08. Ketauan

1.6K 277 210
                                    

*****

Maaf bila ada kesalahan kata maupun kalimat dalam penulisan cerita

*****



Perfect Papa
~~~~~~~~~~~~~~~~~




Seoul, South Korea


'Tok... Tok... Tok.. '

Suara ketukan pintu, membuyarkan fokus jimin yang sedang membaca data analisis pasien diruangan nya.

"Masuk..."

Jimin menaruh data yang ada ditangan nya lalu, mendongak menatap pintu. Kacamata bulat masih bertengger apik dimatanya.

"Permisi dokter park"

"Ahh.. Perawat bae, ada apa?"

Jimin tersenyum ramah saat pintu ruangan nya terbuka dan menampakan perawat yang biasa membantunya menangani pasien. Perawat itu bernama bae joohyun, atau biasa dipanggil irene.

Irene berjalan mendekati jimin yang masih duduk di belakang meja kerjanya, ia menaruh beberapa berkas data didepan dokter tampan itu lalu mengatakan sesuatu.

"Ini data pasien anda hari ini dok, setelah saya cek, sepertinya ada pasien yang membutuhkan operasi besok"

"Benarkah?" -Mata jimin melirik irene sejenak lalu tangan nya mulai mengambil satu berkas data untuk ia cek.

Jimin menyandarkan punggung nya kesadaran kursi dengan santai, ia mengecek sebuah berkas data dengan teliti sambil sesekali membenarkan letak kacamata nya.

"Emm.. Dokter park" -irene memanggil jimin dan sontak saja pria itu langsung mengalihkan atensi nya menatap perawat cantik itu.

"Wae??"

"Sepertinya hari ini saya tak bisa membantu anda memeriksa pasien sampai jam kerja habis dokter park"

"Kenapa?"

"Saya harus pulang ke ilsan sekarang"

Jimin diam sejenak, ia tau sepertinya irene akan meminta ijin pulang lebih awal padanya karena sebuah urusan. Sebagai ketua dari departemen bedah umum, jimin pun bersikap maklum dan akhirnya mengijinkan wanita itu pulang lebih awal.

"Baiklah perawat bae, pulang lah...nanti aku akan meminta batuan perawat yang lain"

"Terima kasih dokter park, emm kalau begitu saya pamit dulu, selamat malam"

"Ne.. Selamat malam"

Irene membungkuk sopan pada jimin lalu melenggang pergi meninggalkan ruangan dokter bermarga park itu. Ya.. Sekarang hari memang sudah malam, tapi pekerjaan jimin belum juga usai. Masih banyak sekali data pasien yang harus ia cek, belum lagi tambahan berkas yang irene bawakan tadi.

Jimin sebenarnya sangat lelah, ia bekerja menangani pasien dirumah sakit dari pagi hingga malam dan hanya beristirahat beberapa jam. Matanya lelah, kepalanya pun terasa berat, tapi itu semua tak jimin hiraukan karena mau bagaimana pun ia tetap harus profesional. Pekerjaan nya menyangkut nyawa seseorang, jadi pria itu tak ingin main main dalam melakukan tugas nya.

"Emm..Sepertinya aku harus ditemani segelas kopi untuk lembur malam ini"

Jimin bergumam pada dirinya sendiri sambil memijat panggal hidung nya pelan. Sepertinya memang hanya kopi yang bisa meredakan sedikit rasa lelah nya. Tak mengukur waktu lagi, jimin pun melepas jas putih yang ia kenakan lalu beranjak keluar ruangan untuk membeli segelas kopi di cafe langganan depan rumah sakit.

[End] Perfect Papa || PJM X KSGWhere stories live. Discover now