💛4. You're the Last Person who Would Like me

2.4K 421 77
                                    

Chapter 4.

"Di mana Siera Naomi?!!"

Seruan Hayden langsung terdengar begitu ia memasuki kelasnya pagi ini. Setelah ia menginjakkan kakinya di depan gerbang sekolah saat ia sedikit lagi terlambat, ia mendengar sebuah berita panas yang sudah menjadi perbincangan sejak tadi pagi. Bagaimana tidak, semua orang sudah bergosip bahwa Sierra sedang berpacaran dengan Jayson.

"Gabie, dimana Sierra?" tanya Hayden lagi melihat tas Sierra sudah ada di dalam laci bangku, di samping tempat duduk Gabie.

"Dia di dalam lemari sapu," jawab Gabie terkekeh karena kembali mengingat Sierra pagi ini.

Hayden mengerutkan dahinya. "Sedang apa di sana?"

"Bersembunyi. Setiap tiga menit Jayson datang mencarinya jadi Sierra memberi tahu semua orang di kelas kalau Jayson mencarinya bilang saja tidak tahu. Dia sedang bersembunyi sampai guru datang untuk jam pelajaran pertama," ucap Gabie menjelaskan.

Gabie datang paling pertama ke kelas karena ia memang selalu tepat waktu. Hingga tiba-tiba Sierra datang berlari masuk ke dalam kelas dan memberitahu semua orang bahwa mereka tidak melihat Sierra. Gadis itu langsung menyimpan tasnya di laci meja lalu masuk kedalam lemari tempat menyimpan alat-alat kebersihan kelas yang memang cukup besar untuk dimasuki satu orang.

Akhirnya Hayden segera berjalan ke lemari kayu tersebut dan langsung membukanya. Benar saja, Sierra sedang berjongkok di dalam sana. Sierra bahkan terkejut hingga kepalanya sedikit terbentur dengan dinding lemari di belakangnya

"Sial, Hayden! Kukira kau Jayson!" ucap Sierra mengelus dadanya karena jantungnya yang rasanya hampir copot.

"Itu yang mau kutanyakan padamu! Sejak kapan kau pacaran dengan Jayson?! Dan kenapa bisa pria sekeren Jayson yang bahkan aku hormati bisa menyukai orang yang tidak ada anggun-anggunnya sepertimu?!"

"Hei, aku bisa memukulmu dengan gagang sapu di sini," balas Sierra tajam. Sebenarnya Hayden itu sahabat siapa? Kenapa pria itu malah memuji-muji Jayson hanya karena Jayson adalah teman main game online-nya.

"Kalau begitu cerita, kan?!" Hayden kemudian berbisik. "Jangan-jangan selama ini kau pura-pura menyukai Gino untuk menutupi hubungan diam-diammu dengan Jayson, kan?! Karena Jayson punya banyak penggemar jadi kau takut ketahuan?! Begitu, kan?!"

"Tidak, bodoh! Aku juga tidak tahu kenapa hal ini bisa terjadi!"

Sierra lalu mengingat kejadian tadi pagi. Yang benar-benar membuatnya hampir pingsan karena hal mengejutkan itu.

Bak sebuah kilat yang menyambar, pria itu berlari ke arah Sierra, menjatuhkan tasnya ke tanah dan langsung membukus Sierra dalam pelukan tubuh indah dan tinggi semampainya. Bahkan pria itu sedikit menunduk untuk benar-benar melilit Sierra dalam pelukannya.

"Bukankah itu Jayson?" sahut seorang siswa yang ada di dekat mereka.

"Kau benar! Jayson kenapa memeluk gadis itu?!"

Sierra terlalu terkejut untuk mencerna ucapan siswa itu. Dan Jayson, pria yang sedang memeluk Sierra, terlalu fokus pada Sierra untuk memikirkan sahut-sahutan siswa lain.

Jayson sendiri hanya mengeratkan pelukannya pada Sierra, sebelum akhirnya bergumam dengan kelegaan, "Sehari tidak bertemu, aku jadi benar-benar merindukanmu."

Melalui bisikan itu, kesadaran Sierra kembali. Membuat tubuhnya yang awalnya kaku akhirnya mendapatkan tenaganya lagi. Dengan cepat ia mendorong Jayson sekuat tenaga mengingat pelukan Jayson benar-benar erat padanya hingga hampir sulit dilepaskan.

Hanya kedua mata Sierra yang membulat penuh keterkejutan. Ia bahkan seolah memasang posisi kuda-kuda waspada pada Jayson yang sekarang berdiri di depannya, menatapnya lekat seperti tadi. Bahkan senyuman lebar-yang memang terlihat tampan itu-terus terukir seolah wajah Sierra adalah hal yang menyenangkan untuk dilihat.

Sweetest Coffee's SpellDove le storie prendono vita. Scoprilo ora