BDLD 06

177 13 0
                                    

"Aku hanya berhenti mengganggumu,
Bukan berhenti mencintaimu."

-D.khairunnisa

•||Happy reading||•

Adin POV.

Saat ini gue lagi bareng sama Alma. Biasalah, lagi gibah and membicarakan hal penting yang menyangkut kehidupan gua kedepannya.

"Ma, gua bingung harus nerima wasiat terakhir mami atau gimana, sumpah gua bingung." Keluh gue ke Alma dengan nada kesal.

"Hah? Wasiat? Emang Tante Cika ngasih wasiat apa sama lu?" Tanya Alma binggung.

Gue menghembuskan nafas pelan, mencoba tenang." Lima tahun lalu, mami sempet ngasih gua wasiat buat nikah sama anak sahabatnya, tapi gua nggak tau anak sahabat mami yang mana." Gua memandangnya lesu.

Lemah, letih, lesu gaess. Ya kali, gua masi muda ting-ting harus dapet jodoh pake acara perjodohan, dikira jaman Siti Nurbaya kali ya.

"Ya terus mau gimana lagi, lo juga udah terlanjur janji kan sama mendiang mami lu." Ucapnya santai.

Huft, sepertinya gue salah meminta saran sama sahabat bobrok gue yang satu ini.

Gue berdecak pelan. "Ck, ya udah lah, mau gimana lagi. Tapi besok lu tamenin gua ke rumah sahabat mami ya!" sentakku

Ia hanya merotasikan bola matanya. "Hm.."

"Sekarang lu mending tidur, nggak usah di pikir lagi masalah itu. Besok gua temenin lu kerumah sahabat mami lu." Lanjutnya seraya menepuk pelan punggung gue.

"Hm.. makasih ya ma." Gua tersenyum lega.

Setelah itu kita langsung ke kamar, lalu terlelap bersama.

Adin POV off.

***

Pagi ini Alma bangun lebih cepat karena harus menyiapkan sarapan buat dirinya dan para sahabatnya sebelum melakukan aktivitas nya.

"Akhirnya selesai juga, sekarang saatnya bangunin kebo-kebo cantik." Ia menepuk-nepukkan tangannya seolah membersihkan debu.

Lalu, ia berjalan menaiki anak tangga menuju ke kamar para sahabatnya.

Kini, ia sudah berdiri di depan pintu kamar  sahabat-sahabatnya dan, "WOYY, BANGUN! UDAH SIANG. LU PADA GAK BERANGKAT KEKANTOR APA GIMANA SIH, WOYY!" Teriak Alma dari luar kamar sambil mengedor-gedor pintu kamar itu.

Brakkk..

Brakk...

Brakk...

Alma mengembuskan nafas lelah, ia memegang gagang pintu lalu membukanya.

Ceklek...

"Bangsat, tau gini gua daritadi ga usah teriak-teriak sambil gedor-gedor pintu." Batinya lelah.

"ASTAGA DEPRESOT GUA LAMA-LAMA." Teriaknya lagi saat melihat temen-temennya masih tertidur pulas di atas kasur Queensize tersebut.

"WOYY KEBO-KEBO CANTIK, BANGUN LU ANJROT! UDAH SIANG, WOY! KALO LU PADA KAGAK BANGUN DALAM HITUNGAN KE TIGA, GUA PASTIIN PERUSAHAAN YANG KALIAN RINTIS DARI NOL GUA BIKIN BANGKRUT DALAM HITUNGAN DETIK." Teriaknya menggelegar diseluruh kamar.

Dan para sahabatnya pun terlonjak kaget dari tidur mereka, bahkan sebelum Alma memulai hitungannya.

"ASU."

"ANJROT."

"BANGSAT."

"ANAK SETAN."

"ALMA SIALAN!"

Lantas, mereka memandang Alma dengan tatapan membunuh, seakan ia adalah musuh berbahaya yang harus segera dimusnahkan.

"INI MASIH PAGI ALMAHERA BRAWIJAYA. LO TAU KAN, GUA SEMALEMAN BERGADANG SAMA TUMPUKAN TUGAS, TERUS DENGAN SANTAINYA LO PAGI-PAGI GANGGUIN TIDUR GUA, SOLIMI SEKALI ANDA WAHAI NYONYA MUDA BRAWIJAYA." Stella menyentak Alma dengan nafas yang tidak beraturan karena kaget.

"APA LO BILANG? PAGI HAH? NOH LIHAT, JAM 9, LO BILANG PAGI? GIMANA MAU NYINGKIRIN DUA PERUSAHAAN GUA KALO KERJAAN LU PADA TIDUR DOANG!" Balas Alma dengan nada keras.

Sedangkan, para teman-temannya hanya melihat pertengkaran Alma dan Stella. Masih terlalu ngantuk sih soalnya.

"Udah deh, lu pada nggak usah ribut. Sekarang mandi, habis itu sarapan, terus langsung ke kantor aja daripada si Alma beneran bikin perusahaan lo-lo pada bangkrut berjama'ah, kan nggak lucu. Gua juga mau keluar, paling nanti pulang telat!" Nasihat Adin, si penengah masalah, dengan suara khas bangun tidur.

Mereka hanya menghela nafas pasrah. Lelah sudah batin mereka. "Ya udah deh, gua balik kek kamar duluan ya. Pay-pay." Ujar Awa, berlalu pergi ke kamarnya.

"Ikut......" Teriak manja Stella dan Ara.

•|| kndl 31 Mei 2023||•

BEST LEADER!!Where stories live. Discover now