyala.

lagi.

Shit

Aku dengan cepat meraih handphone yang ada di atas nakas lalu segera mencari kontak Hendery.

Tanganku gemetaran. Persetan dengan typo. Aku tidak peduli.

You
Hendery
Don't prajk me
Kamu uadh dkrmah kan ?

Hendery
Wtf apa yang kau ketik?
What happen with ur keyboard?!

You
JUJUR KAMU SEBENARNYA UDAH DI RUMAH KAN?
I DON'T EVER LIKE UR PRANK YA
KALAU INI PRANK, AKU BATAL JADI TUTOR BELAJARMU


Hendery
ngigau ya?
Aku masih di hotel
U wanna a proof?

Hendery


Hendery
Here I'll give you my selca yang cukup memikat hati para gadis

Hendery
Kamu kangen banget kayanya
Sabar dong besok kita ketemu

You
Oh gosh..
Hendery plis kali ini kamu harus percaya sama aku

You
Lampu kamarmu menyala lagi!

You
You sent a photo

Hendery
Oh my venus...
Eby kamu tau?
Aku menyesal pernah tidak mempercayaimu waktu itu...

° ° °

-

Eh pas banget gua ngepublishnya jam dua belasan HAHAHAH ((no one ask for this))

Btw makasih banyakk yang udah mau nunggu ff ini update sumpah seterharu ini... sama para rumput HUHUHU PADAHAL CERITANYA AMPAS BEGINI SIAPA YANG MAU BACA HUHU UDAH PESIMIS DULUAN:'(

Pokoknya stay tune trus yaa bentar lagi ending kok ehe

Bot 0.1 | mark lee ✓Where stories live. Discover now