20. 🧸 Pegawai Magang.

4.6K 592 257
                                    

"Eh itu anak orang kasian, tawarin minum," kata si mamang.

Kawannya si mamang mendekati Gimbul yang menempel pada tali dan spanduk ikan bakar. "Dek, mau minum?" tanyanya.

"Iyyahh," jawabnya memelas.

"Teh anget apa es teh?" tanya kawannya si mamang.

"Gak, gak mo  eshh cehhh," jawabnya menggeleng keras.

"Teh anget saja ya?" tanya kawannya si mamang.

"Gak, cumuk kok yaaa mimik ceh angeeet?" protesnya sambil menempel memainkan tali.

Lah iya, kok ya udah bisa mikir kalo lagi sumuk kok minum teh anget. Ini bayik Londo kenal sumuk segala darimana. Ya sudahlah berusaha sabar, anggep saja latihan kalo punya anak nanti. Lama-lama kalo dilihatin ini anak gemesin, baju meletet rapet, sampe perut agak naek dikit. Itu pantat kenapa cemol amat, masa masih pake popok. Lihat ke arah kaki, dia pake sendal sungut warna ijo. Astaga lucu bener.

"Minum apa dong?" tanyanya terus berusaha sabar.

"Eh jeyuk ajahhh," jawabnya seenaknya sendiri dan kawannya si mamang nyengir.

"Lah kok nawar," gumamnya tapi tetep berangkat juga.

Ada anak Londo nyasar di sini, beberapa orang jadi nanyea, itu anaknya siapa. Apa jangan-jangan si mamang abis maling anak orang. Si mamang cuma mesem, ya masa mau ngaku kalo itu bocah sengaja ditinggal sebagai jaminan. Biasanya jaminan itu katepe, terus hempon, ini adeknya yang dijadikan jaminan. Emang dasar kakak sesat. Gitu kok ya adeknya pasrah saja. Baru kali ini nemu ada londo yang somplak macam begitu.

"Minta es jeruk," kata kawan si mamang.

"Ya sudah kasih sajalah, itung-itung sedekah." Mamang dengan sengaja memasukkan Gimbul ke kategori pantas menerima sedekah, sebagai anak yang terlantar.

"Beres, gua buatin lah, sedekah. Sekali-kali sedekah sama turunan kumpeni," jawab kawan si mamang.

Gimbul masih juga menempel spanduk, sesekali jawab orang lewat yang kebetulan tanya. Orang ya jadi pada gemes, apalagi kalo dipanggil bocah ganteng dia langsung jawab dayem. Ada Londo paham jowo.

"Wehhh macih," kata Gimbul begitu segelas es jeruk segar terhidang.

"Iya sama-sama, pinter kali ya bilang makasih," kata kawan si mamang.

"Iyyahhh," jawabnya.

Gimbul dikasih kursi, karena dia pendek ya kursinya pendek juga. Kursi yang biasa dipake si mamang beresi ikan terpaksa alih fungsi jadi kursinya Gimbul. Mau disuruh pake kursi biasa juga sulit, itu kaki pendek bener, kaga nyampe. Orang berlalu lalang, beberapa mampir menyapa bertanya lagi itu anaknya siapa.

"Ceyamat dataaaang," sapa Gimbul begitu ada yang masuk kedai, orangnya bengong.

Memang kedai si mamang ini selalu ramai, dikira cuma karena rasanya yang enak, ternyata punya pesugihan. Kalau biasanya tidak muncul, kali ini tampak jelas. Mungkin saja memang hari pengapesan. Cuma kalo ditilik, dia itu lelembut jenis apa, minumnya saja es jeruk.

"Piara tuyul Mang?" tanya pelanggannya menunjuk Gimbul yang masih pegang gelas es jeruk.

"Ngawur aja tuyul," kata si mamang, emang ada gitu tuyul Londo.

"Kirain tuyul," sahut tu orang.

"Bukan ya, anak orang itu," jawabnya.

"Kan kirain, makanya kok dagangannya laris begitu," ujarnya tidak sopan.

Gimbul yang seperti biasa kurang kerjaan segera terpanggil, sehelai serbet diambil dan kursi itu segera dilap. "Ciyahkaaaan, mogoooo mogo gocah mayuuu," ucapnya bagai pelayan yang sudah terlatih.

Hallo Baby - Alec Fam season 3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang