4. 'Mainan'

2 0 0
                                    

Entah berapa lama Kalya tergolek di atas ranjangnya dengan kaki menjuntai ke bawah. Dirinya terbangun kerena getaran ponsel di sampingnya. Nama Katia Guseva muncul di layar ponsel, Kalya langsung meraihnya, dan menekan tombol jawab. Kalya mendengarkan suara dari seberang selama satu menit, lalu menutup pembicaraan.

Dengan sedikit stretching untuk melemaskan otot tubuhnya, Kalya melanjutkan dengan membasuh wajahnya di westafel, lalu mengganti outfit dengan setelan training santai. Dia kembali memakai kaca mata hitam yang menutupi sebagian wajahnya dengan sempurna. Kaca mata ini tidak akan bisa memperlihatkan bagian yang tertutup di wajahnya, namun sebaliknya, dia dapat melihat apapun dengan jelas dari balik kaca mata tersebut. Kaca matanya yang disebut Eagle Eye --dan hanya ada 10 buah di seluruh dunia-- yang telah dilengkapi dengan teknologi glaztec yang memungkinkan dirinya bisa mengontrol pandangan sampai jarak maksimal 50 meter sesuai dengan jumlah kedipan. Sudut pandangnya sendiri bisa menangkap detil hingga satu mikron menjadi satu senti meter dengan format zoomeye, yaitu membulatkan bola matanya hingga sampai tingkat memperbesar objek sesuai kapasitas maksimalnya. Salah satu 'mainan' favorit Kalya.

Kalya memasuki aula menembak yang berada di bagian samping mansion utama. Di sana telah menunggu Katia Guseva, pengawal pribadinya, yang sekaligus menjadi sahabat dan mentornya dalam latihan menembak.

"Bagaimana hasilnya?" Kalya duduk di samping Katia, di antara mereka terdapat beberapa kotak beludru dengan ukuran rata-rata sebesar ipad.

"Cuma ini yang mampu aku bawa, Lya. Sisanya akan dikirimkan melalui kurir seperti biasa, mereka menjamin kurang dari satu minggu paketnya akan tiba di sini."

Kalya mengangguk. "Tidak apa-apa, pastikan saja paketnya bisa segera tiba in time. Kita membutuhkan itu semua."

Katia mengangguk. "Aku sudah melakukan double confirmation, harusnya mereka akan tepat waktu, sebab sejauh yang kita tahu, mereka professional."

"Baik. Sekarang jelaskan kepadaku detilnya. Pukul delapan aku harus mempelajari laporan yang akan dikirim oleh Carlotta. Aku perlu tahu detil cara menggunakan semua 'mainan' ini, Kat. Nanti malam sekitar pukul 10, kita akan berlatih menggunakannya, aku perlu cahaya yang sangat minim, makin gelap makin baik."

"Oke." Katia membuka sebuah kotak, di dalamnya terdapat sebuah pistol mungil yang kelihatannya cukup nyaman dalam genggaman. "Ini ZT01, diproduksi berdasarkan pesanan. Sejauh ini, di seluruh dunia, ada lima orang yang sudah memiliki. ZT sendiri merupakan singkatan dari Zen Target, you know him, dia pengagum berat segala hal terkait Zen dan filosofinya. Jadi, rata-rata produksinya diembel-embeli Zen. Amunisinya berupa laser yang mampu memecahkan batu, bahkan lempengan besi dan baja sebesar kerbau. Titik targetnya tidak bisa dilihat, kecuali oleh mereka yang menggunakan Eagle Eye seperti dirimu. Keuntungan dari metode ini adalah, target tidak akan menyadari bahwa dirinya sedang dalam bahaya, namun kelemahannya juga ada, jika kamu tidak bisa melihat titik targetnya, maka kemungkinan sasaranmu akan meleset. Tapi jangan khawatir, daya hancurnya sampai radius lima belas senti meter dari target, pastikan saja target biasnya kurang dari lima belas senti meter. Kunci lainnya adalah, gerakan sedikit 'mainanmu', jika targetmu seperti kaget, artinya kamu berada pada sasaran yang tepat. Sebab ketika laser ini mengarah pada si target, maka akan ada sensasi panas yang menusuk di area pointer. Jika targetmu adalah besi dan baja, seketika akan meleleh di area pointer, meskipun belum ditembakkan."

"Canggih." Kalya meraih 'mainannya' yang di beli melalui Katia. Terasa sangat ringan dan nyaman dalam genggaman, seperti yang sudah dia duga.

"Aku senang kamu bisa tiba dengan selamat di Napoli, dalam perjalan ke Moskow aku terus saja memantau chip-mu." Katia menyelipkan rasa simpatinya pada Kalya.

Rahasia Inang-inang InternesyenelWhere stories live. Discover now