Chapter 19: Obsesi?

95 35 6
                                    

Assalamualaikum!!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Assalamualaikum!!

Halo boleh tolong di vote? Yang ga vote pantatnya kelap kelip😍

Huuuuu makasih banyak yang udah setia nungguin aku up🫰

Aku bakalan tepatin janji aku selama libur ini aku akan rajin-rajin up sampai end.

Tandai jika ada typo!

Selamat membaca!





*****

Sesuai janji Alexin yang akan membawa Alexia jalan-jalan. Kini mereka berdua sedang mengelilingi kota jakarta, tak tau apa tujuannya. Alexia hanya ingin berkeliling ia juga meminta Alexin untuk tidak banyak berbicara seperti biasanya. Alexin pun hanya menurut tanpa membantah sang adik.

"Bang!" Panggil Alexia sedikit berteriak karena sekarang mereka sedang berada di atas motor.

"Iya?" Alexin pun menepikan motornya.

"Gue mau makan, gue laper." Ujar Alexia seraya menyengir.

"Tadi gue nawarin nggak mau." Kesal Alexin.

Ya Alexin tadi memang sudah menawarkan untuk makan dulu. Tapi dengan cepatnya Alexia menjawab bahwa ia kenyang dan ia tidak mau makan dulu. Tanpa membalas Alexia, Alexin pun hanya manggut-manggut toh ia pun juga kenyang. Tapi karena ia Abang yang baik hati kadi ia harus menawarkan.

"Yaudah ayok cari makan." Ajak Alexin dan di angguki oleh Alexia.

Mereka berdua pun mencari restoran terdekat untuk makan terlebih dahulu. Beberapa hari ini Alexin harus menuruti apa saja kemauan Alexia karena jika tidak ia akan kena omel oleh Bundanya.

"Turun." Titah Alexin.

Alexia pun turun lalu ia segera masuk ke dalam restoran tanpa menunggu Alexin yang masih melepaskan helm nya. Alexin pun terkejut saat Alexia masuk begitu saja tanpa melepaskan helmnya lagi, apakah Alexia jadi pelupa akibat kelaparan? Atau memang sengaja? Tapi kalalu sengaja tidak mungkin. Dari kejauhan Alexin melihat Alexia kembali seraya menutup kedua wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

"Abang malu!" Ujarnya bersembunyi di belakang Alexin.

"Siapa suruh nggak lepas helm dulu, main nyelonong aja." Alexin pun membantu Alexia melepaskan helmnya karena Alexin tahu bahwa Alexia sangat kesusahan untuk melepasnya.

"Noh selesai, gih masuk."

Alexia menggeleng."Abang duluan aja." Ujarnya. Alexin pun berjalan terlebih dahulu dengan Alexia yang menguntit nya dari belakang. Jujur di lubuk hati Alexin ia merasa sangat gemas melihat tingkah laku Alexia seperti ini. Walaupun ia sering bertengkar dengan Alexia tapi ia sangat menyayangi Alexia, adik satu-satunya. Hanya saja Alexin tidak pandai menunjukkan rasa sayangnya akibat gengsinya yang sangat tinggi.

Love Triangle [On Going]Where stories live. Discover now