Prolog

18.5K 389 30
                                    

Galang Kagendra, anak pertama dari pemilik perusahaan ternama se Asia. Dirinya memiliki dua orang adik yang menurutnya sangat menjengkel kan. Walaupun menjengkel kan, Galang tetap menyayangi nya.

Kehidupan Galang selama sekolah terbilang cukup menyenangkan. Diawal masuk SMP, dirinya bertemu dengan wanita bernama Savana Bajramaya. Yang merupakan anak dari rekan bisnis ayah Galang.

Mereka selalu bersama-sama, hingga Galang mengungkapkan isi hati nya yang selama ini dia pendam saat SMP. Dan tepat di kelas 11, Galang dan Savana pun resmi berpacaran. Membuat siswi yang menyukai Galang pun menyerah dan tidak mengganggu Galang dan Savara. Bagi mereka Galang merupakan pria yang tidak memilih teman bergaul, mau dia cakep atau tidak semua tetap teman nya.

Tepat saat Galang di usia 27 tahun, dia pun melamar Savara. Dihari pernikahan mereka banyak rekan kerja dari keluaga mereka menghadiri nya. Pernikahan yang cukup mewah hingga semua wanita iri terhadap Savana.

Selesai acara pernikahan pun, Galang dan Savana pulang kerumah Galang. Rumah tersebut merupakan hasil kerja Galang selama ini. Dia pun memiliki perusahaan yang dibangunnya sendiri tanpa meminta bantuan kepada kedua orang tua nya.

Malam ini Galang memandang Savana yang kini resmi jadi istri nya yang sibuk merapikan rambutnya.

"Apa kamu tidak akan berhenti menjadi model?" tanya Galang

"Tidak akan, bahkan aku tidak mau mempunyai anak dulu. Jadi jangan menyentuhku, apa tidak masalah?" tanya Savana balik

Galang terdiam sesaat, namun dia pun menganggukkan kepalanya membiat sang istri tersenyum. Galang pun menghela nafasnya dan berjalan keluar kamar utama menuju kamar tamu.

Dia pun merebahkan dirinya di kasur yang tersedia dikamar tamu. Malam yang mengecewakan, segitu berharga karir nya sampai tidak mau mempunyai anak-gumam Galang. Karena merasa lelah, dia pun tertidur dikamar tamu.

**

Pagi harinya, Galang terbangun dari tidur nyenyaknya. Dia pun keluar kamar tamu dan menuju kamar nya dan Savana. Sesampai disana terlihat Savara sudah rapih dengan pakaiannya.

"Sayang aku berangkat dulu ya," ucap Savana sambil tersenyum ke arah Galang

"Sarapan bareng denganku," saut Galang

Savana pun menganggukkan kepalanya. Mereka berjalan menuruni tangga, menuju meja makan. Disana sudah disiapkan beberapa roti yang menjadi sarapan mereka berdua. Namun saat Savana sedang sibuk makan, ponsel nya berbunyi. Membuatnya mengangkat telpon sebentar

Telpon

"Halo manager, ada apa?" tanya Savana

" . . . . "

"Baiklah saya akan segera kesana," saut Savana lalu mematikan telponnya

"Sayang aku berangkat duluan ya, manager aku udah didepan." ucap Savana

"Kenapa dia menjemputmu? Bukankah aku bisa mengantar mu kesana?" tanya Galang

"Rumah dia satu arah sama kita sayang, kamu gak usah mikir aneh-aneh ya. Aku berangkat dulu," kata Savana lalu pergi begitu saja

Membuat Galang menatapnya datar. Selesai sarapan galang pun berjalan kekamarnya untuk membersihkan diri sebelum beramgkat bekerja. Beberapa menit kemudia dia pun sudah siap untuk bekerja.

Sebelum kekantor, dia pun mampir ketempat keluarganya sebentar. Galang memakirkan mobilnya di samping mobil ayahnya dan berjalan menuju rumah tersebut.

"Abangg . .," teriak Nidya, anak terakhir dari keluarga Kagendra

Galang pun menghampiri Nidya yang berada diruang tamu bersama yang lainnya. Dia pun menyalimi tangan kedua orang tuanya dan duduk disebelah Nidya.

GalRan || Istri keduaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora