Belah duren 2

213K 1K 6
                                    


Don't forget to follow me and vote😉

___________________________________

Dimalam terakhir reyna divila tak pernah terfikirkan kalau dia akan kehilangan mahkotanya saat itu juga , tak pernah terbayangkan kalau dia akan melakukan hal-hal yang seperti ini , seharusnya reyna berfikir 1000× untuk melakukan hal ini.

Namun otak reyna seperti buntu padahal dia terkenal menjadi siswi terpintar baik disekolahnya yang dulu maupun sekarang , tapi malam ini dia seperti gadis bodoh yang rela menjadi budak seorang pria kaya demi uang , padahal reyna tak kekurangan apapun , hidupnya serba berkecukupan.

Tapi apa yang dia lakukan sekarang? Melihat rafa bergerak begitu liar diatasnya , menggempur badannya yang lemas seperti tak bertulang , rafa seperti hewan buas malam ini dengan badannya yang gagah dan perkasa , bergoyang dengan cepat diatasnya tak menghiraukan reyna yang kini mengeluarkan air mata karna tak kuasa menahan desahannya

"Ku bilang mendesahlah"ujar rafa sambil mempertahankan ritme gerakannya

"Mpphhh....ahh kuhh tak mauhh ahhh ambillhhh res- ahhh pelanhhh pelanhhh"reyna tak bisa menyelesaikan ucapannya dia kualahan menikmati batang yang kini memenuhi dirinya

"Sebut namaku , jangan takut , tak ada seorangpun yang akan mendengar"

"Ahh rafahh emhhh..."tak bisa reyna pungkiri bahwa kegiatan mereka malam ini lebih nikmat dari yang sebelum-sebelumnya , namun tetap saja ini salah , tapi jika reyna tidak melakukan ini maka rafa tak akan berhenti untuk mendekati dirinya , karna dia tau lelaki itu hanya penasaran , jika dia sudah merasakannya maka dengan cepat lelaki itu pasti akan pergi dan menjauhi dirinya itulah fikir reyna , itu sebabnya dia dengan sukarela menyerahkan dirinya dengan mudah malam ini

Entah dimana reyna menaruh akal sehatnya sehingga dia lebih memilih kehilangan mahkotanya demi persahabatannya dengan kayla

"Ahkuhh...mauu sampaihhh"ujar reyna dengan nafas yang terengah-engah dengan keringat yang mengkilat memenuhi tubuhnya dan rafa

"Iyaa sayanghhh"rafa dengan semakin cepat memacu dirinya sehingga membuat reyna belingsatan karna mendapat orgasmenya yang pertama

"Hahhh ahhh....ahhh"

"Sayang kegiatan kita belum selesai jangan pejamkan matamu dulu , aku belum mendapatkan kepuasanku"ujar rafa sambil menggigit hidung reyna saat melihat mata reyna hampir terpejam

"Tapihh aku lelahh"cicit reyna pelan karna memang dia merasa tubuhnya sudah tak bisa dia gerakkan lagi

"Ini baru satu ronde untukmu sayang...dan hukumanmu belum selesai , hukuman selanjutnya baru akan dimulai"ucap rafa sambil mengeluarkan smirknya membuat reyna menatap rafa dengan tatapan curiga

"Maksudmu apa???"tanya reyna heran , apalagi yang dimau oleh lelaki ini padahal jika dia belum mendapatkan pelepasannya ya tinggal lakukan lagi

"Sebentar"ujar rafa sambil beranjak dari ranjang lalu berjalan menuju ke arah balkon yang masih tertutup jendela , membuka jendelanya dengan lebar sehingga angin malam berhembus kencang masuk kedalam kamar membuat reyna mengeratkan selimutnya untuk menghalangi dinginnya malam

Namun reyna bingung , sebenarnya apa yang ada difikiran mesum lelaki itu , kenapa harus membuka balkon?? Banyak pertanyaan yang ada difikirannya sampai-sampai dia tidak menyadari kalau rafa saat ini sedang berjalan ke arahnya lalu menyingkap selimut yang reyna pakai , menggendong reyna bak koala menuju balkon yang dimana hanya pemandangan hutan liar yang gelap di iringi hembusan angin yang kencang

"Kamu gila kita sedang telanjang" teriak reyna

"Lalu kenapa , tak kan ada seorangpun yang liat"jawab rafa dengan enteng membuat reyna geram ingin sekali mendorong laki-laki itu dari balkon ini

REYNA 21+Where stories live. Discover now