1.3

37K 9.6K 1.9K
                                    

double update ini kudedikasikan untuk dejun-haechan highnote serta MV RESONANCE yang alig pisan. GILA ITU JANTUNG LU PADA APA KABAR SOB??

semangat streaming!

selamat membaca!

maafin gua ilang ilangan mulu!


° ° °



Hanya bunyi jarum jam yang mengisi keheningan di kamar hotel ini. Tepat pukul enam pagi, aku mulai mengemasi barang bawaanku dan memastikan tidak ada yang tertinggal di tempat ini. 

Sebenarnya beberapa menit yang lalu, aku sempatkan diri untuk menelpon resepsionis dan seperti dugaanku, responsnya sedikit tidak enak ketika aku bilang kalau aku akan mengambil jadwal check out di jam tujuh pagi ini. sedikit bisa dikatakan melanggar aturan sebab pengunjung disini diharuskan untuk mengambil tanggal check out minimal h-1. 

Ya sudahlah aku juga sudah tidak peduli. Biaya denda yang dikenakan juga tidak masalah untukku. Yang penting hari ini aku harus pulang ke rumah. 

Aku melayangkan pandanganku ke jam dinding. Sudah jam enam lima belas menit. Ingatkan aku, pesawat akan berangkat satu setengah jam lagi. Untung sekali hotel ini dekat dengan bandara. Jadi aku tidak perlu terlalu terburu-buru. 

Kupikir sepertinya aku akan turun sebentar ke bawah untuk sarapan menggunakan voucher makan yang diberikan oleh hotel yang sialnya baru saja aku sadari tadi malam ketika membereskan laci. Ternyata aku menemukan tiga kertas voucher makan yang sepertinya itu didapat saat check-in hotel waktu itu. Tahu begini, kupakai saja vouchernya kemarin kemarin!

Hingga pada akhirnya tanpa menunggu lama-lama, aku menyeret koperku dan membuka pintu kamar untuk keluar dari tempat ini. 

Kuedarkan pandanganku keseluruh penjuru ruangan. Sedetik setelahnya, aku tersenyum. seperti orang bodoh, kulambaikan tanganku ke segala arah sebelum pergi meninggalkan tempat ini.

 selamat tinggal kamar keduaku!








Taxi berhasil mengantarku sampai ke bandara. Mungkin karena ini pagi, jalanan tidak terlalu macet sehingga aku pun bisa sampai ke bandara di waktu yang tepat. Kutunjukkan e-tiket milikku kepada petugas bandara dan setelahnya, petugas memberiku tiket boarding pass. Aku mulai lanjut melangkah sembari membaca nomor pesawat dan nomor tempat dudukku yang tercantum pada boarding pass tersebut. Pesawatku akan berangkat setengah jam lagi.

 Aku memutuskan untuk duduk dulu sebentar di ruang tunggu keberangkatan. Mungkin aku akan bersantai dulu disini sampai ada pengumuman yang mengatakan pesawatku akan berangkat. 

Aku bertemu pandang dengan berpasang pasang mata yang saling menahan ngantuk. Ada juga yang merapatkan baju hangatnya karena suhu pagi ini memang cukup dingin. Bahkan ada juga yang menyempatkan diri untuk tidur menggunakan neck pillow. Yah, kuharap dia tidak ketinggalan pesawat karena ketiduran. 

kukocok botol soft drink yang baru kubeli dan setelah itu aku pun mulai membuka tutupnya. Padahal ini masih pagi tapi aku sudah sehaus ini. 

satu tegukan.

dua tegukan.

tiga tegukan.


drrt...drrt...

"UHUK! UHUK!" 

tepat di tegukan ketiga, aku terbatuk-batuk karena terkejut ketika ada sesuatu yang bergetar tepat didadaku. Aku lupa kalau ternyata aku menyimpan handphoneku di dalam kantong jaket denim yang kukenakan.

aku merogoh kantong untuk mengambil handphoneku. Kupandangi layar dengan kening yang berkerut.

Kulihat nomor tidak kukenal di layar. Ia  meninggalkan dua panggilan. Siapa ini? 




drrt...drrt...

Aku terkesiap karena ponselku kembali bergetar. Sedangkan layar menampilkan nomor yang persis sama seperti tadi. Tanpa ragu, kuangkat panggilannya. 

"Ya? halo?"

"........."

"........."

"........"

"halo??"

Tidak ada jawaban. Orang di sebrang sana tidak menjawab apa apa. Yang kudengar cuma hanya suara helaan napas serta samar samar seperti suara radio yang macet (?) 

Sepertinya sih. 

"Halo? dengan siapa ini?"

Diam lagi. Hening lagi. 

Aku kembali menatap layar handphone. Nomor itu masih tersambung tapi kenapa dia tidak menjawab apa apa? suasana bandara juga tidak terlalu berisik. pastilah ia mendengar suaraku.

"Ha—"

tut..tut..

Baru saja aku hendak bertanya ini siapa, ternyata orang itu sudah mematikan sambungannya lebih dulu. Aku tidak ingin mengambil pusing. Bisa saja orang itu salah sambung lalu dia buru buru mematikan panggilan karena malu duluan. 

Tak lama setelah itu, kudengar bunyi pengumuman di bandara mulai bergema mengisi seisi ruang tunggu keberangkatan ini.

"Your attention please, passengers of Airbus Airlines on flight number 1N230 to South Korea please boarding from A27, thank you."

Aku bangkit dari kursi dan mulai menggeret koperku dengan lesu. Aku berjalan bersamaan dengan para penumpang yang hendak menuju ke pesawat dengan tujuan yang sama. Bisa kubayangkan ini akan menjadi perjalanan yang cukup panjang. Tak akan banyak yang bisa kulakukan di dalam pesawat nanti. Mungkin hanya bisa mengobrol dengan penumpang lain, atau mengambil foto di ketinggian 35.000 kaki. 

Entahlah, pikiranku terbagi-bagi saat ini.

Salah satunya tentang apa yang ada di kamarku. 


° ° °

































Bot 0.2 | Haechan ✓Where stories live. Discover now