Part 1

9.3K 339 30
                                    

Kini Galang sudah dirumah terlebih dahulu. Dirinya mencari keberadaan sang istri yabg entah dimana.

"Bi Vana belum pulang?" tanya Galang ke asisten rumahnya

"Belum tuan," saut asisten itu

Sibuk banget kayak nya-batin Galang

Galang pun berjalam keluar rumah, saat hendak masuk ke mobil nya. Terlihat mobil berwarna putih berhenti didepannya. Galang memandang mobil itu, dan tak lama Savana dan Andrew keluar dari mobil.

Galang pun langsung masuk kedalam mobil nya tanpa basa basi dan melajukannya meninggalkan kediaman. Savana dan Andrew memandang kepergian Galang dengan saling berpandangan.

Galang melajukan mobil nya menuju rumah orang tuanya. Sesampai disana, Galang menundukkan kepalanya disofa ruang tamu. Nidya yang melihat pun menghampiri abangnya itu.

"Abang kenapa?" tanya Nidya sambil mengelus punggungnya

"Dek abang kayak nya gak berguna dikehidupan Savana." gumam Galang

Nidya memeluk badan abang nya, "Abang gak boleh ngomong kayak gitu, kalian kan kenal udah lama."

"Tapi dek, Savana yang abang kenal gak kayak gini. Padahal pernikahan kita baru kemarin, tapi dia udah kayak gini." jelas Galang

"Loh ada Galang," ucap wanita paruh baya yang berjalan ke ruang tamu bersama.bunda nya

Galang menoleh ke arah mereka

"Galang kamu kenapa nak?" tanya bunda sambil mengelus kepala Galang

"Gak papa bunda, Galang cuman kecapean aja." bohong Galang

"Nak, Savara sudah pulang?" tanya wanita itu yang merupakan bunda nya Savana

"Udah barusan pulang sama manager nya," ketus Galang lalu berjalan ke arah kamar lama nya

Mereka yang mendengar pun terdiam sejenak

"Maksud nya apa ya?" tanya bunda Savana

Nidya menoleh ke arah bunda Savana, "Anak tante bikin abang saya terluka mulu. Awas aja jika abang saya kenapa-kenapa, saya bikin keluarga anda tidak tenang." ucap nya dengan dingin

"Nidya jaga omongan kamu," tegur sang bunda

Nidya tersenyum sinis, lalu pergi menuju kamar Galang. Dirinya tau jika Galang sangat membutuhkan pelukan. Sebagai adik yang baik, dia pun memberi pelukan untuk memberi kehangatan.

"Maafin anak saya ya jeng," ucap bunda Galang

"Tidak apa," saut bunda Savana dengan kebingungan

Sesampai dikamar Galang, Nidya pun duduk disebelah Galang dan mengelus punggungnya.

"Bang, sesayang apa sih lu Savana. Sampai- sampai lu biarin dia pulang bareng manager nya. Gua kalo jadi lu dah gua ajak ribut managernya, ya walaupun cuman nganterin pulang. Pasti dari mereka ada yang nyimpan perasaan," kata Nidya panjang kali lebar

"Abang coba buat memahami nya dek, tapi dia pun gak peduli dengan itu semua. Kalo seperti ini, abang gak ngerti harus gimana." ujar Galang sambil menundukkan kepalanya

"Apa dirumah ada CCTV?" tanya Nidya

"Ada dek," saut Galang

"Gua bukannya mau hubungan kalian renggang bang, tapi gua ngerasa ada yang aneh sama istri lu itu." ucap Nidya "Oh ya hari ini gua tinggal sama lu gak papa kan? Biar lu gak kesepian kalo istri tercintaa pergi."

"Iya gak papa, bawa gih baju lu. Gua mau balik sekarang," bales Galang

Nidya pun pergi menuju kamar nya. Sedangkan Galang menatap layar ponselnya.

GalRan || Istri keduaWhere stories live. Discover now