1. 🧸 Halo Codaya.

9.4K 703 485
                                    

Seorang CEO mahsyur berjulukan sang sultan tampan mahabenar Alec Andreas baru saja mantu. Pesta mewah digelar dengan menyewa satu hotel utuh, sekali-kali memang biar duidnya kepake. Anak gadisnya kini telah dipersunting orang, padahal momong saja masih belum puas. Tapi namanya kehidupan, masa itu ya pasti datang juga. Mahakarya spektakuler itu kini sudah menjadi istri orang, lepas sudah beban satu.

Pesta digelar meriah, tamu berdatangan dari segala penjuru dunia. Baik dunia nyata, dunia halu, dunia maya juga dunia lain. Tak disangka, di usia yang baru thirty something sudah mantu saja. Kalau nanti anaknya langsung hamil, entah kudu sedih apa bahagia. Belum 40 sudah dipanggil Mbah. Ada rasa tidak rela tapi mau bagaimana. Kalau dirinya saja terlihat aneh apakabar dengan little baby si bayik Gimbul. Masih balita sudah jadi paklek.

Alec Andreas, menikmati santai setelah lelah menyalami ribuan tamu. Di sebelahnya ada Jully, si dokter cantik belahan jiwa Daddy. Si bayik setengah ngantuk ngenyot jari dalam pelukan emaknya sedangkan kakaknya mesam-mesam karena puas keturutan kawin, yang mana itu adalah cita-cita mulia yang digaungkan sejak buku 2 dan terkabul pada ending buku 3. Sungguh perjalanan lumayan panjang.

"Halooo codaya-codayiii," kata Gimbul menguap lebar tapi masih nenteng gitar bersenar tiga.

"Codaya-codayi, tidur yok," ajak Alec.

"Moh," jawabnya songong terus lanjut joged lagi.

"Lu masih songong aja Mbul?" tanya Aleccia.

"Kak Pey biyang Jio imyuuut, gak congong ya," bales Gimbul pede.

"Murid Frey rupanya nih, sesat," ucap Aleccia.

"Murid Frey apaan, kagak ada ... !" tolak bapaknya kagak rela. Aldo Aleccia ngakak

"Udah malam," bisik Jully yang sudah menguap lebar.

Alec menoleh pada sosok chindo ganteng yang malah mesra-mesraan dengan Aleccia, si sulung cantik Londo Jowo. "Do udah malem," katanya.

"Lah emang kalo malem kenapa Dad?" tanya Aleccia heran.

"Pulang lah, jangan nginep ntar digeledah warga," jawab Alec.

"Lah Dad, kan udah kawin napa pake digeledah sih?" tanya Jully heran, lakinya ini sudah amnesia apa bagaimana.

"Woiya, lupa." Alec baru sadar, habis mantu.

"Do, maap ya nih mertua belum terbiasa," kata Jully tak enak. Punya laki satu kenapa oleng, jangan saja ketularan penyakitnya Mbah Devon, pikun.

"Iya Mom, Aldo ngerti," jawab sang menantu sambil senyum. Iyalah ngerti, paham banget dia bagaimana somplaknya keluarga ini.

"Rasanya aneh, ini nanti Aldo tidur bareng Aleccia gitu ya?" tanya Alec.

"Ya iyalah Daddy, kan pas kemaren di hotel juga udah tidur bareng cemana sik," balas Aleccia tersipu.

"Tidur doang?" pancing Jully kepo.

"Ya ... tidur Mom," jawab Aleccia jujur.

"Tidur doang?" tanya Jully sekali lagi.

"Ya tidur doang Mom, kan capek habis pesta. Aleccia saja sampe ngorok-ngorok," lapor Aldo buka aib bininya.

"Buset dah malam pertama ngorok, anakku ningrat dikit napa," keluh emaknya.

"Eh kapan Aleccia ngorok?" tanya Aleccia protes, dia kan ngakunya kalau tidur anteng aristokrat.

"Lah gak nyadar," balas Aldo.

"Kagak ngorok yak, Aleccia cidulnya anggun," kilahnya.

"Ya elu kan tidur, emang tidur bisa nyadar?" tanya Aldo.

Hallo Baby - Alec Fam season 3Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora