Part 12

1.6K 164 22
                                    

Namun karna Jennie yang terlalu begitu lelah, ia mengabaikan ucapan Rose dan memilih untuk melewatinya pergi menuju kamarnya

Lisa yang melihatnya kesal dan langsung memutar bahu Jennie dengan kasar untuk memarahinya, "Apa-apaan kau, setidaknya tiuplah lilin itu dia sudah susah payah membuatkanmu kue"

"Aku lelah jadi tolong jangan ganggu aku pergilah, aku juga tidak minta untuk dibuatkan kue olehnya" kesal Jennie pada Lisa dan memilih untuk pergi menuju kamarnya

"Sudahlah Lis tidak papa, mungkin waktunya tidak tepat untuk merayakan ulang tahunnya" ujar Rose menenangkan Lisa dan pergi menuju dapur untuk menyimpan kuenya kedalam kulkas lagi 

Jisoo, orang itu sedari tadi hanya melihat pertengkaran kedua orang itu dan memilih untuk menuju kamarnya.

Lisa mulai mengikuti Rose menuju dapur untuk berbicara dengannya, "Ahh sudah ku duga akan jadi seperti ini kan Rose, percumah juga kamu membuatkannya susah payah kalo tidak dimakan, bahkan meniup lilin saja dia tidak mau" kesal Lisa 

Rose yang sehabis meletakan kue di kulkas langsung memeluk Lisa dengan erat dan menenggelamkan wajahnya dipundak. Lisa sedikit terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Rose, namun pada akhirnya ia paham dan memeluk kembali Rose

Setelah beberapa menit mereka berpelukan Lisa menawarkan diri untuk mengajaknya ikut ke rumahnya untuk tidur disana namun, "Ingin menginap dirumahku hmm?" ujar Lisa sambil mengelus lembut rambut Rose, Rose hanya menggelengkan kepalanya dan mulai melepaskan pelukan mereka berdua, "Tidak usah, aku di rumah saja trimakasih ya sudah mengantarkan ku dan membantuku" 

Lisa membalas senyuman manis milik Rose dan mulai mengacak-acak rambut Rose dengan gemas, "Baiklah kalau begitu, aku pulang dulu ya kalau ada apa-apa cepat hubungi aku okay"

Rose menganggukkan kepalanya dan mengantar Lisa sampai ke depan. Setelah Rose mengantarkan Lisa, ia pergi menuju kamarnya untuk beristirahat dari kesehariannya

Jisoo gadis itu masih terbangun dari tidurnya, ia memilih untuk keluar dari kamar karna ia merasa haus, jadi dia keluar dari kamar menuju dapur untuk minum. Saat hendak ingin minum Jisoo melihat Jennie yang juga berjalan ke arah dapur untuk minum, mungkin ia juga haus pikir Jisoo. Jennie memilih duduk di depan Jisoo sambil meminum minumannya, "Tumben kau datang kemari ada apa?" 

"Aku hanya ingin saja datang kerumahmu untuk memastikan, dan ternyata benar dugaanku" jawab Jisoo dan meletakan minumannya 

"Dugaan apa?"

"Bahwa hari ini dia akan menyiapkan kue ulang tahun untuk dirimu dan merayakannya tapi kau malah tidak menghiraukannya dan meninggalkannya" ujar Jisoo cuek pada Jennie, Jennie sendiri hanya bisa diam dengan perkataan Jisoo

Sebenarnya ia juga tidak ingin seperti itu tapi, ia sangat kelelahan dan ditambah temannya, Lisa membuatnya kesal pada saat itu 

"Jika kau merasa bersalah, minta maaf lah padanya atau lakukan sesuatu yang membuat dirinya senang"

"Untuk apa aku meminta maaf? aku tidak merasa bersalah ataupun apa, itu salah dia sendiri kenapa ia mau membuat kue itu padahal aku tidak memintanya, buang-buang waktu saja dia" Jisoo hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat sang sepupu dan memilih untuk meninggalkan nya sendiri di dapur tapi sebelum itu, "fakta baru darinya yang kau tak ketahui Jennie"

"Apa?" Jisoo mulai berbalik menghadap Jennie dan berkata,"dia mulai mencintaimu dan mulai peduli padamu, Rose itu orang baik, polos dan murah senyum dia pantas mendapatkan yang lebih baik darimu" Jisoo setelah berkata seperti itu ia kembali ke kamarnya untuk beristirahat 

Sementara itu Jennie masih dengan pikirannya, memikirkan kata-kata Jisoo kepadanya namun Jennie menepis semua itu, "Hah untuk apa dia mulai mencintaiku dan mulai peduli, aku saja tidak peduli padanya, cepat ataupun lambat akan ku ceraikan dia dan hidupku akan kembali seperti semula" 

***

Pagi harinya Jennie terbangun dari tidur nyenyaknya dan mulai beraktivitas seperti biasa

Selesai dengan persiapannya Jennie mulai keluar dari kamar untuk sarapan dan segera pergi menuju kantornya. "Dimana Jisoo?" tanya Jennie kepada pelayan di rumah ketika ia tidak melihat Jisoo ikut sarapan dengannya 

"Nona Jisoo sudah pulang nyonya" Jennie hanya bisa menghela nafasnya dan mulai sarapan dengan tenang namun pada saat dia ingin makan, ia teringat seseorang yang sedari tadi tidak ia lihat namun Jennie melupakannya dan melanjutkan sarapannya hingga habis 

Setelah dengan sarapannya Jennie langsung pergi menuju kantornya dengan kendaraan yang ia kemudi sendiri. 

Sementara itu ada gadis manis yang sedang duduk di ayunan dengan pemandangan danau di depannya dengan raut wajah yang sedih? 

Saat gadis itu dengan tenang menikmati pemandangan di depannya sambil merenung, ada seseorang yang menepuk pundaknya, hal itu membuat sang gadis mengalihkan perhatiannya pada seseorang yang menepuk pundaknnya, "hey" sapa seseorang itu pada sang gadis

"Suzy?" 

"Tumben sekali pagi-pagi kamu sudah ada disini?"

"Ah hanya ingin saja, kamu sendiri ngapain disini?"

"Aku sudah biasa setiap hari aku kesini" ujar Suzy mulai duduk di sebelah ayunan satunya dan ikut melihat pemandangan yang ada di depannya 

"Untuk apa?"

"Tidak untuk apa-apa, hanya tempat ini sangat sejuk kalau pagi dan suasananya enak untuk menghilangkan semua beban benar begitu" balas balik Suzy dan melihat ke arah gadis itu

Sang gadis hanya bisa tersenyum dan mulai mengayunkan kembali ayunannya 

"Hmm,apa kamu tidak berangkat ke sekolah? ini sudah jam 8"

"Aku tidak sekolah hari ini sampai pengumuman kelulusan" Suzy hanya mengangguk paham yang dimaksud gadis di sebelahnya ini 

"Kamu sendiri tidak sekolah?"

"Aku tidak sekolah, tapi kuliah dan hari ini aku tidak ada jadwal jadi aku bisa bersantai" balas Suzy dengan senyumannya 

Setelah percakapan itu, mereka berdua hanya diam dengan pikirannya masing-masing sampai sang gadis mendapatkan telepon dari temannya 

"Aku pergi duluannya temanku sudah menunggu disana" ujar gadis itu dan mulai bangkit dari duduknya 

Saat ingin pergi tangan gadis itu di tahan oleh Suzy, "Ada apa?"

"Bolehkah aku meminta nomormu?"

"Boleh kok, ini nomorku" gadis itu menyerahkan nomornya pada Suzy dan mereka berdua pun saling bertukar nomor handphone 

"Terimakasih Rose" ujar Suzy dan Rose mulai pergi meninggalkan Suzy sendiri disana 

My WifeWhere stories live. Discover now