BAGIAN VIII [Putus]🌻

4.7K 360 110
                                    

Jangan lupa vote and comen
guys ^3

Note : jangan emosi ya guys :)

🌻

Aku yakin dia akan berubah

🌻

"Kita putus," Ucap Gabrian sambil menatapnya datar.

"M-maksud kak?" Tanya Syakila gugup sambil menatapnya tak heran.

"Mulai hari ini gue sama lo udah gak ada hubungan apa apa lagi," Ucap Gabrian lantang sambil menatapnya datar.

" T-tapi kenapa?" Tanya Syakila Lirih sambil menatapnya dengan pandangan sendu.

"Gue cuma jadiin lo mainan doang," Jawab Gabrian enteng.

"Jadi maksud kakak aku cuma di jadiin mainan atau lebih tepatnya pelampiasan kakak?" Tanya Syakila dengan mata yang sudah berkaca kaca.

Gabrian mengangguk,"Hmm,"

"Jadi k-kak gak pernah cinta sama aku?" Tanya Syakila sambil gemeteran.

"Gak,"Jawabnya.

"K-kenapa kak?" Lirih Syakila.

"Karena gue gak suka cewek yang ngerendahin harga diri demi cowok sama kek lo. kayak cewek murahan tau gak lo!!" Ucap Gabrian tanpa perasaan sama sekali.

"Terus kenapa kakak nembak aku kemarin?"

"Karena gue kalah dan sebagai taruhannya gue harus nembak dan jadiin lho pacar taruhan selama satu hari,"Jelas Gabrian tanpa rasa bersalah sedikit pun.

Deg...
Penjelasan yang keluar dari mulut kakak kelasnya ini membuat hati Syakila seketika hancur.dadanya sesak seolah olah ditimbun batu besar.

"Jadi aku cuma pacar taruhan kakak?" Tanya Syakila masih tak percaya.

"Hmm," Jawabnya.

"Dan gue harap lo menjauh dari gue anggap kita gak saling kenal seperti dulu. jangan ganggu gue lagi kalau perlu lo pergi sejauh mungkin, gue malah seneng karena hidup gue bakal tenang,"

Ucap Gabrian enteng dan jangan lupakan wajahnya yang datar sebelum akhirnya beranjak pergi meninggalkan Syakila yang menangis dalam diam.

Syakila menjatuhkan dirinya ke tanah dengan pandangan kosong bersamaan dengan air matanya yang keluar sendiri tanpa permisi.

"Syakila lo kenapa?" Tanya Arumi tiba tiba membelalakan matanya terkejut saat melihat sahabatnya yang terduduk lemas dengan pandangan kosong. dirinya berlari kecil dengan diikuti steven di belakangnya.

"Sya jawab sya! gue mohon jangan gini sya," Ucap Arumi  khawatir sambil menepuk pipi sahabatnya yang terdiam dengan tatapan sendu.

"Hiks... Arumi!!" Ucap Syakila sambil menangis.runtuh sudah pertahannya untuk tidak menangis.

Arumi yang melihat sahabatnya tiba tiba menangis pun langsung mendekapnya erat sambil mengelus punggungnya.

Arumi melirik Steven yang berada di sampingnya.

Sedangkan Steven yang mengerti lirikan Arumi hanya menggeleng kan kepalanya pertanda tidak tahu.

Arumi menghela napasnya kasar sebelum akhirnya melepasnya pelukannya.

"Lo kenapa sya?"Tanyanya sambil mengusap pipi sahabatnya yang basah karena air mata.

"Hiks.. K-kak Gabrian–,"Ucap Syakila terpotong.

GABRIAN √Where stories live. Discover now