SUFFERING

314 16 1
                                    


Vote + Komen

Vanya po'v

Hari Ini Gue Sedang Berada Di Pusat perbelanjaan buku,  untuk membeli Buku Buku

Yuk dah" Ucap lisa membawa 2 Novel.
Yuk"

Mereka pun Berjalan Menuju Kasir Untuk Membayar Bukunya.

Totalnya 1jt Kak" Ucap Kasir itu.

Nih Mba" Ucap Kayla Memberi Blackcard nya.

Yuk" Ucap Lisa.

Gue pun Berjalan keluar Meninggalkan Toko Buku ialah di tinggal masa di bawa:v

Hey pulang Yuk" Ucap Gue, karna Ini Udah Jam 07.03 Nanti Kena marah lagi.

Yaudah Bye" Ucap Lisa dan kaylaa.

Bye" Ucap Gue, Pas gue nengok Gue kayak Kenal Orang Itu.

Rayn" Teriak Gue.

Rayn" Ucap Gue lagi Karna dia ga nengok.

Rayn Danendra Wijaya" Teriak Gue, Karna orang Itu Berjalan Lagi.

Rayn "Lirih Gue.

Gue Pun Berjalan Menuju Mobil Gue Mungkin Bukan Dia

Assalamualaikum " Ucap Gue, memejamkan Mata Karna gue Dah Biasa Pasti akan kena marah.

Plakk

Dari Mana Kamu Hah" Bentak Ayah Gue.

A-aku Dari toko Buku" Ucap Gue, Jujur Gue takut,Tapi tak apa gue dah kebal sama sikap keluarga gue.

Apa Pantas Gadis pulang malam, Mau Jadi apa kamu, Mau Jadi Jalang Kamu Hah" Bentak Ayah Gue, Hatigue sakit Dengar Makian Itu.

Stop" Teriak Gue,

Berani Lu Bentak Ayah Gue Hah" Ucap Ka Arkan Menarik Tangan Gue Dengan Kencang.

S-sakit Kaa" Ucap gue Jujur Ini Sakit Banget.

Plakk

Plakk

Ini Buat Lo Karna Udah Bentak Ayah Gue" Teriak Kak Arkan.

Dasar Benalu, Mati Aja lu" Sarkas Kak Arkan Dan Berjalan Ninggalin Gue.

Hiks,

Vanya Po'v end

Author po'v

Kenapa kalian sangat Membenci Ku" Gumah Vanya Lirih.

Karna Lo Yang Udah Bunuh Adek Gue" Sambar Vania.

Bukan Aku Yang Bunuh Lia" Ucap Vanya Lirih

Bahkan Kalian Tidak Melihat Kejadian Itu, Tapi Kalian Sudah Menyalahkan Ku" Isak Tangis Vanya sangat Memilukan.

Bohong" Bentak Vania.

Plakk.

Vania Memegang Tangannya Jujur selama Ini Ia belum Pernah Menampar adiknya ia hanya melihatnya.

Sedangkan Vanya Memegang Pipinya Yang Terasa Panas.

Lo Ga ngaku" Sentak Vania Menunjuk Vanya.

Aku Udah Jujur, Bukan Aku Yang Bunuh Lia" Teriak Vanya Karna Emosi.

CTARR

CTARR

PLAK

A-mpun Y-ah sakit" Lirih Vanya, Karna Tiba Tiba Saja Zein Datang Dan Memukul Vanya dengan ikat pinggang nya.

Dasar Benalu, Pembawa sial Enyah Kau" Maki Zein Dan Pergi Menyisahkan Vania dan Vanya.

Enggak Bukan Aku" Ucap Vanya Menggeleng Kuat ,Tanganya Terangkat Untuk Memukul kepalanya. Hingga Baju Lengan Panjang Nya Menurun sedikit, Yang membuat Vania Kaget Karna Di Lengan Itu Ada Luka Seperti Sayatan.

Bukan Aku" Lirih Vanya. Vania Hanya Melihatnya Di Dalam Lubuk Hatinya Ia tak Tega Melihat Kembaranya seperti itu.

Apa kamu ga ngerasain yang aku rasain" Ucap Vanya Lirih.

Enggak" Bantah Vania Cepat, Bohong itu semua bohong kadang kalo vanya di pukuli ia juga merasa sakit.

Bagus deh, seenggaknya Kakak ga ngerasain yang aku rasain" Ucap Vanya Dan Berjalan menaiki Tangga Dengan terlatih latih.

Kapan Penderitaan Ini Semua Berakhir" Gumam Vanya Lirih.

Ayolah nyaa Lo Kuat Kok" Ucap Vanya Tersenyum.

Vanya Pun Berjalan menuju Balkon Dan Melihat bintang Bintang di sana.

Ia Jadi Teringat Ryan, Rayn Itu Pacar Vanya Sejak Smp Kelas 3 ,Mereka Termaksud Pasangan Yang Akur, Rayn Lah Yang Selalu Menemani Vanya Saat Kesepian,  Yah Saat Itu Pas Smp Kelas 3 Kayla Dan Lisa Sedang Keluar Negri mereka berjanji Akan Sekolah SMA Yang Sama,
Tapi Saat Rayn Kelas 1 Sma Rayn Hilang Bak Di Telan Bumi, Ryan Pergi Tampa Memberi Kabar, Tapi Sebelum Pergi Ryan Mengirimi Pesan Ke Vanya
Aku Akan Kembali

Itulah Yang Di tinggalkan Pesan Oleh Ryan, Membuat Vanya Bingung Karna Ryan Mengirimi Pesan Itu, Tapi Rasa Bingung Itu Sudah Terbayarkan Oleh Perginya Ryan.

Kapan Ryan Pulang, Anya Rindu" Lirih Vanyaa.

Vanya Pun Berjalan Menuju Meja Rias Nya Dan Mengambil Sesuatu Di Sana,

Ia mengambil Sebuah Kapsul, yah Itu Adalah Obat Tidur, Setelah Mengambil Obat Itu Ia Pun Menelanya Tanpa Meminum.

Banyak Botol Botol Obat Tidur Yang Sudah Habis Ia taruh di Lacinya,

Vanya Pun Menidurkan Badanya Di Kasurnya, Lama Kelamaan Vanya Sudah Terlelap Tidur, Mungkin Obat Itu Sudah Bekerja.

Hallo Gays
Maaf Yah kalo Kurang Seru
Typo Bertebaran













SUFFERINGWhere stories live. Discover now