7.Pergi?

4.9K 286 8
                                    

Happy Reading.

Oh iya aku bakal nggak update sampe ulangan selesai ya, tapi insya Allah kalo banyak votenya ya kalo sempet aku bakal up.

Dan ini up terakhir aku ya.

o0o

Dor

Dor

"Glen! " Teriak mereka berlima bersamaan.

Mereka menghampiri Glen yg sudah terkulai lemas di lantai mall. Qexxie menajamkan matanya dan melihat ke arah di mana peluru tersebut datang, dan Gocha Qexxie melihat seseorang berpakaian hitam sedang melihat ke arahnya.

"Kejar orang yg bersembunyi di tembok itu, CEPAT" ucap Qexxie.

"Angkat dan bawa kerumah sakit bodoh, bukan hanya menepuk nepuk pipinya" Marah Qexxie karena sedari tadi Daddy nya itu hanya menepuk pipi Glen.

Yah.. Tidak sopan memang tetapi, Begitulah Qexxie, lagi pula Vigro tak marah.

Vigro menggendong dan membawanya ke rumah sakit yg kebetulan rumah sakit yg ada di dekat mall ini adalah rumah sakit milik Teman Vigro.

Semua berlari keluar mall tetapi saat Wenxie dan Gildox ingin masuk ke dalam mobil Qexxie menahan mereka.

"Biarkan Daddy dan Bang Daff saja yang Membawa Glen ke rumah sakit kita harus membantu Para bodyguard mengejar 3 orang yg menembak Glen" ucap Qexxie panjang.

Lalu Qexxie pergi ke mana tadi ia sempat melihat para bodyguardnya.

Wenxie dan Gildox mengambil pistol dan mengikuti Qexxie.

"Hallo bos gawat kami ketahuan" ucap seseorang di balik mobil Milik Wenxie.

"Haha Kau memang sudah ketahuan Tikus nakal" ucap Seseorang.

"Bersiaplah untuk Mati, tetapi aku akan membawa mu ke mansion dahulu" ucap orang itu lagi, Dia adalah Qexxie.

Qexxie sedari tadi tau bahwa ada yg bersembunyi di balik mobil.

"Akhh maaf tuan" ucap Org berpakaian hitam itu, karena Qexxie menjambak rambutnya dan membawa nya ke mobil dengan diikuti bodyguard.

o0o

Sesampainya Vigro dan Daftar di rumah sakit mereka berteriak karena dokter yg bekerja di sana malah asik berpacaran dengan 1 suster yg bermake-up setebal harapan Glen.

"Sialan dasar dokter mesum, kau bekerja di sini itu untuk merawat orang sakit bukan malah berpacaran tidak jelas" ucap Daffa marah.

Dokter dan suster tersebut tersentak dan menoleh terlihat lah Vigro dan Daffa dengan Glen yg berada di gendongannya, dengan menatap mereka sangat tajam.

"M-maaf t-uan mari si-silahkan masuk dan taruh tuan kecil di brankar" ucap Dokter tersebut takut.

Tanpa sepatah kata Vigro masuk dan menaruh Glen di brankar,terlihat Wajah Glen yg sudah pucat dan bagian Punggung yg mengeluarkan cairan merah.

"Tangani bungsuku dengan baik dan kalau tidak nyawa kau akan menajdi taruhannya" Tajam Vigro.

"Ba-baiklah silahkan keluar dulu tuan ag-agar saya bisa fokus" ucap Dokter itu.

Vigro dan Daffa keluar dan menunggu di kursi rumah sakit yg tersedia. Vigro melamun dan tersadar bahwa ke 3 anaknya itu tidak ada.

"Di mana adik adik mu Boy? " tanya Vigro.

"Aku tidak tau dad, mungkin mereka ikut mengejar seseorang yang menembak Glen" jawab Daffxa.

"Daddy akan menelfon dan bertanya apakah tikus kecil itu sudah berada di mansion" ucap Vigro sedikit tajam.

"Hm" dehem Daffxa.

Vigro akhirnya menghubungi Qexxie tetapi sebelum itu pintu ruang UGD sudah terbuka.

"Bagaimana? " tanya Daffxa.

"Tuan muda kecil tidak apa apa tuan, untung saja peluru itu tak terlalu dalam" ucap dokter tersebut, "dan kami sudah mengeluarkan peluru itu, mungkin sekitar 1 jam lagi tuan kecil akan bangun" lanjutnya.

"Hm kau boleh pergi" ucap Vigro.

"Ya tuan dan kami akan memindahkan tuan kecil ke kamar inap" ucap Dokter tersebut.

"Ruang khusus keluarga Vandrax" ucap Vigro.

Dokter itu mengangguk dan membawa brankar Glen ke ruang khusus keluarga Vandrax, tentunya dengan Vigro dan Daffxa yg berada di samping brankar.

Setelah Glen di pindakan Daffxa dan Vigro masuk ke dalam dan melihat Glen yg sedang di infus dan nasal kanula yg terpampang di hidung mungil Glen.

"Bangunlah cepat" ucap Vigro dan duduk di samping brankar anak bungsunya.

"Abang akan membawa mu jalan jalan jika kau bangun" ucap Daffxa lirih.

"Oh ya aku belum menelpon ad-"

BRAKK

"DADDY APAKAH GLEN BAIK BAIK SAJA? "Tanya Gildox berteriak.

Wenxie langsung membekap mulut Gildox dan menyeret nya ke sofa ruang Glen.

Bahkan saat ini harapan tajam sedang di layangkan untuk Gildox.

" Sekali lagi kau berteriak jika adikmu sedang sakit maka, Daddy tak segan akan memotong Lidahmu"ucap Vigro tajam dan dingin, dengan suara rendah.

Gildox hanya memutar bolamatanya malas.

"Baiklah baiklah" jawab Gildox.

Sedangkan ke 2 abang dan 1 adiknya sedang memandangi Glen yg setia menutup mata.

"Kapan dia bangun dad? " Tanya Qexxie lirih dan khawatir.

"Mungkin sebe-"

"Eunghh"

"Hiks.. Hiks.. "

Tbc

Pay pay

Makasih

Glennio || Where stories live. Discover now