Part 2

7.5K 301 18
                                    

Waktu nya makan siang

Galang, Cakra dan Bima berjalan menuju kantin yang tersedia di perusahaan itu. Suasana kantin cukup ramai, banyak karyawan mengantri untuk membeli makan yang mereka suka. Galang dan kedua sahabatnya, memilih makan siang dengan bakso dan jus buah.

Mereka bertiga makan sambil berbincang-bincang tentang pekerjaan. Namun saat mereka sedang sibuk berbincang, ponsel Galang berbunyai. Galang pun segera menjawab telpon tersebut

Telpon

"Halo," ucap Galang

"Bang lu dimana?" tanya Arkasa

"Kantin," saut Galang

"Oh oke," bales nya sambil mematikan telpon

Tak lama, terlihat Arkasa dan Nidya berjalan ke arah Galang dan sahabatnya. Nidya pun langsung duduk disamping Galang begitu juga dengan Arkasa.

"Udah pada makan?" tanya galang

"Udah," saut mereka

"Bang nyuruh gua kesini ada apaan?" tanya Arkasa

"Besok cabang perusahaan gua mulai buka lowongan kerja, nah kalo lu mau. Nanti gua jadiin presdir dicabang sana, gimana mau gak?" tanya Galang

"Wahh boleh nih minta mobil," gumam Nidya

"Di rumah mobil udah bejibun, gak usah nambah lagi." ketus Galang

"Um jauh gak bang?" tanya Arkasa

"Gak begitu jauh kalo dari sekolah lu," saut Galang

"Boleh deh, gua juga udah mau lulus." ucap Arkasa

"Yaudah, nanti gua kasih laptop khusus lu kerja. Jangan lu buat aneh-aneh tuh laptop." jelas Galang, Arkasa menganggukkan kepalanya.

"Masa bang arka doang dibeliin laptop, gua juga mau dong." saut Nidya

"Buset dah dek, lu perawatan muka berjuta-juta gua gak komen. Masa abang beliin gua laptop lu iri," kata Arkasa sambil mencubit pipi Nidya

"Kalo perawatan itu kewajiban seorang wanita bang, biar cantik." ucap Nidya

"Iya in aja," pasrah Arkasa

Galang dan kedua sahabatnya menggelengkan kepala mendengarkan Nidya dan Arkasa saling beradu.

**

Setelah istirahat, Galang kembali bekerja. Sedangkan Arkasa dan Nidya pamit mau ke toko buku. Karena sebentar lagi mereka akan memasuki ujian kenaikan kelas. Maka dari itu, mereka membeli buku yang penting-penting saja.

Galang memandang keindahan langit, dirinya merasakan ada yang di sembunyikan oleh sang istri. Namun dia enggan untuk bertanya, karna jawaban istirnya gak usah mikir aneh-aneh.

Dia pun menghela nafasnya, dan mengambil ponselnya guna untuk menanyakan istrinya ada dimana.

Sava

Kamu dimana?|

|Di agensi

Pulang kapan?|

|Sepertinya aku akan lembur

Galang tak membalas pesan nya. Dia memilih untuk membiarkannya hidup semau Savana.

Tok. . Tok. .

"Masuk," ucap Galang kepada seseorang yang mengetuk pintu ruangannya

GalRan || Istri keduaWhere stories live. Discover now