27. Cakaran maut

62.9K 4K 97
                                    


Menjelang sore tiba. Semua santri bergegas menyiap kan diri untuk pelaksanaan shalat Maghrib. Semua santri sudah berdatangan sedari tadi.

Liburan yang menyenangkan kini sudah sirna berganti dengan rutinitas ala santri .

Ya begitulah anak pondok.

Kini uswah sa'adah Zahrah dan Kila bersiap -siap menuju masjid .

"Lisa belum pulang, ya ?" Tanya Kila yang sedari tadi belum melihat batang hidung Lisa.

"Dia pasti ada di ndalem kyai la." sahut Uswah.

"Gue awalnya kaget loh. Kalau suami Lisa ternyata Gus galak yang sering kita gosipin." Kila berucap lagi.

"Kita? Lo aja kali," sambung Sa'adah tak terima.

"Lo juga denger kali. Kalau gue ngomongin Gus galak itu."

"Yang awalnya ngajak gosip siapa?" tanya Sa'adah balik.

Sebentar lagi pertikaian segera di mulai.

Buru-buru Zahrah melerai mereka berdua sebelum akan terjadi perang Uhud . "Sudah-sudah, malah berantem." Lerai Zahrah dengan menyudahi obrolan mereka.

"Assalamualaikum." Terdengar suara yang tak asing bagi mereka.

"Nongol juga tu anak." Kila menghampiri Lisa di ambang pintu.

"Waalaikumsalam" Jawab mereka bersamaan.

"Ada Ning Lisa nih," Goda Kila tersenyum manis.

"Jangan panggil Ning dong! Tetap panggil Lisa aja. Takut nanti santri yang lain tahu," Jelas Lisa malu, memelankan suaranya.

"Oops! Maaf " Menutupi mulutnya.

"Lisa, kenapa pernikahan kamu di rahasiakan dari santri yang lain?" Tanya uswah karna penasaran kenapa pernikahan Lisa dan Gus Rafan harus di rahasiakan. Kan bagus kalau mereka tahu bahwa dia istri dari Gus Rafan.

"Lisa masih sekolah. Jadi Lisa nggak mau ada rumor yang tidak-tidak tentang Lisa," terang Lisa kepada empat sahabatnya itu.

"Terus, ngapain Lo ke sini? Bukannya Lo harus tinggal sama suami Lo?" tanya Kila menatap heran.

"Lisa mutusin tinggal di asrama." Perkataan Lisa membuat mereka melongok tak percaya.

"Emang nggak keberatan Gus Rafan kalau kamu tinggal di sini?" Giliran Uswah bertanya.

"Kata mas rafan nggak apa-apa sih, kalau Lisa tinggal di asrama."

"Ciee... Udah manggil mas nih?" Goda Kila menyenggol bahu Lisa.

"Ekhem.. baper gue."

Pipi Lisa merona merah akibat godaan dari sang Kila. "Apaan sih. Kan mas Rafan yang nyuruh Lisa untuk manggil dia mas."

"Udah cair tu es kutub?" Ejek Kila lagi.
Kila tak henti-hentinya menggoda sahabatnya itu.

"Udah cair dong." Kini giliran Sa'adah yang menggoda Lisa.

Uswah dan Zahrah hanya terkekeh kecil melihat pipi Lisa yang merona merah bak kepiting goreng.

"Udah dong. kasihan Lisa pipinya udah merah," Sahut Zahrah menahan senyum.

"Ekhem. Lis, jadi Lo udah unboxing dong?" Lagi-lagi Kila bertanya perihal malam pertama Lisa . Membuat Uswah, Sa'adah dan Zahrah melotot tak percaya denger ucapan Kila.

Dasar anak ini.

Lisa mengerutkan dahi tanda bingung,  "unboxing?" beo Lisa yang tak tahu menahu prihal itu. "Emangnya, itu apa?"

PESONA GUS  ( SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang