Ketika Masalalu Meminta Kesempatan End

2.4K 248 146
                                    


"Semua tokoh,lokasi,Organisasi,insiden dan kelompok dalam ff ini hanyalah fiksi belaka"

Besoknya

Lisa kembali ke kantor dari pemakaman buat ketemu Jisoo

"Gimana ?" tanya Jisoo begitu Lisa duduk di ruangan Jisoo

"Nihil" Lisa geleng pelan "penjaga makamnya ada, tapi dia udah tua dan matanya rabun, daya ingatnya juga lemah, itu gak akan cukup buat jadi saksi, dia juga bilang gak pernah ngeliat mba Jennie, pas gue kasih liat photonya"

Jisoo mijat pelipisnya frustasi

"Mba ? Mba masih yakin bukan mba Jennie pelakunya, secara semua bukti ngarah ke dia, dia juga gak punya alibi keberadaannya pas pembunuhan berlangsung"

"Bukan Jennie pelakunya" tandas Jisoo yakin

"Kalo bukan dia siapa ?" Tanya Lisa

"Yang pasti pelakunya akan ada di sidang besok, dia perlu mastiin Jennie di penjara, baru dia bisa bernafas lega" tutur Jisoo

....

Hari persidangan pun di mulai,

Jisoo menghela nafas sejenak, sebelum masuk Gedung pengadilan dia liat Jordy dan Ayunda di depan wartawan bahkan ada Jordan juga yang duduk di kursi roda,

Jordan mengalami kecelakaan tunggal yang menyebabkan kaki nya lumpuh permanen, itu terjadi ketika hari pembebasannya sebagai tahanan kota, Jisoo juga denger kabar itu,

Wartawan udah berkumpul di sana, menunggu hasil sidang nanti

Jordy lagi di wawancara sama wartawan
"saya harap pelakunya akan dapat hukuman seadil-adilnya" ucapnya menggebu-gebu dengan mata memerah bahkan ada airmata yang menetes

"Maaf" dia hapus airmatanya "saya hanya bingung,,,, kenapa ada orang yang begitu tega pada istri saya" harunya sambil terisak

"Jemima orang yang baik, tapi dia harus pergi dengan cara tidak manusiawi"

"Sayang aku kangen kamu" adunya dramatis

Jisoo cuma terdiam menyaksikan curahan hati Jordy

Lalu Jordy melihat ke arah Jisoo

"Semoga Tuhan membukakan hati orang yang membela orang jahat, dan segera mendapat hidayah supaya menjadi manusia yang lebih baik" sindirnya

Jisoo cuma muter bola mata malas,

Lalu dia melangkah masuk tanpa perduliin pertanyaan-pertanyaan wartawan

Jennie ada di ruang tunggu,

Luka-luka di wajah Jennie udah mendingan, tapi keliatan banget Jennie gugup dan takut

Jisoo juga ketemu Gema, dia polisi yang bertugas ngawal Jennie

Bahkan Jisoo gak nyangka bakal ketemu Mama Jennie disini,

"Tante" sapa Jisoo,

Mama Jennie mendelik melihat kearah Jisoo, "kamu pengacara anak saya kan ?" Tanyanya angkuh

Jisoo ngangguk sebagai jawaban

"Anak saya pasti udah bayar kamu mahal, jadi awas aja kalo kamu kalah, bersalah apa tidaknya dia, dia harus bebas saya gak mau tahu, dia masih harus kerja, nyari uang buat gantiin kerugian sekarang, ngerti kamu"

Jisoo terdiam sejenak "apa Tante pikir Jennie bersalah ?" Tanya Jisoo gak percaya

"Apa Tante gak kenal anak Tante sendiri ?"

"Seharusnya orang yang paling percaya Jennie adalah ibunya sendiri, tapi Tante dengan teganya berpikir Jennie pelakunya" hardik Jisoo lagi

"Gws deh Tan" sindir Jisoo lalu pergi dari sana

Cerita Cinta Jennie Dan JisooWhere stories live. Discover now