Akana Julia Kifah

1K 93 28
                                    

" Hay sayang, apa kabar? Kita semua kangen banget sama kamu. Tunggu kita disana yah, kita akan sama-sama lagi suatu saat nanti " Ucap Arka dengan tangan yang setia mengelus batu nisan dihadapannya. Sesekali ia mencium batu itu dengan senyum palsu menahan air mata yang selalu memaksa keluar setiap kali ia berkunjung kesini.

Hari ini hari Sabtu, ada hari dimana kita berempat selalu rutin mengunjungi sebuah makam dengan ukiran nama perempuan cantik disana. ' Akana Julia Kifah ' perempuan manis dan cantik itu sudah hampir dua tahun lamanya meninggalkan duka untuk kami disini. Perempuan yang kuat yang mampu menahan semua rasa sakitnya sendiri. Perempuan hebat yang waktu itu berstatus sebagai kekasih dari Arka sang ketua osis populer disekolah.

Akana adalah adik kandung dari Dava, wakil geng motor agrata. Perbedaan umur kami hanya terpaut 2 tahun dan ia sudah Keysa anggap sebagai adiknya sendiri. Perempuan itu juga yang membuat hidupnya jauh lebih bersyukur. Dan dia yang akhirnya mempertemukan Keysa dan Khafi sampai akhirnya kita bertunangan saat ini.

Akana meninggal karna penyakit Leukimia stadium 4 yang dideritanya. Tidak ada yang tahu ia mengidap penyakit berbahaya itu. Memang dia sangat pintar dalam menyembunyikan luka.

Keysa menggenggam tangan Khafi erat, ada rasa rindu yang teramat besar setiap kali ia berkunjung kesini. Dan Dava yang berada berhadapan dengan Arka hanya bisa diam membisu, tapi terlihat jelas raut kesedihan dalam wajahnya. Waktu itu saat dokter menyatakan Akana meninggal dunia, Dava maupun Arka sangat kacau, bahkan beberapa hari Dava hanya mengurung diri dikamar adiknya itu. Dan Arka yang pada saat itu justru terjerumus dengan minum-minum alkohol setiap harinya untuk membantunya melupakan Akana. Mereka adalah orang terdekat Akana, tapi mereka juga orang yang tidak tahu sama sekali soal penyakitnya itu, beberapa kali Akana menunjukan gejala, tapi Akana selalu berhasil mengelabui kami dengan Alasan kelelahan, dan bodohnya kami percaya yang justru membuat penyesalan kami semakin dalam.

" Sayang, kakak pamit yah, nanti kita semua kesini lagi jengguk kamu. Kamu baik-baik disana. Kakak sayang kamu dek. "

Dan kamipun berdiri pergi meninggalkan makam setelah bergantian mengecup batu nisan Akana. " Sayang ka Key pulang yah, i love you Akana adik manis ka Key " ucap Keysa setelah mengecup batu nisan itu dan pergi bersama Khafi dibelakangnya keluar dari area makam.

Saat ini kita sudah masuk dalam satu mobil, mobil Dava. Dan seperti biasa kami semua pasti langsung menuju kafe Stars, kafe Keysa dan tempat kami semua berkumpul, mengerjakan tugas bersama, saling mendengarkan dan menceritakan keluh kesah kami masing-masing, atau sekedar mengistirahatkan tubuh dan menciptakan moment kebersamaan baru.

*****

Beberapa menit berlalu, sekarang kami sedang menikmati sarapan yang sudah disiapkan Nayla untuk kami berempat. Memang seperti ini, mereka akan berkunjung kemakam Akana setiap pukul 7 pagi. Dan baru akan sarapan jika sudah berada dikafe Stars yang untungnya buka pada jam 8 pagi.

" Key, mau cuminya dong " ucap Arka dengan mulut menganga, kebiasaan mereka memang seperti ini, seperti tanpa jarak, saling berbagi makanan, dan tanpa ragu dengan sendok yang sama, bahkan mereka pernah menghabiskan waktu liburan kepuncak hanya berempat saja. Orang tua kami satu sama lain saling mengenal. Arka, Dava dan Khafi sudah bersahabat sejak mereka kecil, Dava dan Khafi mereka itu sepupu, rumah mereka pun berada dalam satu komplek yang sama. Hanya Keysa yang rumahnya berbeda dikarenakan mereka yang baru bersahabat sejak masa SMA, dan itupun karna kedua orang tua Khafi dan Keysa yang ternyata teman lama sewaktu kuliah dulu. Makanya orang tua Keysa percaya kepada ketiga laki-laki ini untuk menjaga anaknya.

Dan setelah selesai Sarapan yang penuh dengan keheningan itu, mereka semua langsung bersiap mengambil posisi ternyaman dari ruang itu. Rutinitas yang biasa kita lakukan selanjutnya adalah menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab kita saat berkuliah. Walaupun kami semua terlahir dalam keluarga yang kaya dan terjamin masa depannya. Tapi tanggung jawab terhadap nilai, tanggung jawab sebagai seorang pelajar harus tetap kita selesaikan. Saat ini semua orang dalam ruangan fokus terhadap laptopnya masing-masing. Bahkan Arka sebagai ketua BEM mulai sibuk melakukan Zoom bersama anggita BEM lainnya terkait kegiatan dikampusnya.

KeysaWhere stories live. Discover now