• 00 || prolog

4.1K 306 78
                                    

❝ Kita mungkin menghadapi banyak kekalahan tetapi kita tidak boleh dikalahkan. Nyalakan atau matikan, berhenti atau lanjutkan, bebaskan atau batasi, menang atau seri, pasrah atau kritisi. ❞

─ 'Air Ice Aryasatya

─ 𝐒𝐀𝐃𝐑𝐀𝐇 : ᴇsᴄᴀᴘᴇ ᴏʀ ᴅɪᴇ ─
a story by :: kimuurume















Sabtu, Malam, Pulau Rintis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sabtu,
Malam, Pulau Rintis.

GERIMIS membungkus seluruh kota di pulau Rintis, sekarang memang memasuki waktu musim hujan. Langit yang semula berwarna biru muda itu berubah cepat menjadi warna biru kegelapan. Gumpalan awan hitam seakan nyaman beranjak diatas sana. Udara terasa sangat dingin, membuat lelaki dengan netra aquamarine tersebut menarik selimut tebal di dekatnya sembari meringkukan badannya, berjaga jaga agar tetap terbangun.

Netra aquamarine miliknya berusaha fokus memperhatikan suasana pulau rintis melalui jendela yang persis berada di samping kasurnya, jalanan dipenuhi dengan genangan air. Gerimis malam ini membuat udara terasa sejuk, semua orang akan setuju bahwa saat ini, adalah waktu yang tepat untuk berbaring dan menutup erat kedua kelopak mata.

Sekali kali kelopak matanya terbuka dan tertutup, itu terus berulang beberapa kali. Tak jarang ia juga menguap dan mendengus kasar. Karena mengantuk, ia memutuskan untuk berbaring sebentar di kasurnya, memeluk erat boneka paus biru kesayangannya. Kelopak matanya semakin berat, berat, dan berat... Otaknya jelas memberikan satu instruksi pada seluruh saraf di badannya : tidur.

Namun sayangnya anak itu tak dapat tidur. Kalau bukan karena janji yang sudah ia buat dengan saudara saudaranya itu, dia lebih memilih untuk menghabiskan malam ini dengan tiduran seperti orang mati. Maka dari itu, kali ini ia berusaha mengumpulkan niat, dan berusaha agar tetap terjaga, supaya bisa menetapi janjinya dan berpartisipasi di acara yang selalu dilakukan setiap minggu ini.

Namun sepertinya, ia akan menggugurkan niatnya.

"ICE!!!"

"Ah, sialan..." baru mendengar suara milik saudara kembarnya saja, langsung membuat lelaki dengan netra aquamarine yang dipanggil 'Ice' itu memutar posisi badannya kembali tepat ke arah jendela, membelakangi insan yang memanggil namanya dan menggugurkan seluruh niat yang sedari tadi mati matian ia kumpulkan.

Semua itu percuma, rasa malas merajai diri nya sekarang. "Tolong jangan ganggu aku..." bisik Ice sembari menutup erat kedua kelopak matanya.

"ICEE AYO BANGUN! SUDAH JAM TUJUH LEWAT LOH!"

Kali ini suara nya terdengar sedikit berbeda dari suara yang memanggilnya barusan, lebih cempreng. Ice yang sudah hafal dengan suara saudara saudaranya itu, semakin memejamkan kedua kelopak matanya, itu jelas suara adik ke-enamnya, Thorn. Jika Thorn dan Blaze ada disini, sudah pasti ada ketua dari genknya, TTM, Trio TroubleMaker.

𝗦𝗔𝗗𝗥𝗔𝗛 : escape or die || BoBoiBoy Fanfic [ 𝗢𝗚 ]Where stories live. Discover now