Menyatukan hati

89.7K 743 15
                                    

Drtttttttt Drtttttt Drtttttttt

Suara getaran handphone membangunkan dua insan yang tidur dalam posisi berpelukan , reyna adalah orang pertama yang terbangun saat merasakan getaran yang mengusik tidurnya

"Rafa bangun ponselmu bergetar"ujar reyna sambil menggoyangkan pelan tubuh rafa agar segera terbangun

"Mmmmhh...."rafa masih enggan untuk membuka matanya"tidur lagi aja"sambung rafa sambil mengeratkan pelukannya kepada reyna

"Iiishh...siapa tau itu penting , bangun dulu ikh"rengek reyna sambil berusaha melepaskan diri dari pelukan erat rafa sehingga dengan enggan rafa meraih ponselnya yang berada diatas nakas

"Siapa sih yang nelpon gak tau hari libur apa...ganggu bangett"gerutu rafa sambil menjawab panggilan tersebut tanpa melihat nama yang memanggil

"Hallo...rafa kamu dimana?"Saat mendengar suara si penelfon barulah rafa tau kalau kayla lah yang merusak tidur paginya dengan reyna , membuat rafa semakin menyesal telah mengangkat panggilan tersebut

"Dirumah , kenapa?"balas rafa singkat

"Kamu tadi malem kok gak bilang-bilang sih perginya ,, mama sama papaku nyariin loh?"tanya kayla dengan suara manjanya

"Ada urusan penting , jadinya gak bisa pamit langsung"ujar rafa beralasan

"Tapi kan bisa pamit sebentar...sepenting apa sih urusanmu hingga rela ninggalin pesta anniv orang tuaku begitu aja lagian itu juga sekalian ngadain pesta tunangan kita kan"Kayla mengomel dengan suara manjanya sehingga membuat rafa semakin jengah , sedangkan reyna hanya mendengarkan sambil tidur memunggungi rafa karna tak ingin ikut campur padahal didalam hatinya sangat merasa bersalah

"Dengar kay...aku ngaku ngerasa bersalah karna udah ninggalin pesta anniv mama papa kamu oleh sebab itu nanti aku akan kirimkan hadiah sebagai permintaan maafku...dan untuk pesta pertunangan kita dari awal kamu sudah tau bahwa aku tidak suka dan tidak setuju , dan kamu juga sudah dengar penolakan dariku kan? Kalau bukan karna kedua orang tuaku tidak mungkin aku datang ke pesta kemarin malam , jadi berhenti merengek"

Tutttt

Setelah ucapan panjang lebarnya rafa segera memutuskan panggilan itu lalu melempar ponselnya ke atas nakas , lalu menoleh ke arah reyna yang terbaring disampingnya

"Kamu mau mandi dulu sayang??"ujar rafa melembut sambil memeluk reyna dari belakang

"Iya setelah itu antarkan aku pulang"jawab reyna sambil bangkit dari tidurnya tanpa menghiraukan tatapan rafa yang menajam

"Tidak kah kamu ingin menghabiskan waktu bersamaku lebih lama?"tanya rafa dengan nada yang datar

"Tidak...aku ingin pulang , orang tuaku pasti akan mencariku"

"Bukankah tadi malam kamu sudah izin , mereka pasti tidak akan khawatir"

"Pokoknya aku mau pulang rafaaaa"bantah reyna , sudah cukup dia menghabiskan waktu berduaan dengan rafa semalaman , jika berdua dengan lelaki itu lebih lama lagi maka rasa bersalah itu akan membuat hatinya terasa terbakar , dia tidak setega itu kepada kayla bagaimanapun gadis itu lebih berhak dari segala aspek karna dia yang lebih jelas memiliki status dengan lelaki yang ada dihadapannya ini

"Pulang pulang pulang...aku tidak akan mengizinkan"ujar rafa dengan nada yang sedikit meninggi sambil menyusul reyna yang akan mengambil handuk

"Siapa kamu?...aku tidak membutuhkan izinmu"ujar reyna sambil menatap mata rafa

"Ini rumahku jelas aku punya kuasa untuk memberikan izin atau tidak"setelah berkata begitu , rafa berjalan ke arah pintu kamar dan mengunci pintu tersebut lalu melempar kunci itu sembarangan

"Gila kamu..."ujar reyna sambil melempar handuk yang dia pegang lalu bergerak mencari keberadaan kunci yang rafa lempar.sedangkan rafa hanya diam sambil mengamati gerak gerik reyna yang kesana kemari mencari kunci kamar rafa

"Hatiku terluka saat mendengar kau bertanya siapa aku? Seakan-akan kita tidak pernah memiliki hubungan yang sedalam itu"kata rafa membuat pergerakan reyna terhenti saat mendengarnya"tadi malam kufikir bahwa dengan semua persyaratan yang kamu ajukan , maka hubungan kita sudah resmi untuk masuk kedalam tahap yang namanya kekasih , apakah harapanku sebesar itu reyna??"sambung rafa sambil menatap punggung reyna yang berdiri mematung

"Apakah cintaku yang sepihak ini begitu membebanimu??"

"Tidakkah kamu ingin memberiku kesempatan untuk bersamamu sedikit lebih lama??"

"Aku faham bagaimana resahnya hatimu , aku hanya ingin kamu nyaman bersamaku , menikmati waktu berdua dengan begitu bukankah segalanya akan lebih mudah?"rafa berjalan sambil mendekati reyna yang masih mematung lalu memutar badan reyna agar menghadap ke arahnya , untuk menyadarkan wanitanya itu

"Fikirkan dirimu sendiri , tidakkah kamu ingin menikmati kebahagiaan bersamaku hmm??"ujar rafa sambil mengusap air mata reyna yang menetes tanpa terdengar suara isakan yang keluar dari wanita itu

"Kamu jangan lupa kalau kamu yang membuatku masuk kedalam posisi seperti ini"cicit reyna membuat rafa mengangguk

"Aku tau...tapi bukankah hati tidak bisa kita paksakan? Aku tidak bisa memaksa hatiku untuk membalas cintanya kayla sedangkan dari saat pertama aku melihatmu hatiku ini sudah mengatakan bahwa kau adalah pemiliknya"ucap rafa sambil mengecup kedua mata reyna yang masih mengeluarkan air mata membuat reyna memejamkan matanya menikmati kecupan yang sangat tulus dan dalam itu

"Sayang...berikan aku kesempatan kumohon , aku akan menyelesaikan semuanya dengan cepat dengan begitu kamu tidak akan merasakan rasa yang tidak nyaman itu lagi?"pinta rafa memohon sambil memeluk reyna , membuat reyna menangis sesenggukan karna merasakan ketulusan rafa begitu besar pada dirinya.

"Baiklah...aku mengandalkanmu"jawab reyna sambil balas memeluk rafa membuat rafa tersenyum sambil mengeratkan pelukannya

"Kalau begitu bersihkan dirimu dulu lalu setelah itu aku akan membawamu ke-suatu tempat"ujar rafa

"Kemana?"

"Ketempat yang bagus , aku yakin kamu akan menyukainya"ujar rafa membuat reyna mengangguk mengerti lalu melepaskan pelukan mereka

"Eitssss...."cegah rafa lalu memangut bibir reyna dengan lembut dan reyna pun tanpa ragu membalas pangutan rafa , saking seringnya dia berciuman dengan rafa membuat reyna jadi terbiasa melakukannya , namun saat menikmati ciuman yang manis tersebut tiba-tiba reyna merasakan sesuatu yang keras menusuk perutnya membuat reyna menghentikan ciuman itu lalu menunduk melihat benda tersebut

"Ini normal sayang"ujar rafa saat melihat pipi reyna yang memerah tatkala kejantanan pria itulah yang mengeras

"Aku mandi dulu"ucap reyna sambil berlalu untuk mengalihkan pembicaraan

"Yahh sayang...udah tegang nih , tanggung jawab donggggg"ujar rafa sambil merengek seperti anak kecil membuat reyna segera berlari lalu mengunci kamar mandi

"Salah sendiri"jawab reyna sambil tersenyum jahil sedangkan rafa sudah mencak-mencak karna merasakan puncak gairahnya itu butuh pelampiasan

"Aku tunggu setelah mandi ya sayangg"ujar rafa sambil setengah berteriak tak mau menyerah untuk membujuk reyna


___________________________________

Haiii...selamat malam ,, maaf yahh telat bangett nuliss kelanjutannya , soalx beberapa hari ini penarose kurang enak badan hehhe...jadi part ini pendek karna dalam masa pemulihan dulu , semoga kalian suka yahh 😘😘😘😘Jangan lupa vote dan commentnya , and follow juga yahh

REYNA 21+Where stories live. Discover now