03. BUKTI VIDEO ANONIM ‼️

6.1K 611 108
                                    

"Yang terlihat, belum tentu fakta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang terlihat, belum tentu fakta."

-RENO KENZO MAHARDIK-

*

*

*

Rafka mengacak-acak rambutnya dengan kasar, wajahnya mengerut menahan kesedihan setelah mengingat kembali argumen dari teman-teman sekelasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rafka mengacak-acak rambutnya dengan kasar, wajahnya mengerut menahan kesedihan setelah mengingat kembali argumen dari teman-teman sekelasnya. Dia merasa tersiksa sendiri, merasa takut dan tidak bisa menerima kenyataan jika Danu bunuh diri dengan cara sia-sia seperti itu.

Setelah membuat keributan di kelas dan dilerai oleh Pak Woyo, sekarang Rafka duduk di tangga lebar menuju lapangan bola basket. Meratapi kekesalannya sendiri. Padahal, seminggu sebelum kejadian, Rafka menemani Danu berlatih renang, membicarakan banyak hal, mulai dari keinginan, cita-cita setelah SMA, dan obsesinya dalam pertandingan renang kali ini dan tentu saja, Danu tidak terlihat seperti seseorang yang depresi.

Rafka mengingat kembali tempo hari lalu, jasad Danu ditemukan oleh petugas kebersihan saat pagi-pagi, beliau mengelilingi seluruh area sekolah, hingga ke belakang sekolah. Saat hendak membawa sarana dan prasarana yang rusak ke gudang, petugas tersebut terkejut saat melihat seseorang tergantung. Hal tersebut, langsung menghebohkan semua murid-murid SMA Dark Sinarga, mereka ikutan penasaran dan berlarian ke gudang.

Begitupun juga dengan Rafka, kedua bola matanya tidak berkedip sedikitpun saat melihat tubuh kaku yang telah memucat itu. Kakinya terasa tertancap di tanah, tangannya bergetar hebat, serta napasnya memburu ketika memastikan siapa yang dia lihat.

Saat itu juga, semua murid yang berkumpul di gudang berteriak histeris. Tidak untuk Rafka. Air mata mengumpul di pelupuk matanya, serasa dadanya tertancap belati melihat kejadian mengenaskan ini.

Karena tidak sanggup, dia menjauh dari kerumunan dan membiarkan pihak sekolah menangani situasi pelik itu. Yang dia tau, terakhir polisi dan para detektif berdatangan dan kasus ini masuk ke berita-berita lokal.

Tidak dapat terbendung lagi, kini Rafka menjadi begitu lemah jika sendirian. Sekarang, air mata telah membanjiri pipinya, menangis tanpa suara, dan mengeluarkan kesedihan yang belum mereda saat kembali mengingat kejadian tersebut. Bahkan, kesedihannya seperti direncanakan, apalagi di rumah, Mamanya terus-terusan memaksa Rafka untuk mencari tau kematian Papanya.

DANGEROUS SCHOOLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang