𝗦𝗔𝗗𝗥𝗔𝗛 : escape or die || BoBoiBoy Fanfic [ 𝗢𝗚 ]

• 09 || germang

❝ Hening menjadi cermin yang membuat kita berkaca suka atau tidak pada hasilnya. ❞

─ 'Tanah Gempa Aryasatya

─ 𝐒𝐀𝐃𝐑𝐀𝐇 : ᴇsᴄᴀᴘᴇ ᴏʀ ᴅɪᴇ ─
a story by :: kimuurume

•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•

Senin,
Malam, Pulau Rintis.

─ HAMPA.

Ice,

Ice.

Ice?

Ice!

Ice langsung terbangun dari tidurnya─ atau mungkin pingsan nya.

Yang Ice rasakan detik itu hanyalah rasa pusing luar biasa yang membuatnya reflek memegang erat kepalanya. Pandangannya mengabur, ia belum dapat melihat dengan jelas.

Nafasnya tak beraturan, Ice berusaha mengatur nafasnya kembali. Perasaan nya tak tenang, tubuhnya bahkan di penuhi dengan keringat dingin yang tak berhenti berhenti nya mengucur.

Ada apa sebenarnya?

"Kamu kenapa sih, Ice? Kaya orang lagi kena panic attack aja." celetuk sosok insan dengan surai rambut nya yang cukup berantakan. Netra oranye miliknya menelisik netra kembarannya.

Ice mengerjapkan matanya. Tak berselang lama, pandangannya yang mengabur itu kembali seperti semula.

Tunggu, ada yang aneh.

Kembali Ice mengerjapkan matanya, mungkin dia hanya salah lihat
Kepalanya bergerak melihat sekeliling nya. Untuk beberapa saat, detak jantungnya terus berdegup kencang.

Mulut Ice terbuka kecil, tak percaya dengan apa yang ia lihat.

Ice yakin betul beberapa menit─ atau mungkin beberapa jam yang lalu, Ice dan Blaze masih berada di sekitaran rumah sakit.

Namun tidak untuk sekarang. Sekeliling nya di penuhi dengan dinding bernuansa dominan biru di lengkapi dengan berbagai peralatan yang bergeletakan di ruangan tersebut. Dirinya sekarang bahkan berbaring di kasur nya yang empuk.

Ice tahu betul sekarang ia berada dimana.

Kamarnya.

Ice berada di kamarnya. Bagaimana bisa? Jangankan kalian, Ice juga sangat bingung.

"Mimpi... Ini pasti mimpi," pupil mata Ice mengecil.

Apa yang terjadi? Jika memang ia berada di rumah nya, seharusnya kamar ini sudah hancur akibat ledakan bom yang dibuat Blaze untuk menghindari kanibal kanibal itu.