Chapter 1

44 1 0
                                    

" Kebanyakan orang salah menggunakan kalimat 'Aku mencintaimu'. Jika sudah cinta, maka ia akan serius dan bertanggungjawab dengan perasaan itu. Kalau seseorang mengatakan kalimat itu tanpa ada keseriusan, itu bukan cinta. Tapi hanya sekedar suka. Ingat, suka dan cinta berbeda. Suka oleh nafsu, sementara cinta oleh hati dan perasaan."


     " Cepetan, Chila! Nanti dianya udah pergi!" Tara mendorong tubuh Chila. Chila mendumal kesal dalam hati. Sungguh, ini adalah tantangan yang paling aneh bagi Chila. Mengatakan 'aku suka kamu' kepada orang yang gak dikenal adalah hal yang paling memalukan. Apalagi orang yang ditunjuk Tara adalah orang paling populer di sekolah. Ya, Tara sendiri yang mengatakannya.

" Sabar, dong. Lo kira gampang ngelakuin ini." Chila menatap tajam Tara. Tara tertawa melihat ekspresi Chila yang sangat menggemaskan. Baru beberapa hari ia kenal dengan Chila, rasanya sangat nyaman." Ya makanya cepetan. Kan lo sendiri yang ngaku kalah tantangan dari gue!" tukasnya.

" Iya, ah!"

Chila segera berjalan dengan gagahnya ke depan, sementara Tara mengintip dari dalam kelas. Oke, menurut Chila ini tantangan yang sangat mudah. Ia tak takut dengan siapapun. Bahkan kepada orang yang tidak waraspun ia akan berani mengatakan, 'aku suka kamu.'

 Mata Chila mulai menangkap sosok lelaki tinggi dengan bola basket ditangan kanannya serta tas abu-abu yang diletakkan dibahu kirinya.' Oh, itu yang namanya Reyhan.' batinnya dalam hati. Ia menarik nafas dalam-dalam dan mengeluarkan sisa-sia keberaniannya dari dalam tubuhnya.' Saatnya, Chila! Beraksi!' hatinya juga ikut memberi dukungan kepadanya.

  " Hai. Aku Chila. Aku suka sama kamu." dengan cepat Chila mengucapkan kalimat yang tentu saja membuat dua orang di depannya terdiam kebingungan. Chila tersenyum. Ya, itu adalah senyuman yang sangat terpaksa. Ia tak peduli Reyhan dan wanita disampingnya menilai dirinya seperti apa. Yang terpenting adalah ia harus segera pergi dari tempatnya berdiri saat ini dan menarik rambut Tara sekencang-kencangnya!

" Hah? e-maksudnya apa, ya?" wanita yang disamping Reyhan menarik lengan Reyhan dan menggantikan posisinya yang berada di depan Chila. Chila menarik nafas, mengontrol jantungnya yang berdetak sangat cepat.

" Kurang jelas, ya? Oke, sekali lagi. Hai, aku Chila. Aku suka sama kamu." katanya dengan enteng. Sekarang ia sudah bisa mengontrol dirinya. Wanita yang di depan Chila mengerutkan alis, bingung

" Kamunya siapa? Gue?" tanya wanita itu memastikan.

" Reyhanlah. Yakali gue suka sama lo. Lesbi, dong." Mata Chila menatap Reyhan yang juga sedng menatapyna datar. Chila menarik nafas sekali lagi. Sudah saatnya ia memberi tahu bahwa ini hanyalah sebuah tantangan.

" Ini cuma tantangan, kok. Jadi jangan kaget." Chila tersenyum. Ia memperhatikan wanita yang berdiri di depannya. 'Sepertinya ini cewek yang diceritain Tara, deh. Siapa ya namanya? Oh, Wenda!'

" Tantangan?" wanita yang bernama Wenda itu tertawa, " Berani, ya?"

" Lo siapa? Gue belum pernah liat lo sebelumnya di sekolah ini." kali ini Reyhan bersuara. Bola mata Chila beralih menatap wajah Reyhan yang penuh dengan keringat.

" Iya, gue anak baru. 11IPS-1." lagi-lagi Chila tersenyum. Kalau boleh Chila mengaku, sebenarnya Reyhan memang tampan. Pantas saja dia populer di sekolah ini. 

" Ooh, anak baru dikelas sebelah? Iya gue tau kalo kelas sebelah bakal kedatengan anak baru. Cuma gue baru tau kalau itu lo." kata Reyhan ditemani senyum manisnya. Ah, rasanya Chila ingin meleleh seperti ice cream karena tak kuat menahan panasnya matahari. Beda dengan Chila yang meleleh karena tak kuat menahan manisnya senyum sang cowok populer di sekolah. Ah, lebay. 

" Mmm, gue Reyhan, ini sahabat gue Wenda." Reyhan mengenalkan diri. Chila mengangguk mengerti.

" Chila!" jawabnya sambil tersenyum melihatkan gigi-gignya yang rapi. Ia tak sia-sia melakukan tantangan ini. Tadinya ingin mencakar wajah Tara sekencang-kencangnya, sekarang ingin memeluk Tara karena ingin mengucapkan terimakasih karena telah menyuruhnya melakukan tantangan ini. Karena tantangan ini, ia bisa berkenalan dengan cowok tampan, Reyhan.

   Dari kejauhan, Tara melihatnya sambil membuka mulutnya selebar-lebarnya. Ia menepuk jidatnya sendiri melihat ekspresi wajah Chila di depan Wenda dan Reyhan. Tadinya cemberut sekarang cengar-cengir seperti orang yang baru saja jatuh cinta.

Semudah itukah jatuh cinta?



Hitam dan BiruWhere stories live. Discover now