11

47.6K 699 33
                                    


Azalea bangun lebih dulu dari mateo, pria tampan itu malamnya mengalami demam tinggi. Perempuan cantik mengenakan dress berwarna peach masuk bersama nampan di tangannya.

Di atas ranjang terlihat masih di isi dengan satu manusia bertubuh jakung. Wajahnya terlihat damai dan pulas dengan surai hitam yang acakan.

"Tuan"
Azalea mengelus kening Mateo yang masih terasa hangat

"Ungmm"
Matanya masih buram pandangan yang lama kelamaan menjadi fokus

"Alea"
Dengan nada bingung ia mencoba duduk seketika rasa pusing membuatnya hampir limbung jika tidak di tahan Azalea

"Pelan-pelan, tuan minum terlebih dahulu"
Menyodorkan air setelah membantu Mateo menyandar

"Jam berapa sekarang?"
Gumamnya

"Sekarang hampir jam 10"
Azalea mengambil kembali gelas di tangan Mateo

"Untuk hari ini dan dua hari kedepan jadwal telah saya kosongkan tuan bisa istirahat"
Mengambil mangkuk berisi sup

"Makan terlebih dahulu"
Azalea menyodorkan mangkuk

"Aku lemas"
Dengan muka yang terlihat tidak bertenaga

"Biar saya suap"
Dengan sigap Azalea menyendok sup dalam mangkuk

"Akhh... panass"
Dia menganga seperti ikan kehausan

"Maafkan saya tuan"
Wanita cantik itu melap sisa air yang tidak sengaja tertumpah di baju mateo

"Kau sengaja membuat ku celaka"
Dengan nada garang ia memandang Azalea

"Sekali lagi maaf tuan atas kelalaian saya"
Setelah ia tiup dan menyodorkan di hadapan mateo yang masih terlihat kesal

Satu mangkuk sup telah selesai dan obat yang di beri oleh dokter telah di minum. Mateo membersihkan tubuh dengan di bantu oleh azalea.

Memandikan Mateo seperti bayi besar yang tidak bisa melakukan apa-apa. Masuk dalam bathub pria dewasa itu hanya diam tanpa bergerak sejak tadi tapi tidak dengan mulutnya.

"Di bawah sini juga harus di bersihkan, ini aset berharga milik keluarga"
Mengarahkan matanya menuju daerah selatan

"Akan saya bersihkan"
Azalea kaget mendapatkan aset keluarga yang menjulang tinggi. Badanya lemas  namun daerah bawahnya terlalu bersemangat

"Unghh... urut sampai keluar"
Dia menyuruh Azalea seakan itu hal biasa

"Tuan"
Azalea ingin menolak namun wajah tuannya tidak ingin di bantah

"Cepat"
Menyandarkan tubuhnya dengan nyaman

Azalea akhirnya mengocok benda itu agar lemas kembali. Sudah hampir sepuluh menit namun benda itu masih mengeras.

Menarik tangan Azalea dan mencium bibirnya dengan rakus mengajak lidah manis gadis itu beradu. Hingga ia merasakan hampir sampai dan mengeluarkan semuanya di tangan Azalea.

Setelah proses mandi yang harus dua kali di ulang, akhirnya selesai. Mateo dan Azalea sedang berada di atas kasur yang sama dengan mateo menyimpan kepalanya di paha mulus wanita cantik memijat kepalanya.

"Lebih keras di sini"
Mengarahkan tangan Azalea di pelipisnya

"Baik"

Dengan nyaman pria itu terlihat nyaman dengan posisinya. Hingga posisi kembali berganti Mateo menenggelmkan wajahnya di perut rata Azalea.

Wanita itu hanya diam tanpa bergerak menunggu pria di pangkuannya tertidur pulas pengaruh obat yang ia minum.

Jam sudah menunjukan pukul 2 siang Mateo yang sebelumnya tertidur sudah bangun namun tidak menemukan Azalea di sampingnya.

Samar-samar terdengar suara wanita yang berbicara. Turun dari ranjang Mateo mendekati sumber suara.

"Akan ku usahakan"
Kemudian Azalea mematikan sambungan telepon dan berbalik melihat Mateo di belakangnya

"Apa anda sudah merasa lebih baik?"
Azalea menghampiri pria yang berdiri di dekat pintu

"Dengan siapa kau berbicara?"

"Hanya teman lama"
Jawaban singkat Azalea tidak mengobati rasa penasaran Mateo namun meninggalkan perasaan tidak suka pada orang yang menjadi lawan bicara wanitanya.

.

BIG BOSS 21+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang