5

66.5K 684 1
                                    

Setelah kejadian pagi tadi Azalea hanya bersikap acuh namun beda halnya dengan Mateo yang terlihat kaku. Beberapa kali sang sekertaris menjelaskan sesuatu maka dia hanya diam tampak bodoh namun karena tampangnya yang tampan dengan aura dingin membuat semua itu tersamarkan.

"an... Tuan"
Azalea menyentuh bahu Mateo menyadarkan pria itu yang sedikit linglung

"Ya"
Jawabnya menyadari kekonyolannya membayangkan bibir Azalea yang ia sentuh dengan bibirnya

"Tuan terlihat tidak fokus, apa anda merasa tidak sehat?"
Azalea melihat keringat didahi Mateo merasa curiga apa kegiatan yang mereka lakukan membuat pria itu lelah mengingat itu hal pertama bagi pria dewasa didepanya

"Tidak"
Singkat, kemudian mengalihkan tatapannya

"Baiklah, ada acara pembukaan hotel milik tuan william jam 7 malam"

"Aku pergi"
Jawabnya singkat

"Baik akan saya siapkan, apa perlu saya siapkan wanita untuk menemani anda?"
Tanyanya lagi melihat beberapa busana yang cocok untuk di gunakan oleh tuannya nanti malam di tab miliknya

"Tidak, hanya kamu"
Jawabnya ambigu

"Ma... maksud ku biar kamu yang mendampingi ku"
Ia yang tersadar dengan ucapannya langsung menjelaskan dan terlihat semakin bodoh saat Azalea memperhatikan tingkahnya aneh

"Ah... baik tuan"
Azalea kembali dengan rutinitasnya




.....

Sesampai di kantor Azalea masuk kedalam dapur untuk membuat kopi untuk bossnya yang terlihat tidak konsen di pagi hari. Saat mulai menyeduh air panas didalam mug khusus milik bossnya seorang masuk kedalam ruangan yang sama dengan Azalea.

"Hai Azalea"
Sapanya

"Oh... Hai"

"Kau membuat kopi di pagi hari? Tidak biasanya"
Pria itu memperhatikan Azalea yang mengaduk cairan hitam dalam gelas

"Ini untuk tuan Orlex"
Melempar senyuman pada pria di sampingnya

"Kau sangat formal memanggilnya"
Katanya sambil terkekeh

"Yah"

"Ada apa dengan bibir mu? Kau terluka"
Pria di sampingnya menyadari

"Bukan masalah serius hanya hal sepele"
Pria itu hanya mengangguk

"Aku duluan"
Kemudian berlalu pergi

Malam pun telah tiba Mateo dan Azalea pergi menuju tempat tujuan bersama mobil dan supir pribadi milik tuannya. Mateo tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Azalea yang hanya duduk diam dengan gaun putihnya. Dalam otaknya ia berpikir apakah Azalea sengaja memilih gaun yang serasi dengannya agar terpihat seperti pasangan.

Hal itu menjadi pertanyaan dalam pikiraannya karena biasanya memang mereka terlihat serasi namun ia menampik pikirannya. Pakaian yang di gunakan Azalea cukup sopan namun punggung polos gadis itu selalu membuat pandangan Mateo teralihkan karena rambut panjang gadis itu tidak dapat menutup dengan sempurna punggungnya tetap terlihat.

Hingga tidak dirasa mobil yang mereka tumpangi telah sampai di depan lobi hotel yang sudah di rias dengan megah. Supir membuka pintu untuk tuannya dan Azalea mereka berdua berjalan turun dari mobil menuju pintu masuk. Karena terbiasa Azalea berjalan tepat di belakang tuannya secara otomatis.

Menyerahkan kartu undangan kemudian masuk Mateo sedikit risih dengan pandangan orang di sekitar mereka yang memandang dirinya. Saat ia mengedarkan pandangan ia menyadari semua tamu pria menggunakan black suit dan para wanita menggunakan warna putih jadi ia salah mengira bahwa Azalea ingin terlihat seperti pasangan dengannya. Sepanjang jalan orang memperhatikan dirinya namun yang membuatnya binggung kenapa para pria juga ikut memperhatikan dirinya hingga ia menyadari pandangan para pria menuju pada gadis yang tepat di belakangnya. Dia mulai merasa agak kesal dan berhenti melangkah.

"Ada apa tuan?"
Azalea yang melihat bossnya berhenti otomatis juga ikut berhenti

"Apa aku terlihat seperti induk ayam?"
Dengan dada yang kesal

"Tentu saja tidak anda terlihat tampan"
Azalea bingung dengan arah pembicaraan hanya menjawab jujur

"Jalan disamping ku kita ini pasangan"
Ia merasa senang saat di puji tampan entah menga ia langsung menarik pinggang Azalea setelah berbisik rendah di kuping wanita itu

Mereka berjalan beriringan orang yang memperhatikan mereka pasti mengira mereka pasangan karena tingkah mereka yang intim apalagi Mateo yang merangkul pinggang ramping wanita cantik didepannya.

Mata para undangan mengikuti sepasang manusia berbeda jenis itu, aura Mateo yang memikat dengan Azalea yang mempesona terlihat sangat cantik disampingnya cukup membuat orang berbisik mengenai mereka. Ada yang kecewa dan kagum dengan sepasang manusia yang terlihat seperti sepasang kekasih.

"Selamat william atas pembukaan hotel mu"
Mateo menyalami dan William dengan formal

"Terimakasih sudah datang Mateo "
Sambil tersenyum ramah

"Oh kau membawa bidadari ku Azalea"
Katanya dengan mata menggoda

"Selamat atas pembukaan hotel anda tuan william"
Azalea tersenyum simpul

"Jangan terlalu formal baby kau membuat ku terluka"
Yah william sangat tergila-gila dengan Azalea wanita itu bagaikan bidadari di matanya mempesona namun susah di gapai

"Azalea aku ingin duduk"
Katanya kesal melihat tingkah william yang lebay, sambil memeluk dengan erat pinggang Azalea menyalurkan kekesalannya

"Baik, tuan william kami undur diri"
Kemudian mereka berjapan menuju kursi

"Pria itu kaku sekali padahal aku ingin berlama-lama dengan bidadari ku"
Ucapan william masih terdengar oleh Mateo, william dan mateo adalah kolega bisnis namun mateo yang dingin susah untuk di ajak santai.

Setelah menemukan tempat duduk mereka berdua duduk dengan tenang. Mateo merasa kehilangan saat tangannya sudah lepas dari pinggang Azalea yang ramping dan halus. Ia memperhatikan Azalea yang hanya diam di kursinya dengan memandang orang disekitar.

Azalea memang wanita yang cantik dengan tubul ideal, otak yang cerdas serta kepribadian yang membuat orang tertarik dengannya. Kebanyakan dari koleganya jatuh hati dengan Azalea bahkan mata mereka tidak bisa  lepas dari wanita yang penuh pesona itu. Mateo yang memikirkan itu membuat dirinya semakin kesal karena Azalea orangnya dan ia tidak suka orangnya di perhatikan orang lain. Hingga seorang pelayan menyimpan dua gelas minuman Mateo langsung meminumnya dengan sekali teguk

Melihat bossnya hanya diam dengan alis menukik Azalea akhirnya angkat bicara.
"Tuan apa anda merasa tidak nyaman?"
Tuannya bukan orang yang senang bersosial dan tidak suka di keramaian jadi Azalea sudah maklum jika bossnya mulai risih

Namun orang yang ia tanya hanya diam dan membuang pandangan. Orang disekitar mereka mulai berdiri bersama pasangannya mulai berdansa. Azalea memperhatikan mereka dan tertarik untuk memperhatikan orang-orang di tengah ruangan menghiraukan bossnya yang mulai jutek.

"Hai nona apa kau ingin berdansa dengan ku"
Seorang pria tampan menghampiri meja mereka mengajak dengan sopan, Azalea sebelumnya meneguk minumannya kemuian menyimpan gelas di tangannya

"Dia pasangan ku"
Belum sempat Azalea menjawab Mateo lebih dulu mengeluarkan suara menarik Azalea menuju lantai dansa meninggalkan pria itu yang terdiam melihat kepergian mereka

Alunan musik yang tenang dengan suasana romantis membuat pasangan tenggelam dalam atmosfir. Beda halnya dengan pasangan Mateo dan Azalea yang terlihat sangat kaku saat alunan musik berganti seorang wanita menabrak punggung Azalea dan dengan sigap Mateo menarik Azalea mendekat membuat tubuh mereka menempel. Wangi tubuh Azalea yang harum dan menenagkan membuat Mateo larut bersama alunan musik.

Sedangkan wanita yang menabrak binggung karena seharusnya mereka berganti pasangan namun kedua manusia itu tenggelam didalam dunia mereka sendiri. Entah mengapa suasana seketika panas gesekan dari tubuh Azalea terasa nikmat Mateo merendahkan tubuhnya dan menghirup aroma tubuh Azalea melalui leher jenjang wanita itu. Azalea mencoba memberi jarak dengan sigap Mateo menarik semakin mendekat dengan tubuhnya kemudian mengelus dengan ringan punggung Azalea seketika bergidik. Suasana diantara mereka seketika panas sentuhan dari Mateo terasa sangat nikmat membuat bulunya merinding disetiap gesekan.

"Mhhh... Azaleahhhh"
Mateo memeluk semakin kuat dan mencium leher Azalea menyembunyikan wajahnya. Azalea pun tersadar saat merasakan benda tepat didepan perutnya mengeras.

BIG BOSS 21+Where stories live. Discover now