75. 🧸 Puyang.

4.4K 510 226
                                    

"Den Gioooo, budhe pulang ini lhooo. Kok sepi?" teriak budhe yang semringah dengan mobil sewaan datang ke rumah udah kek orang habis diusir mertua.

Sri dan Lastri tergopoh keluar, dikira salah denger ternyata beneran sang penguasa dari segala penguasa pulang. Napas lega itu segera dihela oleh kedua gadis itu, kalo begini semua bakalan aman terkendali. Ditinggal budhe baru sebulan lebih beberapa Minggu saja kok ya ada saja kejadian juga acara. Mana dek Gio bikin acara sendiri.

"Budhe, Mang Karman," sapa Sri dan Lastri yang salim tangan dengan sopan.

"Sri, kok sepi ya?" tanya mang Karman heran, dilihatnya sekeliling tampak taneman kembang masih pada tempatnya, aneh.

"Lah Iyo kok sepi. Pada kemana? Liburan apa gimana?" tanya budhe yang mencium segala keanehan yang mengisyaratkan kalo si bocil kaga ada di rumah.

Lastri menyeret tas yang gede kaga karuan itu masuk. "Iya liburan Budhe, dek Gio nginep di hotel mewah."

"Walah pasti seneng," gumam budhe ikut seneng.

"Hotel mewah gundulmu, dek Gio opname Lasss," sahut Sri emosi. Lastri yang cekikikan ditimpuk serbet.

Budhe seketika mendelik kaget, mang Karman sampe melongo. "Lah kenapa?" tanyanya barengan.

Gio itu tahan banting, seingat mereka begitu. Kalo bawa sepeda apa mobil aja sering nyungsep tapi ya kaga apa-apa. Kalo lari sambil Meleng sering nabrak pintu, juga paling benjol selebihnya kaga apa-apa juga. Sebenarnya dia kenapa yak pake masuk rumah sakit segala. Biasanya sakit cuma pilek itu aja ketularan kakaknya. Atau mencri gitu kalo mam ngawur.

"Ya sakit lah, Budhe," jawab Lastri yang lama kaga ketemu budhe jadi nyebelin.

"Ya iyalah kalo gak sakit mana ada masuk rumah sakit," sembur Sri yang kangen kaga ada Gio kaga ada yang ngajak ribut. Mana Aleccia dan Koko jadi jarang di rumah.

"Owalaaa kasian sekali, sakit apa?" tanya budhe yang segera ambil minum, dia liat kantornya kek banyak yang berubah.

"Sakit perut Budhe, katanya habis makan daging mentah." Sri jelaskan sambil ngelirik ke arah Lastri yang sudah siap nyolot lagi. Gabut.

"Ituuu, sushii?" tanya budhe korek info.

"Bukan, itu daging yang biasa budhe pake bulgogi apa teriyaki itu. Nah itu dek Gio cicipin dimakan katanya." Lastri kembali ke mode default, kaga rese kek tadi lagi.

"Lah kalian itu gimana toh? Ana juga itu momong kok gak bener. Digaji mahal juga gak dijagain itu anak. Kan kalo sakit kasihan." Budhe mencak-mencak semua dimarahin.

"Ituuu," gumam Sri bingung mau jawab apa.

"Apa? Mau ngeles? Kerja gak bener tak bilang sama den Alec, pulang sajalah kalian ke kampung," ancen Budhe kesel.

"Tapi, pas itu jam mbak Ana udah habis. Terus yang momong ibu sendiri," jawab Lastri takut.

"Gak usah ngeles, kalian pasti taruh daging geletakan?" Budhe berkacak pinggang marah.

"Bukan, itu ibu sama adek doang di dapur, katanya dia bantu ibu bongkar belanjaan. Trus diem-diem makan daging mentah," jelas Sri mengerahkan segala keberanian.

"Ibu belanja? Kalo ibu belanja lah kalian ngapain? Nonton film Korea? Bisanya majikan disuruh belanja," ujar budhe menggeleng, majikannya suruh bedain mana kapulaga mana pala mana tahu, ketumbar merica juga bingung sama buladnya.

"Bukan, itu ibu belanja yang apa ya namanya ... siap masak. Ibu ... mau masak." Sri gelagapan jawab.

"Cilaka ya Gustiiii, kok bisa non Jully masak?" tanya budhe dan mang Karman barengan.

Hallo Baby - Alec Fam season 3Where stories live. Discover now