Perlahan Hancur

277 18 0
                                    

Dengan langkah gontai, Keysa berusaha meraih pintu mobilnya. Sakit, bukan hanya fisiknya. Tapi benar, orang itu berhasil menghancurkan hatinya juga. "Khafi." Berulang kali Keysa hanya bisa melafalkan nama itu. Berharap Khafi berada di sana, menolongnya, memeluknya dan menjaganya.

Bruk

Keysa kembali terjatuh karna rasa pusing dan sakit dikepalanya yang terus mengeluarkan darah. Membuat Keysa kembali terisak memikirkan banyak hal dikepalanya. "Hiks, hiks, sakit Khaf."

Dan rasanya berat sekali menahan matanya untuk tetap terbuka. Keysa sangat lelah, ia ingin memejamkan matanya, tapi ia sendiri, dan ia harus menyelamatkan diri.

Suara motor dengan silaunya sedikit memberi harapan untuk Keysa, walaupun ada perasaan cemas jika orang yang melihat dirinya itu berniat jahat seperti sebelumnya. Keysa hanya bisa pasrah, bahkan ia tidak mampu untuk sekedar mendongak, melihat siapa orang yang mulai menghentikan motornya itu.

"Keysa!!." Teriaknya yang entah Keyaa tidak mengenal suaranya, yang jelas cukup melegakkan untuknya karna orang itu berteriak mengkhawatirkannya.

"Keysa lo kenapa?!" Tanya orang itu dengan sangat khawatir.

Ehfaz mengangkat Keysa yang tersungkur, bisa ia lihat kepala perempuan ini dipenuhi dengan darah yang mengalir, dan wajah yang penuh dengan lebam juga bibir yang sobek.

Keysa pun membalas tatapan mata Ehfaz dengan lemahnya, ia tersenyum tipis bersyukur jika orang itu adalah Ehfaz. "Tolong Faz." Lirih Keysa.

"Sakit Faz."

"Kita kerumah sakit, lo bisa kan."

"Gue cape Faz." Ucap Keysa sebelum akhirnya ia menyerah dan jatuh pingsan.

"Keysa, Keysa bangun!, brengsek!!"

Ehfaz langsung menggendong Keysa dan membawanya masuk kemobil walaupun ia harus membuka pintu mobil itu dengan sulit. Setelah membaringkan kursi dan mengaitkan sabuk pengaman untuk Keysa. Dengan panik Ehfaz berlari kearah motornya, menepikan motornya dan menguncinya.

Ehfaz mengeluarkan handphone untuk menghubungi adiknya dengan sangat panik. "Ambil motor gue kelokasi yang gue kirim, lo susul gue kerumah sakit Hernita. Cepet Zaz."

"Lo kena---." Belum sempat adiknya itu menanyakan, Ehfaz sudah langsung mematikan sambungan telfon itu, bergerak cepat masuk ke mobil dan menjalankan mobil dengan laju kencang menuju rumah sakit terdekat.

"Key, please jangan kenapa-kenapa." Ucapnya merasa takut, menurutnya Keysa adalah gadis yang baik, bahkan Keysa yang tidak mengenalnya mau menolong dirinya. Memberi pekerjaan yang layak untuknya, bahkan disaat dahulu Ehfaz masih bersikap kasar kepadanya. Jadi ia benar-benar khawatir saat melihat kondisi Keysa seburuk ini.

"Bertahan Key."

###


"Bang."

"Hey, lo sendiri?." Tanya Ehfaz saat melihat Ezaz adiknya.

"Iyah, tadi gue naik ojek online, lo kenapa?, siapa didalam?." Tanya Ezaz yang memang melihat kekhawatiran Ehfaz didepan ruang UGD.

"Adik dari bos gue."

"Tapi lo gak papa kan?." Tanyanya lagi terlihat khawatir, apalagi saat melihat bercak darah dibaju abangnya itu.

"Gue gak papa." Ezaz hanya bisa mengangguk, sampai akhirnya kedua orang tua Keysa dan juga Andra sampai dan menghampiri mereka.

"Kenapa sama Keysa?!." Ucap Nayara histeris, ia sangat khawatir dengan anak perempuannya itu.

KeysaWhere stories live. Discover now