5. Suka?

43 4 8
                                    

"NGGAK! SEKALINYA GUE BILANG NGGAK BOLEH, YA NGGAK, DEK!" tegas Nevan kesal.

"Pelit amat sih, kak! Motor punya lo nganggur di rumah! Katanya lo izinin gue buat jalan sama Kak Key, ini malah nggak dibolehin!" protes Naviro tak terima.

"Boleh jalan bukan berarti boleh naik motor sendiri, Navi! Lo nggak terbiasa, ntar kalo ada apa-apa gimana? Siapa yang repot? Gue, kan!" jelas Nevan sambil mendesah kesal.

"Ya terus gue naik apa?"

"Taxi online. Udah, kan? Nggak ada penolakan!" tegas Nevan final kemudian beranjak meninggalkan Navi yang masih saja mendengus kesal.

"Apaan banget, kencan pertama naik taxi online!"

***

"Kak Key suka yang mana, ya?" remaja laki-laki dengan wajah tampan itu sedari tadi berdiri memandangi rak yang penuh dengan keju dari berbagai jenis dan merk.

"Ada yang bisa dibantu, Kak?" tanya seorang karyawan swalayan yang melihat Naviro kebingungan di depan rak keju.

"Hmmm, Navi mau beliin Kak Key keju, tapi nggak tahu kakak Key suka yang mana," keluh Navi membuat si karyawan ikutan bingung. Navi aja bingung apalagi dia yang nggak tahu apa-apa, kan?

"Coba tanya aja ke Kakaknya, biasanya suka yang mana!" saran si karyawan.

"Nanti nggak jadi kejutan, dong!" gumam Navi. "Yaudah deh, Mas! Ambilin satu di masing-masing merk sama jenisnya! Pokoknya semua!"

"Hah? Seriusan?"

"Iyaaa! Navi ada banyak duit, kok!" ucap Naviro.

"Bukan gituu... Tapi ini beneran banyak, lho!" kata si karyawan memastikan.

"Beneran, Mas! Daripada bingung!" kata Navi sambil tersenyum lebar. Karyawan tersebut hanya mengangguk dan menyiapkan permintaan Naviro. Orang kaya, bos! Terserah si Navi, deh!

***

"Masuk, Kak!" Naviro dengan sopannya membukakan pintu belakang mobil taxi untuk Key dan membantu Key membawakan sling bag miliknya yang sedikit mengganggu pergerakannya.

"Thanks, Viro!" ujar Keyla sambil tersenyum manis. Naviro sedari tadi sudah berkali-kali meminta maaf kepadanya perihal Nevan yang tak mengizinkannya membawa motor. Keyla tak mempermasalahkan itu. Baginya, menghabiskan hari ini dengan Naviro sudah lebih dari cukup.

"Kita ngobrolnya nanti ya, Kak? Naviro mau nemenin pak sopir dulu di depan!" pamit Naviro kemudian menutup perlahan pintu belakang mobil dan beranjak duduk di samping sopir.

"Aduh, Mas! Kenapa nggak di belakang aja sama pacarnya? Saya nggak papa di depan, udah biasa!" kata si sopir tak enak hati.

"Nggak papa, Pak! Biar Bapak ada temennya, lagian pacar saya juga udah biasa, kok!" jelas Naviro hangat.

Diam-diam, Keyla tersipu ketika Naviro menyebutnya sebagai pacar. Sekali lagi, Keyla kagum akan sifat yang dimiliki Naviro. Memanusiakan manusia.

***

"Viro kenapa tadi bawain segitu banyak keju?" tanya Keyla mengawali pembicaraan mereka. Keduanya sudah berada di restoran sushi baru yang dimaksud oleh Naviro tempo hari.

CUTENESS OVERLOAD (✔) Where stories live. Discover now