"Itu bagian dada, gue belum nyoba bagian paha." Balas Dery menangkap serangan dari Adrea.

Bunyi gesekan dari kedua sendok membuat Veera pening, giginya ngilu mendengar gesekan sendok Dery dan Adrea. Karna tak tahan Veera segera mengambil ayam goreng yang menjadi sebab pertengkaran lalu melahapnya.

"Nih! Udah gue makan! Jadi gak ada alasan lagi kalian ribut."

Mendengar itu Dery dan Adrea menghentikan pertarungan sendok mereka, ekspresi keduanya tercengang melihat ayam goreng incaran mereka kini berada ditangan Veera. Ayam itu sudah tinggal tulang karna Veera melahapnya habis.

"VEERAA BANGSAT!" Seru Dery dan Adrea bersamaan.

Veera  mengangkat jarinya membentuk huruf 'V' melihat kemurkaan kedua adiknya. Setidaknya tindakan ia barusan membuat adiknya itu berhenti bertengkar. Veera cukup lelah dengan tingkah keduanya itu.

°•°•🍁•°•°

Keributan yang Adrea timbulkan bersama Dery lenyap karna ulah Veera yang menyebalkan. Keduanya kena marah karna meneriaki Veera dengan alasan tidak sopan. Emang kalian gak sopan!

Mereka semua kini berada diruang keluarga, kata richard dia ingin mengobrol ringan dengan anak-anaknya. Adrea yang hendak kabur kekamar terpaksa mengurungkan niatnya karna Richard selaku ayahnya menyuruh dirinya untuk duduk disamping pria tampan itu.

Richard tidak cocok menjadi ayahnya, tampang Richard serta bentuk tubuh kekar milik pria itu seperti sugar Daddy yang sering menjadi haluan Adrea. Ia berandai-andai jika memiliki seorang sugar Daddy dan menjadikannya sebagai sugar baby. Opss! Sepertinya Adrea mulai kehilangan kewarasannya.

Adrea dengan segan duduk disamping pria itu, tubuhnya dihimpit oleh Dery dan Richard. Adrea mendongak menatap Richard, ia tidak salahkan jika beranggapan pria ini seperti sugar Daddy impiannya? Richard memiliki rahang yang tegas, urat tangan yang menonjol, badan kekar berotot, dan sedikit berbulu dibagian dada.

Adrea menempeleng kepalanya ketika pikiran-pikiran negatif menguasai otak minim akhlak-nya. Kalau soal yang berbau seperti ini Adrea kerap kali sulit mengontrol diri, contohnya seperti sekarang. Dengan berani ia mengapit lengan Richard lalu bersandar ke lengan kekar pria itu. Sebut saja Adrea gila! Karna berani melakukan hal itu.

Namun reaksi yang diberikan Richard membuat kedua pipi Adrea memanas. Richard mengelus kepalanya dengan sayang tanpa mengatakan apapun. Tolong! Adrea tidak tahan mendapat perlakuan manis seperti ini.

Veera melihat Adrea yang bermanja pada Richard, bibirnya terangkat menatap julid Adrea. Gak julid gak asik!

"Manja banget lo! Eh- lo melet-melet ke gue lo!" Veera menunjuk, melototi Adrea saat gadis itu memeletkan lidah padanya. Bocah tengil itu sepertinya bangga bisa bermanja dengan Richard.

Dery melirik Adrea lalu beralih pada Veera yang berwajah kesal.

"Lo mau juga? Sini lengan gue nganggur." Kata Dery santai sembari menepuk lengannya layaknya seorang lelaki yang menginginkan pasangannya bermanja padanya. Bahkan kaki kanannya sudah terangkat bertumpu pada kaki kiri lalu mengerakkan bahunya maju mundur agar pundaknya terlihat lebar.

Dery menepuk dadanya dengan wajah sangat menyebalkan dimata Veera."Bersandarlah padaku, Adinda." Kata Dery berlagak.

Veera seketika mengubah rautnya jijik, tak percaya adik laki-lakinya itu begitu santai mengatakan hal bualan seperti itu padanya.

"Ughh.. Najis! Berenti bikin muka kayak gitu Dery kampret! Sumpah! Gue jijik ama lo!" Gerutu Veera tak tahan. Keluarganya ini tidak ada yang benar begitu juga dengan dirinya.

"Ma! Dia sebenarnya cemburu sama rea tapi gak ngaku." Adu Dery pada Maria yang sibuk menikmati tontonannya.

Maria menyahut menoleh sekilas pada Veera lalu kembali fokus melihat siaran yang berlangsung di TV.

"Gak usah cemburu. Seharusnya mama disini yang cemburu, mama istrinya. Istri bapak kalian." Veera memutar bola matanya malas melihat Dery yang puas mengganggunya.

Richard yang mendengar anak pertamanya cemburu lantas segera melirik Veera yang cemberut.

"Veera kalau mau manja juga sini." Kata Richard dengan suara berat sembari menepuk sofa disampingnya yang kosong. Adrea memejamkan matanya mendengar suara Richard yang baru pertama kali ia dengar, ia merinding seketika tapi berpura-pura kedinginan agar Richard tak berfikir lain saat menyadari pergerakan tubuhnya.

Dan benar saja, Richard sungguh menganggap Adrea kedinginan. Lantas Richard langsung merengkuh tubuh kecil Adrea agar bersandar didadanya. Diam-diam Adrea tersenyum kemenangan, kapan lagi bisa dipeluk pria spek sugar Daddy kayak gini? Adrea tentu tidak akan menyia-yiakan kesempatan, kedua tangannya kini juga memeluk Richard sesekali mengelus pelan punggung lebar pria itu. Keras guyss hehe..

Adrea gadis berani dan sedikit gila. Ralat, sangat tidak waras.

3 Juli 2023

Komen untuk part ini?👉

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Komen untuk part ini?👉

Tidak lupa author ucapkan terimakasih untuk kalian yang vote dan komen dipart sebelumnya. Author senang dapat spam komen sebanyak itu😂 lupp❤️❤️

Biasakan vote sebelum membaca✨

See you
Raraayyy16

Male lead AntagonistWhere stories live. Discover now