⚜9⚜ When Time Stopped

231 47 20
                                    

"Tuan, Anda berdarah?"

Suara lembut gadis itu bernada kecemasan dan kekhawatiran membawa kembali kesadaran Jungkook yang sempat melalang buana dalam euforia kebahagian. Bertemu gadis itu adalah satu-satunya harapannya mengunjungi bukit ini.

Jadi, membiarkan Yoojung mengusap tangannya dengan ekspresi penuh kecemasan, Jungkook menikmati setiap momen itu. "Aku tak apa. Sungguh!"

"Tidak. Kau berdarah cukup banyak. Ini terjadi karena kau mencoba untuk melindungi ku. Aku harus mengobatinya, tapi aku tak tahu caranya. Ah, pertama-tama kita harus mencuci luk-"

Jungkook meraih tangan mungil gadis itu dan tersenyum. "Aku tak apa-apa. Aku bisa mengobatinya nanti "

"Jangan seperti itu. Aku-"

Jungkook menarik tangan gadis itu agar berdiri, memotong perkataannya, dia membawa gadis itu duduk di bawah pohon. Kendati ia juga merasakan rasa perih pada telapak tangan kirinya, rasa berbunga menggelitik membuatnya memilih untuk mengabaikannya.

Namun, Yoojung tak ingin membiarkannya begitu saja. Beruntung ia mengikat rambutnya dengan daenggi. Sebuah ikat rambut berwarna pink tersebut kemudian ia lepas sehingga rambut merah mudanya kini terurai. Ia meraih tangan kiri Jungkook dan segera membalut telapak tangannya kirinya yang terluka menggunakan ikat rambut tersebut.

Jungkook hanya diam tersenyum, memperhatikan dengan seksama setiap jengkal garis wajah gadis di hadapannya kini. "Kau tidak terlihat tersesat kali ini. Apa yang kau lakukan malam-malam pergi ke bukit ini? Bukankah sudah kukatakan bahwa pergi ke hutan pada malam hari berbahaya."

"Err, aku mencari sinyal."

"Sinyal?"

"Susah menjelaskannya. Intinya adalah sesuatu yang ada di duniaku." Ucapnya. Lantas ia meraih sebuah handphone dari saku celana jeans nya. Jungkook menaikkan sebelah alisnya. "Apa itu?"

Tersenyum lebar, Yoojung menjelaskan dengan sederhana. "Ini adalah benda ajaib. Di duniaku kau bisa berkomunikasi dengan siapapun, bahkan meski terpisah jarak ribuan pulau hanya dalam satu detik. Tapi benda ini membutuhkan sinyal untuk dapat melakukannya."

"Aku tak mengerti."

Yoojung mengangkat tangannya yang memegang handphone tinggi-tinggi. Malam ini, ketika Byul sudah meninggalkan kamarnya dan berpikir bahwa Yoojung sudah tidur pulas, melewati beberapa penjaga, Yoojung berhasil melompati pagar untuk kedua kalinya dan pergi menuju bukit yang telah ia hafal alur jalannya.

Yoojung tak ada niatan sekalipun untuk kabur. Ia akan kembali nanti setelah menemukan sinyal. Awalnya ia hanya mencari sinyal di sekitar pelataran istana bulan. Namun, tak kunjung mendapatkan sinyal, gadis itu memutuskan untuk pergi ke luar istana.

Kendati ia sendiri merasa cemas apabila si Raja mengerikan, Kim Taehyung memergokinya kembali, namun Yoojung akan memastikan bahwa itu tak akan terjadi. Jadi, ia harus kembali sesegera mungkin setelah menemukan sinyal.

Namun, setelah 10 menit mengangkat tangan hingga dirasa tangannya seperti akan putus, Yoojung mempoutkan mulutnya kesal. Agaknya usahanya sia-sia. Ia menatap layar handphonenya kembali dan menatap angka jam yang tertera disana.

Lantas seketika itu juga ia mulai menyadari sesuatu. Yaitu, bahwa fakta waktu beserta tanggal yang tertera pada jam tersebut masihlah sama seperti saat pertama kali ia tiba di dunia ini.

Pukul 00.14, Rabu, 26 Agustus 2020.

Berapa hari aku sudah di dunia ini? Yoojung memutar matanya ke atas dan menghitung.

2 hari, 3 malam.

Sekarang adalah malam ketiga sejak ia datang ke dunia ini. Namun, waktu yang tertera dalam handphone masih sama sejak terakhir kali ia periksa. Bahkan baterai di handphonenya sejauh yang ia ingat belum berkurang sedikitpun.

Hot Blooded KingWhere stories live. Discover now