Antagonis Pecinta Duda!!

🥀[09]

HELLO REDERS NYA AKU👋

Pertama-tama aku di sini mau minta maaf banget sama kalian kerena udah janji bakal up nya cepet. Tapi, aku malah lama up nya🤧🙏

SEMANGAT BUAT KALIAN YANG UDAH MAU NGESPAM NEXT CERITA AKU💪💪

Happy reading reders💃
.
.
.
.

...

Ruangan yang di dominasi dengan warna gelap membuat kesan suram di dalam nya, di tambah dengan suasana mencengkram antara ayah dan anak semata wayang nya itu.

"Jadi"tanya sang anak mengangkat satu alis nya.

"Apa yang kau lakukan pada gadis itu?"Bukan nya menjawab pertanyaan anak nya. Paruh baya itu malah berbalik bertanya menatap datar putra tunggal nya.

"Gadis mana maksud, papa?"

"Gadis yang bermalam dengan mu?!"tanya tuan besar ZEON LEONAL ZERGA duda anak satu.

"Maksud papa, jalang itu?"

"Dia bukan jalang Hafiz!"desis Zeon tajam.

"Dia memang jalang"balas Hafiz menatap malas sang papa.

"Hafiz, papa mohon sama kamu tanggung jawablah pada gadis itu"pinta Zeon lembut mencoba membujuk putra nya.

"Tidak pah! Kenapa papa sangat membela jalang itu?"

Diam Zeon tidak dapat menjawab pertanyaan Hafiz.

"Ken-"

"Diam Hafiz! Papa tidak mau tau nanti malam kita akan ke rumah gadis itu. Mempertanggung jawabkan kesalahan kamu"ucap Zeon tidak ingin di bantah.

"Aku tidak mau! Lagipula Hafiz masih memiliki istri. Bagaimana kalau istri Hafiz tau permintaan papa ini?!"Hafiz menentang keras permintaan papa nya.

"HAFIZ! KAMU GILA HAH MASIH MENGHARAPKAN PEREMPUAN YANG SUDAH MENINGGAL KAN KAMU?!"bentak Zeon sungguh ia tidak bisa menahan amarah nya.

Kenapa putra nya ini sangat keras kepala sekali!

"Itu urusan aku! papa tidak perlu ikut campur"ucap Hafiz beranjak dari kursi nya untuk keluar.

"Jika kamu tidak mau biar papa yang menikahi nya"

Baru saja Hafiz ingin menggapai knop pintu, suara Zeon menghentikan pergerakan nya. Hafiz terkekeh sinis mendengar ucapan papa nya.

"Ingin menghianti mama, heh!"sahut Hafiz remeh tanpa menatap papa nya.

"Ter-"

Brak

"Apa peduli ku"gumam Hafiz setelah keluar dari ruang kerja papa nya.

...

"Mom, abang sama daddy mana?"tanya Zara pada mommy Sania.

Sania yang mendengar ucapan Zara yang menanyakan suami dan putra nya merasa senang.

Bukankah ini suatu kemajuan? putri nya mulai membuka hati lagi untuk mereka.