BSLD 02

564 74 12
                                    


•||Happy Reading||•


Soekarno-Hatta airport

Alma's POV.

Setelah beberapa jam melakukan perjalanan menuju Indonesia akhirnya yang di tunggu-tunggu sampai juga pada Jakarta Soekarno-Hatta Airport.

"Bang Bayu mana sih lama banget.." keluhku sambil menyeka keringat.

"Di telfon juga gak di angkat, kebiasaan banget nih orang dari dulu nggak bisa On time." kelunya lagi dengan membawa 2 koper dan satu side bag yang ia pakai sekarang. namun tiba-tiba,

Brakk....

Seorang pria asing dengan tatapan tajam menabrakku dari arah yang berlawanan. "Maaf saya tidak sengaja, apa kamu baik-baik saja nona?" Tanya pria tampan itu.

"Iya, saya baik-baik saja. Kalo begitu saya permisi." Jawabku lalu pergi begitu saja tanpa menunggu jawaban dari sang pria.

Alma's POV off

***

Setelah kurang lebih 35 menit, dia menunggu jemputan yang tak kunjung datang, tiba-tiba dia melihat 4 orang wanita yang tidak asing baginya, dengan perasaan yang tidak enak dia beranjak dari tempat tersebut. Namun,

1

2

3

"AYUNDA LINTANG ALMAHERA BRAWIJAYA!" Teriak salah satu dari 4 wanita itu.

"Nah kan apa gua bilang, itu mah mereka ber4. Mati gua, lari aja lah dari pada ribet sama mereka." Lirihnya lalu berlari sekencang mungkin untuk menghindari para sahabatnya itu.

"WOYY MAU KE MANA LU BAMBANG!"

"JANGAN LARI LU KAMPRET!"

"DADDY! ALMA TAKUT DI KEJAR ORANG GILA HUWAAA" Jeritnya sembari berlari sekencang mungkin.

"AMA UDAH WOY STOP, GUA MASIH DOYAN BATANG ANJING!"

"SINI LO PADA, KALO BERANI KEJAR GUA LAGI. GUA SUMPAH HIN LO PADA KETABRAK ANGIN LO MAMPOSS!HAHAHA.."

"AMA GOBLOK!" Teriak mereka bersama karena merasa kesal dengan tingkah Alma.

"Huhh, udah woy. Gua capek tolol" Lirih Adin dengan ngos-ngosan karena sudah mulai lelah mengejar Alma.

"Iya, gua juga. Noh gara-gara si Ama di sapa malah lari kayak di kejar setan." Jawab Stella sambil menyenderkan badannya kedinding.

Karena melihat sahabatnya sudah pada lelah, akhirnya Alma pun berjalan ke arah sahabatnya. "Lah, suruh sape lu pada ngejar gua??" Ucapnya ringan tanpa rasa bersalah.

"Yee, lu juga ngapain lari bodoh," kesal Adin sambil menjitak kepala Alma dengan keras.

"Ya lu kagak usah ngejitak gua juga kali din, sakit anjir." Jawabnya dengan memutar bola matanya malas.

"Dahlah, serah kalian. Gua laper, mau makan. Bye!" Ucap Amara yang sedari tadi hanya diam dan memikirkan macam-macam makanan.

"I!!" Teriak mereka bersamaan saat Amara berjalan meninggalkan mereka tanpa dosa.

***

Di Mobil..

Karena merasa suasana sepi, akhinya Stella pun bertanya. "Sekarang, lu mau tinggal di mana Ma?" Tanya nya sembari memakan keripik.

"Apartment dulu buat sementara." Jawabnya tanpa mengalihkan pandangnnya ke layar handphone.

"Oh, ya udah kalo gitu, kita ngikut." Ucap semua sahabatnya bersamaan.

"Hm, serah lu pada dah. Gua ngelarang juga kalian bakal tetep ngintilin gua." Dengusnya malas dan sembari merotasi kan bola matanya.

***

Mansion Mahendra, 07.25 PM

Disebuah ruang keluarga, terdapat seorang anak laki-laki yang sedang tiduran dan bermanja dipangkuan sang ibundanya.

Pria itu pun melirik sang mami, yang sedang mengelus rambutnya. "Mi, mami inget sama gadis kecil yg di pemakaman 15 tahun lalu gak?" tanyanya.

Sang mami pun memandangnya heran. "Iya, inget. emang kenapa sih bang?" tanyanya balik sambil mengerutkan kening.

"Damar suka sama dia mi."

Kaget.

Satu kata yang mendiskripsikan ekspesi yang mami. karena sang anak nya yang bersikap dingin dan ketus ini, untuk pertama kalinya menyukai seorang perempuan.

Wow, ini adalah sebuah keajaipan..

"Kamu serius bang?!" tanya mami dengan ngegas.

"Iya mi, bahkan 15 tahun yang lalu, Damar sempat ngasih gadis itu kalung dengan liontin pazel yang di tengahnya terdapat inisial huruf "Q" yang berarti Queen dan punya damar "K" yang berarti King dan kalung itu sangat mirip banget punya Damar mi."

Lalu, ia pun melirik sang mami dengan ragu-ragu. "Kalo misalnya nanti damar ketemu lagi sama dia, apa mami sama papi mau ngerestuin Damar sama dia?" lanjutnya.

"Mau lah. Emang siapa sih bang, yang pengen kamu lamar?" Ucap sang papi yang tiba-tiba datang dan menjawab pertanyaan tersebut.

"Itu lho pi, gadis kecil yang di tolong dia 15 tahun yang lalu." Jelas sang mami.

"AYUNDA LINTANG ALMAHERA kan? Kalo yang itu papi setuju banget malah. ya gak mi?" Ucap papi sambil menaikkan turunkan aslinya melihat sang mami.

"Lah iya, malah dulu mami sama papi mau jodohin kamu sama dia. Tapi sayang, waktu itu kita lagi buru-buru" Lirihnya.

Lantas, ia pun melirik suaminya. "Oh iya pi, besok kita jadi pulang ke Indo kan?" lanjutnya.

"What! Kok mami sama papi gak bilang aku dulu sih." kesal sang anak

Dengan heran, papi pun melirik Damar. "Emang kamu mau ikut?" tanya nya.

"Ya iya lah papi, masa aku di sini sendirian. Ogah banget!" Jawabnya dengan kesal

"Oh, ya udah. Sana packing, besok kita take off jam 9."

"Hm.." Tanpa menjawab ucapan sang papi, Damar langsung pergi ke kamar.

***

Sesampainya di kamar......

"Mami sama papi apa-apaan sih, masa mau ke Indo gak bilang-bilang gua dulu." Kesalnya sembari menutup pintu dengan kencang.

"Aishh, yaudahlah. Mending gua packing habis itu tidur, dari pada besok gua di tinggal sendiri di sini, kan berabe." lantas, ia pun penyiapkan persiapannya, lalu pergi tidur.

NB:Cuma mau bilang kalo panggilan damar hanya di gunakan untuk orang terdekat•

|| kndl 31 Mei 2023 ||•

BEST LEADER!!Where stories live. Discover now