💛5. Accidentally Yours

3.9K 458 117
                                    

Chapter 5.

Jam sudah menunjukkan waktu istirahat, tetapi Sierra tetap di tempatnya tidak seperti biasanya. Dia tidak ke kantin atau pun makan siang di dekat lapangan. Entah kenapa rasanya ia sedikit takut untuk keluar dari kelasnya. Ia seakan tiba-tiba merasa dunia di luar sana berbahaya.

Sedangkan Hayden dan Gabie pergi ke kantin, karena tentu saja mereka tidak punya alasan untuk melewatkan makanan enak di kantin. Tidak seperti Sierra. Apalagi sejak Hayden bilang bahwa kemungkinan besar Jayson tersihir oleh kopi itu, Sierra menjadi was-was. Takut jika benar-benar itu terjadi. Karena bagaimana pun, dia tidak pernah menyangka ada hal-hal seperti itu.

Sierra duduk di kursinya. Ia tampak sibuk di depan ponselnya. Sejak bel istirahat berbunyi tadi, ia langsung mengeluarkan ponsel dan mencari beberapa info di internet. Seperti kata kunci 'seperti apa ramuan cinta', 'apakah ramuan cinta benar ada?', 'apakah penyihir benar-benar ada?', hingga 'ciri-ciri orang yang terkena mantra cinta'.

"Orang yang terkena mantra atau makanan serta minuman yang dimantrai biasanya akan berubah menjadi orang yang sangat berbeda. Jika dia mengkonsumsi makanan yang dimatrai dengan tujuan membuat orang itu jatuh cinta pada sang pemilik ramuan, pada tahap mantra yang biasa, dia akan jatuh cinta. Namun, jika dia terkena mantra yang kuat, sang penerima mantra bisa benar-benar berubah 180 derajat, terkadang bahkan bisa dari benci ke cinta hingga membuatnya tampak tergila-gila pada si pemberi. Biasanya mantra bisa pudar sendiri tapi untuk mantra yang kuat, sang pembuat mantra sendiri yang bisa menghentikan."

Sierra terus bergumam membaca beberapa artikel dan semua artikel hampir memiliki inti yang sama. Apa yang ditunjukkan oleh Jayson—pria yang notabene tidak ia kenal secara pribadi—pagi ini hampir persis seperti yang dikatakan artikel-artikel yang dia baca barusan.

Sierra hanya bisa menghela napas panjang. Dia menjatuhkan kepalanya ke atas meja dengan lelah. Entah kenapa ia malah lebih berharap bahwa Jayson sedang taruhan dengan teman-temannya  dibanding meminum ramuan cinta. Karena jika Jayson memang terkena mantra, dia telah melakukan hal yang tidak-tidak pada kehidupan seseorang.

"Oh!" Sierra menegakkan tubuhnya kembali saat tanpa sengaja ia melihat Gino lewat di depan kelasnya melalui jendela. Posisi kelas Sierra memang berada di antara kantin dan kelas 3-A sehingga Sierra bisa sering diam-diam melihat Gino melewati kelasnya.

Namun, kali ini dia tidak akan diam. Sierra langsung bangkit dan mengejar Gino setelah menyadari pria itu sedang sendiri. Tidak sedang bersama sahabatnya, Jayson.

"Gino!" panggil Sierra. Dia juga lega karena koridor kelasnya sedang sepi karena memang semuanya pergi ke kantin atau tidak ke lapangan untuk menghabiskan jam istirahat mereka. Jika pun ada yang di kelas, biasanya mereka sibuk tidur siang.

Gino berbalik dan mengenali wajah Sierra. "Sierra?" Gino tersenyum seperti biasa. "Ada apa? Kau mencariku?"

Sierra mengangguk dengan pandangan waspada ke sekitarnya. Bagaimana pun Gino dan Jayson sering bersama di sekitar sekolah.

"Jika kau mencari Jayson, dia ada di lapangan basket."

"Tidak! Aku tidak mencarinya!... Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan padamu," ucap Sierra sebelum terdiam sebentar setelah lega mendengar Jayson tidak berada di sekitar sini. "Tentang americano yang kuberikan kemari... apa kau meminumnya?"

Gino tampak terkejut sebentar dengan pertanyaan Sierra yang cukup aneh.

"Ah, maksudku kudengar dari Hayden kalau kau benci kopi, ya?"

Gino yang awalnya bingung langsung mengangguk mengerti. Ia kemudian merasa sedikit tidak enak pada Sierra. "Maaf ya, Sierra. Sebenarnya aku memang tidak suka kopi."

Sweetest Coffee's SpellWhere stories live. Discover now