Bab 2 - Gagal

3.2K 10 0
                                    


Lanjut ups ..Jangan lupa vote dan komen ya💦

Happy Reading.

Kayla sudah sampai rumahnya. Tak disangka sang suami sudah ada di ruang tengah sambil memainkan laptopnya. Hari ini minggu, tumben sekali Argan ada di rumah karena biasanya sibuk keluar kota berlibur bersama teman-temannya. Kayla menghampiri suaminya. Dia bersikap begitu manis seperti biasanya meskipun akan mendapatkan respon dingin dari Argan.

"Kamu ada di rumah hari ini? Syukurlah kita bisa berlibur di rumah seharian," ujar Kayla sambil duduk di samping suaminya.

"Iya. Sebenernya mereka mengajakku pergi, tapi badanku serasa pegal-pegal. Kamu darimana?" tanya Argan.

Kayla tertegun. Tak biasanya Argan menanyakan sesuatu kepada dirinya termasuk ini. "Aku dari rumah mama, katanya kangen sama aku jadinya menginap di sana." jawab Kayla.

Tanpa menatap sang istri. Matanya masih fokus pada laptop yang menyala sehingga Kayla tidak dianggap penting. Ya, itu sudah biasa bagi Kayla yang dijadikan pajangan doang. Wanita itu bergegas untuk ke kamarnya berganti baju santai, tetapi tiba-tiba tangannya di cekal oleh Argan.

"Kenapa?" tanya Kayla dengan malas.

"Apa mereka nggak tanya soal cucu?" Argan membuat Kayla terkejut. Tiba-tiba jantunya berdebar kencang kenapa ada pertanyaan itu keluar dari mulutnya Argan.

"Enggak. Mereka cuma tanya kabar kamu gimana, kataku baik. Itu aja sih, aku mau ke atas ganti baju." Kayla menjawabnya tanpa gugup. Sudah jelas kedua orangtuanya menginginkan cucu tetapi Kayla tidak mau, tidak akan mau mendapatkan anak dari suaminya.

Seumur hidup terlalu lama.

Saat berada di dalam kamar. Ia terkejut melihat kamarnya sudah ada banyak bunga mawar merah serta hiasan yang begitu indah seperti di malam pertama setelah mereka menikah. "Ada apa ini?" tanyanya sambil melihat sekelilingnya dipenuhi mawar merah serta lilin kecil. Jujur saja Kayla sangat senang mendapatkan kejutan dari suami. Ternyata lelaki itu bisa romantis.

"Kamu senangkan? Ini kejutan buat kamu, karena papa menginginkan cucu dan kita akan mendapatkan warisan lagi untuk masa depan. Apakah kamu mau memiliki anak?" tanya Argan. Dari situ sudah jelas bukan lelaki itu hanya menginginkan warisan saja bukan anak. Bikin anak karena ada maunya yang tentunya nanti Kayla yang rugi.

"Jika kamu cuma mau punya anak karena biar bisa dapat warisan, kayaknya aku nggak mau. Yang repot aku, badanku rusak karena menuruti keinginanmu! Kamu selama ini nggak pernah menganggapku ada, Argan!" Kayla jelas kesal. Tidak salah jika dia mengatakan itu kepada suaminya, sama sekali tidak pernah memikirkan perasaan istri lebih mementingkan pekerjaan dan gila warisan.

"Kamu juga akan mendapatkannya. Aku tau, aku salah karena sibuk mengembangkan perusahaan ku. Jadi, ingin fokus pada pekerjaan dan sekarang aku sudah berhasil dan waktunya kita memiliki anak, Kayla." ujar Argan.

Kayla terdiam. Mungkin ini sudah jalan hidupnya, sementara dia juga memiliki obat yang bisa menunda kehamilan. Jika Argan masih sama seperti biasanya dia tetap menggunakan obat itu, baiklah kali ini dia akan melayani suaminya.

"Baiklah. Aku mau punya anak, tapi ada syaratnya sayang. Kamu harus merubah sikapmu yang cuek itu menjadi perhatian padaku, lebih sayang dan memiliki banyak waktu untukku. Setuju?"

"Setuju," ucap Argan. Menyetujui apa yang Kayla katakan barusan dan sekarang saatnya mereka melakukan sesuatu yang seharusnya mereka lakukan sebagai pasangan suami-istri.

Namun saat pemanasan sambil berciuman tiba-tiba salah satu ponsel dari mereka berdering. Dan itu terdengar milik Argan seketika lelaki itu langsung bergegas melihat ponselnya yang ada di meja. Kayla tertegun. Baru saja mau mulai malahan sibuk memainkan pnsel sehingga dirinya badmood, hilang begitu saja.

"Kalau gitu, kamu urus dulu pekerjaanmu itu!" Kayla berucap dengan nada kecewa. Dirinya langsung mengalihkan perhatian dengan meneguk segelas air putih.

"Kita bisa lanjut nanti sayang," balas Argan dengan lembut. Seketika Kayla tersenyum miris, mana mungkin Argan akan melakukannya sekarang. Dia bahkan tidak memiliki nafsu untuk menyentuh istrinya sendiri. Bukankah ini keterlaluan?

"Lanjutkan saja dengan kesibukanmu. Aku mau tidur," katanya sambil merebahkan tubuhnya di atas ranjang empuk. Kayla ngantuk, semalaman dia bermain dengan Juan sampai puas. 'Hanya Juan yang ngertiin aku,' ucapnya dalam hati.

--

Dunia masih gelap. Kayla bangun lebih dahulu melihat tidak ada keberadaan sang suami di sampingnya mungkin saja tidur di luar atau kamar kerjanya. Kayla membuka ponselnya daripada gabut, lagian sudah tidak bisa lagi untuk memejamkan matanya.

"Suami macam apa tidur sendiri di luar. Punya istri kayak nggak dianggap istri, gila tu orang!" Sudah bertahun-tahun lamanya cuma dianggap istri ghoib. Diakui cuman di depan keluarga karena mereka menikah atas perjodohan dua pihak keluarga. Makanya, Kayla mendapatkan mertua dan ipar yang baik tetapi tidak dengan suaminya. Entahlah, namanya juga hidup ada saja masalah.

Kebetulan dia juga bukan tipe orang yang mencintai suaminya sepenuh hati. Jadi, masalah begini masih dia pertahankan saja dengan menjalin hubungan bersama lelaki lain. Apalagi hasrat seorang istri tak terpenuhi. Kayla sengaja menunda kehamilannya karena masih ingin melihat perkembangan suaminya seperti apa. Jika berubah dengan sendirinya seperti yang diucapkan kemarin, maka dia akan hamil.

Tapi, semua keputusan ada pada Argan. Kayla siap kehilangan. Semua itu sudah menjadi tantangan hidupnya untuk terus berjalan sampai kapan ini akan berakhir. Kayla menghubungi Juan, cowok itu pasti belum bangun dengan segera Kayla mengusiknya. "Sayang, bangun!" Pesan itu dikirim lewat chat.

 "Sayang, bangun!" Pesan itu dikirim lewat chat

Oups ! Cette image n'est pas conforme à nos directives de contenu. Afin de continuer la publication, veuillez la retirer ou télécharger une autre image.
Tergoda Berondong Nakal 21+Où les histoires vivent. Découvrez maintenant