0.0

93.9K 16.7K 3.5K
                                    

Haechan berdiri di depan sebuah pintu. Itu adalah ruangan Mark.

Pikirannya ragu apakah ia harus memanggil Mark atau langsung turun ke bawah dan langsung bergabung dengan yang lainnya.

Bersamaan dengan keraguannya, ia mendengar samar samar suara tawa Mark yang terlihat puas di dalam.

Diam diam ia mengintip dibalik celah lubang pintu.

Mark, lelaki berambut blonde dan memakai kaos hitam itu tengah berdiri di depan etalase kaca sambil berbicara sendiri.

Tunggu... Apa dia berhasil? Pikir Haechan.

Haechan diam untuk beberapa saat. Pikirannya tidak bisa jernih.

Ia tidak bisa bilang kalau rencananya gagal. Nyatanya semua ini masih membingungkan.

Bodoh, dasar bodoh! batin Haechan kesal. Dengan penuh emosi, ia mengepalkan tangannya ke dinding. Tidak peduli dengan punggung tangannya yang memerah.

tenanglah Haechan, kau hanya tinggal masuk ke dalam, batin Haechan.

Haechan memutuskan untuk segera memanggil Mark.

"Mark hyung!" panggilnya.

haechan menunggu sampai akhirnya Mark membukakan pintu dan mendapati dirinya berdiri di hadapannya.

"apa?" tanyanya dengan nada malas.

"ngapain aja sih? Kau sudah ditunggu yang lain di bawah."

Mark sedikit terkejut dan menepuk jidatnya, "oh iya aku hampir lupa! Tunggu sebentar,"

Mark kembali masuk ke dalam dan Haechan, buru buru ia langsung menulis sesuatu di note kecil nya dengan gerakan cepat.









17 Maret 2016
Mark berhasil. Aku harus pura pura senang.








° ° °

© 08042020

written by: Fortunecokiee

Bot 0.2 | Haechan ✓Where stories live. Discover now