BSLD 04

380 34 0
                                    

•||Happy Reading||•

Victory Light.

Sebuah gengster yang menduduki peringkat ke 2 di dunia gelap, mereka mendirikan gengster ini saat masih duduk di bangku SMA. Mereka bukan orang sembarangan, bagi mereka merantas berkas penting perusahaan itu sangat lah mudah dan sudah menjadi makanan sehari-hari mereka, apalagi tentang misi pembunuhan.

Tapi itu semua tidak berlaku bagi perusahaan BRAWIJAYA CROP. Perusahan yang powernya tidak main-main, dan bukan sembarang orang yang bekerja disana, hanyalah orang-orang yang memiliki kelebihan dan sudah dilatih khusus. Bahkan tak ada kecacatan di perusahan itu ataupun skandal-skandal miring yang bisa menghancurkan nya. Hingga dijuluki, The Perfect Company.

Damar POV.

Saat ini gua sedang berada di markas utama "Victory Light". Gengster yang berada di bawah pimpinan sahabat kecil gua. dan gua juga merupakan tameng pelindung bagi mereka, gua sering ikut ngejalanin misi tapi bukan di bagian Asia melainkan di bagian Eropa.

"Mar, kapan lu balik? Kenapa gak bilang-bilang?" tanya pria itu padaku, tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone dan jari-jari yang bergerak lincah di layar nya. Ya, ia sedang bermain game.

Gua hanya menatapnya datar. "Tadi." jawabku singkat.

"Eh iya, lo udah dapat data-data tentang gadis kecil lo itu?" tanya pria itu lagi.

"Belum, datanya di palsukan semua!" seruku dengan kesal dan sedikit ngegas.

Setelah itu Ia pun menghela nafas, dan mempause gamenya. "Sabar bro, nanti gua bantu buat cari data cewek itu." jawabnya dengan menepuk-nepuk pundak ku.

"Iya, thanks ya. San, lu emang yang paling waras dari yang lain." jawab ku sambil terkekeh kecil.

Damar POV off.

RAFAEL NANDALA Al TSANI, Laki-laki yang sedari tadi bersama Damar ia adalah ketua dari Victory Light. Biasa di panggil Tsani, sifatnya 11 12 kaya Damar, dia juga paling anti sama yang namanya deket sama cewek, bukan gay, dia masih normal.

Cuma kalo katanya sih "CEWEK ITU NYUSAHIN, APA LAGI CEWEK WP PASTI BANYAK MAU!!" Nah gitu lah intinya, dia juga punya rival sejati sedari SMA namanya Adinda Syakira Pratiwi, cewek bar-bar yang suka lepas pasang jilbab dan selalu di kritik terus-menerus oleh Tsani, pada akhirnya mereka di kabarkan dekat tapi lagi-lagi mereka menolak keras isu tersebut.

***

Secret room girls.

Disini terdapat beberapa seorang gadis yang sedang bercanda ria. Dengan jajanan ciki-ciki dan minuman berkaleng yang berserakan dimana. Suara bising dari lagu yang membuat tempat itu seperti sebuah club.

"Woy! lu pada tau gak?" Seru dan tanya Stella

"Gak." jawab mereka secara bersamaan, dengan wajah polos yang dibuat-buat.

"Gua belum selesai ngomong anjing! Jadi, gua denger-denger tameng pelindungnya Victory Light udah balik, mana tadi gua lihat di snap lG nya si Cakra ganteng bangat njir, namanya tu kalo gak salah, emm siapa ya, bentar-bentar gua srketika lupa?" Jelasnya sambil mengingat nama orang tadi.

Mereka memandang geram si Stella. "Ya siapa Stella?" ujar mereka bersamaan lagi

"Ahh gua inget, namanya itu kalo gak salah DAMAR ERLANGGA ALAM MAHENDRA, nah iya itu." Ujarnya dengan antusias sembari menjentikkan jari ke udara.

Mereka pun hanya merotasikan mata
"Oh ya, terus gua harus bilang wow gitu?" ujar Adin.

"Udah lah. Ayo stella, katanya lu mau ngajak gua sama Zahwa ke mall."Amara pun mengalihkan pembicaraan sembari berjalan ke luar ruangan.

"Ya udah, skuy."

Setelah kepergian mereka bertiga, sekarang hanya tinggal Alma dan Adin, namun sedari tadi Alma hanya melamun.

"Kayaknya gua pernah denger nama itu, tapi dimana ya?" batinnya bertanya-tanya

Karna merasa geram, Adin pun memandang Alma heran. "Ma.." Panggilnya, namun Alma tidak menjawab, melirik pun juga tidak.

"MA.." Panggilnya, sedikit keras.

"ALMA.." Lagi, namun dengan nada membentak dan berteriak.

"Eh maaf, gua gak denger tadi." Jawab Alma dengan gelagepan.

"Lu ngelamunin apa sih? sampai di panggil-panggil gak denger." Adin pun bertanya.

"Lu inget sama nama itu gak sih Din? soalnya gua kaya gak asing sama nama itu." Alma memandang Adin dengan bertanya-tanya.

"Iya sih, tapi ya udah lah gak usah di pikirin!" Ujar Adin.

"Ya udah, lu mau ikut gua ke bawah gak Din?" Tanya Alma Sembari membereskan sisa-sisa tempat ini.

Adin hanya meliriknya sekilas. "Iya, lu duluan aja. Nanti gua nyusul."

"Oke kalau gitu, gua duluan." Pamitnya.

"Hmm."

Setelah itu, Alma langsung bergegas ke lantai bawah untuk menyiapkan makan malam mereka.

Beberapa menit kemudian.....

Alma pun sudah selesai dan kembali ke Secret Room, Namun sedari tadi ia tidak melihat ketiga sahabatnya. Dengan heran ia pun bertanya pada Adin. "Eh din, Stella,Amara,sama zahwa kemana? kok tumben sepi."

"Oh mereka ke mall. Biasalah, si ara kalo di ajak makan kan paling gercep." Terangnya tanpa mengalihkan pandangan dari laptop.

"Oalah, ya udah biarin aja, dari pada mereka bikin ulah." Ujarnya dengan terkekeh pelan.

"Lo masak apa ma?" Tanya Adin, karna sudah mulai merasa bosan dengan acara nontonya.

"Capcay sama ayam." Jawab Alma.

"Oalah, yaudah. Gua mau ke bawah dulu ya, latihan bentar. sambil nunggu si semprul itu." Terangnya, sambil berjalan keluar ruangan.

•|| kndl 31 Mei 2023 ||•

BEST LEADER!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang