🥀[04]

10.6K 717 61
                                    

HAI HAI HAI GUYS👋
WELCOME TO MY FIRST STORY READERS

Udah pada follow belum?Kalo belum mending follow dulu deh!!Mwhehe

Jangan lupa tinggalin jejak ya pren! ntar kalo kalian ilang gak susah nyariin nya  bisa di cari sama tim nas kabanjiran⭐⭐💬💬💬

HAPPY READING💅.
.
.
.
.

...

"Juz nya sudah siap"pekik Zeon menatap Leka dengan tatapan lugu nya itu.

"Putra ku memang pintar"puji opa Petro mengelus rambut lebat Zeon. Bangga dengan hasil juz buatan putra sulung nya itu.

"Itu pasti sangat enak"sahut Galang dengan senyum mengembang yang di angguki anggota keluarga yang lain nya.

Para maid serta bodyguard hanya bisa menatap ngeri keluarga kaya itu.

"Bang, bagaimana jika gelas nya aku bantu hiasi"tawar Hendrix menatap kakak nya Zeon memohon.

"Yah..padahal aku juga masih ingin menghias nya"lesu Zeon menundukan kepala nya menatap kaki nya yang Ia gerak kan ke kanan dan kekiri sangat menggemaskan.

Maid hanya dapat menggigit pipi dalam nya saja saat melihat tuan nya yang sangat dingin itu menampilkan wajah imut nya.

Para bodyguard hanya melongo menatap tak percaya, sedangkan anggota plaxime sudah paham dengan kondisi Zeon saat ini.

Pada saat terpuruk Zeon akan menunjukan sifat kekanak-kanakan nya. Dulu ada bunda nya Agatha atau istri Zeon yang menenangkan sekarang sudah tiada.

Entah bagaimana nanti. Biarkanlah nanti mereka pikirkan yang terpenting Zeon menyiksa Leka dulu hingga puas.

"Hendrix, biarkan abang mu menyiksa nya terlebih dulu. Nanti kita juga akan mendapatkan bagian"ucap opa Petro berharap kedua putra nya tak berebut mangsa.

Menurut nya berapa pun usia putra nya tetap akan menjadi putra kecil nya dan istri.

"Baiklah ayah, bang aku tak jadi. Silahkan abang lanjutkan"ucap Hendrix yang mendapatkan tatapan binar dari kakak nya itu.

"Benarkan"tanya Zeon memastikan.

"Iya, bang"

Setelah mendapatkan jawaban dari adik nya, Zeon segera membelah daging pipi Leka menjadi dua.

Satu bagian Ia bagi lagi menjadi dua lalu Ia selipkan di antara gelas itu agar menjadi hiasan yang cantik.

Lalu satu bagian lagi  Ia potong kecil-kecil, setelah nya Zeon taburkan di dalam sup yang sudah menjadi dingin itu.

"Sangat cantik"gumam opa Petro.

"Makan Leka"perintah Zeon dengan nada dingin nya karena teringat dengan sang putri.

"Gak! Gak mau"tolak Leka menggelengkan kepala bruntal.

"Bacot"ucap Jemerry segera mamasukan jari yang sudah menjadi sup itu kedalam mulut Leka secara paksa.

Antagonis Pecinta Duda!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang