Part|| 6

619 15 6
                                    


Ehhh

Gheisha menoleh dengan terkejut mendengar ucapan seseorang, saat ia menoleh ia melihat seorang cowok yang sudah duduk disebelahnya. sejak kapan dia duduk disitu? Kenapa Gheisha tidak menyadari kedatangan cowok ini.

"Gak mungkin lo lupa kan sama gue?" ucap cowok itu melihat Gheisha yang masih kaget melihat keberadaannya.

"Haa? Ooh e-enggak kok. Kak Bara ngapain disini?" ya cowok itu adalah Bara teman kakaknya. Gheisha tersenyum kaku, ia cukup gugup karena sudah lama tidak pernah berkomunikasi dengan teman kakaknya ini.

Padahal dulu mereka cukup dekat, dulu Gheisha selalu bermain dengan kedua teman kakaknya saat mereka datang kerumah. Namun mereka sudah jarang bahkan seperti tidak pernah datang lagi ke rumah setelah kejadian yang menimpanya 2 tahun lalu. Di sekolah pun ia jarang melihatnya.

"Lo sendiri kenapa ada sini bukannya dikelas?" tanya balik Bara.

"Lagi jam kosong kak, jadi tadi kesini. Di kelas pada berisik." jawab Gheisha sambil terkekeh.

Bara terdiam melihat Gheisha yang sedang terkekeh pelan, sudah lama ia tidak melihat Gheisha sedekat ini. "Lo nangis Ghe?" tanya Bara ketika melihat mata Gheisha yang sedikit bengkak dan merah.

Gheisha menegang mendengar pertanyaan dari Bara, "H-hah enggak, kenapa juga aku nangis?" ucap Gheisha sambil menoleh ke depan menghindari tatapan Bara yang sedang melihatnya dengan lekat.

Bara menghela nafas pelan, ia tahu Gheisha berbohong padanya. Tapi ia juga tidak mau memaksanya untuk berkata jujur kalau Gheisha saja tidak ingin mengatakannya.

"Kenapa sendirian?" tanya Bara menganti topik pembicaraan.

"Tadi sama Nara, tapi Nara lagi ambil minum dikelas." Jawab Gheisha sambil menoleh kembali menghadap kearah Bara. Ia bernafas lega ternyata Bara percaya alasannya dan tidak menanyakan hal yang macam macam.

"Tumben kakak gak bareng kak Leon sama kak Geo?” tanya Gheisha.

"Mereka lagi di kelas, tidur." jawab Bara.

Gheisha hanya mengangguk dan kembali menatap ke kolam kecil didepan nya. Ia juga bingung harus mengobrol apa, apalagi mereka sudah cukup lama tidak bertemu membuatnya sedikit canggung.

Berbanding terbalik dengan Bara, ia malah sedang menatap Gheisha dengan lekat. Gheisha itu cantik ia terlihat polos serta lugu bahkan setiap tutur katanya selalu lembut dan tidak pernah kasar sekalipun. Lalu bagaimana bisa Gheisha dituduh melakukan hal itu? Dan bisa bisanya juga keluarganya percaya omongan brengsek pria itu, bahkan menjauhi dan membenci gadis ini.

"Ghe, maaf lama tadi gue ke toilet dulu bentar," ucap Nara sambil berjalan mendekat, "Loh kak Bara? Kenapa ada disini?" tanya Nara saat sudah di samping kursi dan melihat Gheisha sedang duduk dengan Bara.

"Tadi lewat dan gak sengaja liat Gheisha duduk disini sendirian." Balas Bara sambil berdiri dari duduknya. "Gue ke kelas dulu." ucap bara sambil mengelus pucuk kepala Gheisha.

Gheisha dan Nara hanya mengangguk menanggapi ucapan Bara. Setelah Bara melangkah pergi, Nara langsung duduk ditempat Bara tadi dengan menatap Gheisha penuh pertanyaan.

"Kak Bara sama lo ngobrolin apa tadi?" Bukannya apa, tapi kenapa bisa tiba tiba Bara menemui Gheisha padahal ia tahu setelah kejadian yang menimpa Gheisha waktu itu, mereka sudah jarang bertemu.

"Cuma ngobrol kecil kok Ra." ucap Gheisha.

"Aneh gak sih tiba tiba kak Bara nemuin lo?" tanya Nara lagi.

Gheisha mengerutkan dahinya sambil menatap Nara. Ia hanya menggeleng pelan. Gheisha juga heran kenapa tiba tiba kak Bara menemuinya setelah cukup lama mereka tidak saling menyapa.

"Kak Bara emang sulit ditebak." ucap Gheisha.

Nara mengangguk menyetujui ucapan Gheisha, Bara memang sulit ditebak jalan pikirannya. Dia selalu melakukan hal yang tidak terduga.

"Ohh iya, nih minum dulu." ucap Nara menyerahkan satu botol air minum.

"Makasih," Gheisha mengambil minum yang diberikan Nara lalu meminumnya hingga tersisa setengah.

"Udah gapapa kan?" tanya Nara yang dibalas anggukan dan senyum tipis gadis itu. "Mau ke kantin? Udah mau bel istirahat juga."

"Emm, boleh deh." jawab Gheisha. Lalu mereka melangkah pergi menuju kantin.

***

Bel istirahat berbunyi dengan nyaring, para siswa siswi berhamburan keluar dari kelas menuju ke kantin untuk mengisi perut keroncongan mereka.

Gemma masih berada didalam kelas bersama ketiga sahabatnya. Gemma membuka handphone nya untuk mengirim pesan pada Gheisha.

Mine❤️❤️

Dimana?

Di kantin Kak

Tidak butuh waktu yang lama Gheisha langsung membalas pesannya. Dia tersenyum tipis lalu bangkit dari duduknya, "Ayo ke kantin." ajak Gemma pada ketiga sahabatnya.

Mereka mengangguk lalu melangkah keluar dari kelas. Dalam perjalanan mereka menjadi pusat perhatian para siswi dengan pandangan memuja bahkan ada yang memotret mereka diam diam. Jangan salah mereka berempat itu termasuk most wanted sekolahnya, ketampanan serta prestasi yang mereka capai entah dalam bidang akademik ataupun non akademik membuat mereka semakin digemari para murid perempuan.

"Gila sih adek kelas kita tahun ini cakep cakep bener, pada glowing glowing mukanya. Ibaratnya tuh nyamuk yang mau gigit langsung kepleset." celetuk Fiyan sambil mengedipkan mata ke arah adek kelas yang lewat.

"Lo nya aja yang emang mata buaya gak bisa liat cewek bening dikit." sahut Natan melirik Fiyan dengan jijik saat melihatnya semakin menggoda cewek cewek yang memang sedang memperhatikan mereka berjalan.

"Syirik aja lo babi. Emang yah nasib orang ganteng pasti banyak yang ngiri." ucap Fiyan berbangga diri.

"Najis. Lo deket Gemma langsung jomplang tuh muka lo yang katanya ganteng."

"Ya jangan samain sama Gemma dong, gue ngaku kalah kalau sama Gemma. Tapi paling enggak gue lebih ganteng dari lo." ejek Fiyan.

"Sialan lo anjing." umpat Natan dengan menggeplak kepala belakang Fiyan.

Aska dan Gemma hanya menggeleng melihat kelakuan sahabatnya itu. Mereka berdua juga bingung kenapa bisa mereka dulu jadi teman, bahkan sampai sekarang mereka jadi sahabat. Namun setiap kelakuan random mereka itulah yang membuat mereka semakin dekat.

Pandangan kekaguman tentang mereka masih berlanjut sampai mereka tiba di pintu masuk kantin. Apa lagi Fiyan yang tanpa malu tebar pesona sepanjang jalan, membuat mereka memekik kegirangan.

Gemma mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin mencari keberadaan Gheisha. Lalu berjalan menghampiri Gheisha yang ternyata duduk di pojok kantin dengan Nara.

Saat tinggal beberapa langkah lagi ia sampai, sudah ada yang lebih dulu menghampiri Gheisha serta duduk disamping gadis itu. Gemma berhenti sejenak melihat itu, lalu dengan langkah lebar nya ia menghampiri tempat Gheisha berada.

"Minggir." Gemma berucap dengan raut datar.

****


Hello semuanya
Pasti lagi pada rebahan mumpung hari minggu


✨✨


Share cerita ini ke teman kalian ya biar makin banyak yang baca cerita aku.

Jangan lupa komen sama tekan bintangnya❤️❤️

GheishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang