🍫 Coklat 2

76 52 15
                                    

Jarum detik jam dinding dapur Haura terus berputar. Jarum panjangnya menunjuk ke angka 8. Lima menit lagi brownis coklat yang dikukus Haura matang. Haura yang dari tadi duduk menunggu sambil menggulir beranda tiktok nya, bangkit dan mulai mempersiapkan segala sesuatu. Ia mengambil sebuah nampan bersih dan meletakkannya di atas meja makan. Tangannya ia bungkus dengan sarung tangan anti panas.

Ketika jarum panjang jam dindingnya bergerak tepat di angka 9, Haura membuka tutup dandang pengukus brownis nya dan seketika asap mengepul keluar dari sana. Semerbak bau manis coklat brownis di dalam dandang menggoda perut lapar Haura. Ia menusuk nusuk bagian tengah brownis nya dengan garpu, memastikannya sudah benar-benar matang.

Setelah dirasa brownis nya sudah matang, Haura memegang kedua sisi loyang brownis dan mengangkatnya keluar dandang kemudian memindahkannya ke nampan yang tadi sudah ia siapkan.

Haura tidak langsung menumpahkan brownis nya ke nampan. Ia menunggu brownis itu sedikit dingin sampai tekstur kue brownis nya agak padat kemudian baru memindahkan nya ke nampan. Haura memotong sedikit bagian ujung sisi kue brownis dan mencicipi nya.

"Hmm! Enak banget!!! " Ujar Haura memuji masakannya sendiri.

Haura tidak pernah melupakan Tara setiap kali ia membuat sesuatu yang baru. Gadis itu meraih ponselnya dan memotret brownis itu kemudian mengirimkan foto brownis nya ke kontak Tara. Ia menambahkan sebuah pesan singkat di bawah foto itu.

'𝙺𝚊𝚕𝚘 𝚖𝚊𝚞, 𝚖𝚊𝚖𝚙𝚒𝚛 𝚐𝚒𝚑! '

Di dalam studio foto, Tara sedang sibuk mengedit background sebuah foto prewedding salah seorang kliennya ketika ponselnya yang ia letakkan tak jauh dari komputer kerjanya bergetar.

Pandangan laki-laki itu teralih ke ponselnya. Ia meraih ponsel dan membuka pesan baru dari Haura. Tara menelan ludahnya saat membuka foto brownis yang dikirim Haura.

Sebenarnya ia sangat ingin apalagi saat ini perutnya sedang berteriak minta diisi karena tadi saat istirahat makan siang, ia tidak sempat makan karena ada janji bertemu dengan salah seorang klien barunya.

Sebenarnya Tara memang berencana mampir ke rumah Haura tapi melihat jadwalnya yang padat dan dikejar deadline, sepertinya ia tidak akan sempat pulang. Mungkin Tara akan melembur di kantor malam ini.

Tara mengetik cepat keyboard handphone nya membalas pesan Haura,

'𝚂𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚑𝚊𝚞, 𝚐𝚞𝚎 𝚜𝚒𝚋𝚞𝚔 𝚋𝚊𝚗𝚐𝚎𝚝. 𝚂𝚒𝚜𝚊𝚒𝚗 𝚊𝚓𝚊 𝚗𝚝𝚊𝚛 𝚐𝚞𝚎 𝚔𝚎𝚜𝚘𝚗𝚘 𝚔𝚊𝚕𝚘 𝚜𝚎𝚖𝚙𝚎𝚝. '

Kemudian mengirimkannya kepada Haura. Tak berselang lama, pesan itupun terbaca.

Haura memainkan bibirnya tatkala membaca pesan balasan dari Tara. Ia tahu Tara tidak pernah berbohong dengan keadaan nya. Jika jawaban Tara seperti itu, sudah bisa dipastikan laki-laki itu sedang benar-benar sibuk dan tidak akan sempat mampir ke rumahnya.

Oke lah, tidak masalah. Jika Tara tidak bisa datang untuk mencicipi brownis buatannya, makan brownis nya lah yang akan datang menghampiri nya.

Haura memotong brownis nya menjadi 2. Satu bagiannya ia masukkan ke dalam kotak makan kemudian membungkusnya dengan sebuah paper bag. Ia memesan grab car menuju lokasi galeri foto milik Tara.

Setelah pesanannya di terima oleh driver grab, Haura membawa paper bag yang akan ia berikan kepada Tara ke ruang tamu. Gadis itu duduk menunggu grab nya datang di sofa ruang tamu karena kata si driver ia akan sampai lokasi Haura 5 menit lagi.

HIDDEN LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang